ADA 48 jurusan bis-bis antar kota dari dan ke Jakarta. Ini belum
termasuk jurusan ke sebelah barat Jakarta, seperti Serang dan
Merak. Kalau bis-bis itu semuanya parkir di pinggir jalan di
kawasan sekitar terminal Pulo Gadung (Jakarta) akibatnya paling
sedikit lalu lintas terganggu. Atau malahan macet.
Itulah yang telah terjadi beberapa tahun belakangan ini di
kawasan terminal Pulo Gadung. Karena bis antar kota yang
jumlahnya memang banyak, beberapa umumnya tidak punya tempat
parkir sendiri di dekat terminal.
Maka, Pemerintah Daerah DKI Jakarta kurang lebih sejak setahun
yang lalu sudah merencanakan membangun pool (tempat istirahat
kendaraan) di Pulo Gadung. Belum lama ini pool itu diresmikan
Gubernur Tjokropranolo.
Masih Gratis
Tapi sampai akhir Desember belum ada ketentuan yang harus
ditaati para pengusaha bis untuk ikut menggunakan pool baru itu.
Masuk begitu saja. Gratis. "Menunggu SK gubernur," kata Muis
dari DLLAJR DKI Jakarta tentang syarat-syarat penggunaan pool
baru ini. Tapi meski begitu sudah diangkat kepala pool tersebut,
M. Zen Jacob, dan sebanyak 12 anggota DLLAJR menjadi bawahannya.
Mereka masih nganggur.
Pool yang menggunakan 1,85 hektar tanah dan menghabiskan biaya
Rp 331 juta, berkapasitas 166 bis. Dan sampai akhir Desember
1978, rata-rata sekitar 200 bis sehari semalam.
Apakah untuk bis-bis antar kota jurusan selatan dan barat juga
akan dibikinkan pool? Menurut keterangan Muis, itu bisa saja,
mengingat makin padatnya lalu lintas bis antar kota (catatan
terakhir ada sekitar 1000 bis keluar masuk Jakarta selama 24
jam). "Masalahnya adalah mencari tanahnya. Itu yang susah,"
tambah Muis.
Menurut beberapa pengemudi bis, perusahaan-perusahaan bis antar
kota di Jakarta sudah punya pool sendiri. Itu terutama
perusahaan bis yang menggunakan terminal Pulo Gadung (jurusan
timur). Jumlahnya 8 perusahaan. Lalu apakah pool sendiri masih
perlu? "Lho, sangat perlu. Di sini kan tempat istirahat umum.
Sedang kalau mau ngapa-ngapain, misalnya bongkar-pasang mesin,
'kan lebih enak di tempat pribadi," kata seorang pengemudi bis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini