Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menganggap slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi' yang dibuat mantan Gubernur Anies Baswedan memang harus diganti. Menurut dia, embel-embel kolaborasi terkesan memaksakan investor atau pebisnis untuk bekerja sama dengan pemerintah DKI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seolah-olah Jakarta butuh, maaf, kalau saya katakan butuh kasihan dari para investor," kata dia saat dihubungi, Selasa, 13 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan ini merespons wacana pembuatan slogan baru 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ingin membuat slogan baru Jakarta dalam rangka menjalankan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI 2023-2026 dan mendukung pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Baca juga: Heru Budi Hartono Punya Slogan Baru Jakarta, Ajak Warga Antarkan Ibu Kota Pindah dari Jakarta ke IKN
August menyebut slogan yang diciptakan Anies seolah-olah menggambarkan pemerintah DKI kekurangan pendapatan daerah. Sebab, semangat 'Jakarta Kota Kolaborasi' adalah mengajak pelbagai pihak yang memiliki dana, mulai dari masyarakat, investor, dan lembaga untuk berkolaborasi mengerjakan kegiatan atau pembangunan di Jakarta.
Padahal, tutur August, masih ada potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa dioptimalkan. "Jadi kayak kurang klop pada saat slogannya Jakarta Kolaborasi," ujar anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI ini.
Dia menilai slogan baru 'Sukses Jakarta untuk Indonesia' sudah tepat. Slogan ala Heru Budi ini memberikan harapan bahwa Jakarta siap sukses untuk Tanah Air. Bahkan, tak masalah apabila IKN pindah ke Kalimantan Timur.
"(Karena) Jakarta sudah sukses dan tinggal meningkatkan kinerjanya lebih baik," ucap dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.