Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pengetesan, pelacakan, dan perawatan kepada tenaga kesehatan dan pasien setelah ditemukan dua kasus varian baru Covid-19 yakni berkode B.1617.2 asal India.
Widyastuti mengatakan penemuan varian baru itu berasal dari sampel yang dikirimkan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sudah mengidentifikasi sampai dengan 19 Mei 2021 kemarin, terdapat 352 spesimen terduga mutasi virus dan hasil yang sudah keluar dari Litbangkes ditemukan 2 kasus dengan Variant of Concern (VoC) B.1617.2 India. Sementara, 15 spesimen tidak ditemukan mutasi virus, dan yang lainnya masih menunggu hasil,” kata Widyastuti dalam keterangan tertulisnya pada hari ini, 22 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Widyastuti, kasus VoC India B.1617.2 di Jakarta pertama dialami oleh seorang tenaga kesehatan yang bergejala dan ditetapkan positif Covid-19 pada 3 April 2021.
Dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing/ (WGS) di Litbangkes Kemenkes yang diperoleh Dinas Kesehatan DKI dinyatakan bahwa nakes itu positif varian India. “Kendati demikian, kondisi pasien sendiri telah dinyatakan sembuh dan selesai isolasi tanggal 17 April 2021,” tutur Widyastuti.
Kasus kedua dialami oleh seorang Warga Negara Asing (WNA) asal India. Ia diperiksa WGS pada 28 April 2021 dan dinyatakan positif varian India 2 hari setelahnya. Widyastuti mengatakan WNA itu menjalani pengobatan di salah satu RS rujukan Ibu Kota.
“Saat ini, pasien WNA masih diisolasi di salah satu RS di Jakarta dan menunggu hasil negatif PCR untuk melanjutkan perjalanan ke wilayah yang dituju,” ujar dia.
Dinas Kesehatan, lanjut Widyastuti, kini terus melakukan pengetesan, pelacakan, dan perawatan kepada WNI yang positif Covid-19 varian India, baik dari keluarga, kerabat, dan teman kerjanya di fasilitas kesehatan.
Mereka juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan mengirimkan spesimen terduga mutasi virus varian baru Covid-19 untuk dilakukan WGS pada seluruh kasus positif dari pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia.
ADAM PRIREZA