Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PEMBERIAN gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dianggap terlalu mudah oleh beberapa akademikus. Sejumlah penerima juga dinilai tak layak mendapat gelar itu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dulu turut menyetujui pemberian gelar itu, terlihat belum berupaya menyelesaikan persoalan ini. Melalui pesan tertulis pada Kamis dan Jumat, 11 dan 12 Februari lalu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menjawab sejumlah pertanyaan Tempo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo