Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Jokowi disebut mendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden pada pilpres 2024.
Jokowi juga membiarkan munculnya gagasan perpanjangan masa jabatan presiden.
Jokowi mendorong sejumlah calon presiden rajin berkampanye.
SETAHUN menjelang pemilihan presiden 2024, calon yang didukung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berkabut. Presiden kerap mendorong para menteri, gubernur, dan ketua umum partai politik berkampanye sebagai calon presiden. Tapi Jokowi juga terkesan membiarkan ide perpanjangan masa jabatan presiden terus bergulir.
Jokowi memang tak pernah menyebut calon suksesornya. Tapi dia setidaknya dua kali melempar sinyal dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Presiden mengungkapkan calon penerusnya bisa saja yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional Projo, relawan pendukung Jokowi, di Magelang, Jawa Tengah, pada Mei 2022. Ganjar hadir dalam acara itu.
Pada November tahun lalu, dalam acara relawan Nusantara bersatu, Jokowi menyebutkan pemimpin yang memikirkan rakyat hingga rambutnya putih. Ucapan itu diyakini merujuk pada Ganjar. Seperti biasa, Jokowi membiarkan publik menerka pernyataannya. “Silakan ditafsirkan apa saja,” katanya di Pontianak, Kalimantan Barat, November 2022.
Jokowi memiliki kedekatan dengan Ganjar. Orang dekat Ganjar bercerita, dua sosok itu bertemu di Surakarta seusai acara jalan sehat memperingati ulang tahun seabad Nahdlatul Ulama pada Ahad, 22 Januari lalu. Narasumber ini menyebutkan Jokowi dan Ganjar kongko lebih dari tiga jam dan mendiskusikan beragam topik. Di antaranya, pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat perayaan ulang tahun partai itu.
Baca: Bagaimana Staf Khusus Jokowi Menggalang Penundaan Pemilu
Meski didukung Jokowi, Ganjar Pranowo belum mengantongi tiket untuk berlaga dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Di lingkup internal PDI Perjuangan, ia bersaing dengan putri Megawati, Puan Maharani. Jokowi pun disinyalir menyiapkan sekoci seandainya partai banteng tak mencalonkan Ganjar.
Jokowi mendukung terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kongsi ini digalang Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Sejumlah politikus dari KIB—yang menyebut Jokowi sebagai Pak Lurah—mengatakan koalisi itu dipersiapkan untuk mengusung calon presiden pilihan Jokowi.
Mereka menyebut nama Ganjar sebagai kandidat yang dimaksud. “KIB menimbang serius sosok Mas Ganjar,” tutur Ketua PAN Bima Arya Sugiarto.
Tapi skenario Jokowi tak tunggal. Orang-orang dekat Presiden pun bermanuver mendorong perpanjangan masa jabatan presiden. Ada dua skenario yang disiapkan: membuka peluang tiga periode dan menunda Pemilihan Umum 2024 maksimal tiga tahun. Jokowi berkali-kali membantah bila disebut ingin menambah masa jabatan presiden. “Saya tak berminat,” ujarnya.
Meski mengklaim tak berambisi menjadi presiden tiga periode, Jokowi tak menolak gagasan itu. Saat acara Musyawarah Rakyat—pertemuan relawan untuk mencari calon pengganti Jokowi—di Bandung, Jawa Barat, Agustus 2022, ia menyatakan ide presiden tiga periode merupakan bagian dari demokrasi. Jokowi menyamakan ide itu dengan wacana mengganti presiden.
Sikap Jokowi membuat bingung para pendukung Ganjar Pranowo. Ganjarist Indonesia, relawan Jokowi yang kini mendukung Ganjar, terus membahas arah dukungan Jokowi pada Pemilu 2024. Mereka meyakini Jokowi menjatuhkan pilihan ke Ganjar, tapi mempertanyakan masih ada ide memperpanjang masa jabatan presiden. “Kami terus membahas kemungkinan skenario perpanjangan itu terjadi,” kata pelaksana tugas Koordinator Nasional Ganjarist, Kris Tjantra.
Baca: Cara Jokowi Mendukung Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024
Jokowi juga pernah meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani berkampanye ke masyarakat. Presiden beberapa kali mengajak mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu blusukan ke daerah. Jokowi juga menyarankan Puan mengenakan pakaian yang disukainya saat bertemu dengan masyarakat.
Seusai perbincangan itu, lebih dari 2.000 baliho Puan terpacak di sejumlah kota dengan tajuk “Kepak Sayap Kebhinnekaan” pada akhir 2021. Namun survei Charta Politika pada Desember 2022 mencatat tingkat keterpilihan Ketua DPR itu hanya 1,5 persen. Adapun hasil sigi Saiful Mujani Research and Consulting menyatakan elektabilitas Puan 2,4 persen.
Jokowi juga menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar rajin mensosialisasi diri. Dalam berbagai survei, elektabilitas keduanya sebagai calon presiden masih di bawah 1 persen. Salah satu strategi yang diusulkan Jokowi adalah memasang baliho.
Airlangga menancapkan baliho sedikitnya di 2.500 titik. Adapun Muhaimin meminta kadernya menyewa billboard berisi ucapan selamat ulang tahun kepada PKB. Hingga Sabtu, 4 Februari lalu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tak merespons pertanyaan soal arah dukungan Jokowi.
Baca: Siapa yang Direstui Jokowi sebagai Calon Presiden 2024?
Presiden juga mendorong Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi penerusnya. Menteri Pertahanan itu adalah rival Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019. Sembari berkelakar saat berpidato dalam acara ulang tahun Partai Perindo pada November tahun lalu, Jokowi menyebutkan Pemilu 2024 merupakan jatah Prabowo untuk menang.
Lawatan Prabowo ke berbagai pondok pesantren tak lepas dari peran Jokowi. Tiga politikus pendukung pemerintah bercerita, Jokowi menyarankan bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu mencari calon wakil presiden dari kelompok Nahdlatul Ulama. Salah satunya Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Muslimat NU.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga memakai kaos bergambar Prabowo-Jokowi pada pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran HI, Jakarta, 31 Juli 2022. Tempo/M Taufan Rengganis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Opsi lain yang muncul bagi Prabowo adalah berpasangan dengan Jokowi. Ide menjadikan Jokowi sebagai calon wakil presiden muncul di lumbung suara Prabowo, seperti Jawa Barat dan Sumatera Barat. Di sana bertebaran spanduk yang memuat potret Prabowo-Jokowi dengan pesan yang menyanjung kepemimpinan bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
Gagasan ini mencuat setelah juru bicara Mahkamah Konstitusi, Fajar Laksono, menyatakan tak ada larangan bagi presiden dua periode untuk maju sebagai calon wakil presiden. Skenario Jokowi menjadi calon wakil presiden dianggap tak serumit gagasan presiden tiga periode dan penundaan pemilu. Ide ini tak perlu mengamendemen Undang-Undang Dasar 1945.
Namun Jokowi menolak berkomentar soal gagasan menjadi calon wakil presiden Prabowo. “Ini ide dari siapa?” ujarnya. (Baca: Peran Jokowi dalam Koalisi Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar)
Apa pun rencana Jokowi, Partai Gerindra mantap menyorongkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade mengatakan dukungan Jokowi kepada ketua umumnya bukan sekadar gula-gula. Dia menyebutkan Presiden mendukung pencalonan karena kinerja Prabowo sebagai menteri dinilai baik.
Andre tak mengingkari gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi masih menguat. Tapi ia mengklaim efek dukungan Jokowi mulai dirasakan partainya. “Pemilih Pak Jokowi saat pilpres 2019 perlahan tapi pasti mulai bergeser ke Pak Prabowo,” kata Ketua Gerindra Sumatera Barat itu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA, RAYMUNDUS RIKANG, HUSSEIN ABRI DONGORAN, IMA DINI SHAFIRA, JULNIS FIRMANSYAH
Artikel lain:
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo