Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Soal Becak, Masih Panjang

Becak akan dihapus di Bandung. Pengemudinya disalurkan pada bidang jasa lain. Untuk menangani mereka itu, gubernur membentuk tim khusus yang harus merampungkan tugas sampai tahun depan. (kt)

30 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WARGA kota Bandung tak hanya bicara soal banjir. Tapi juga soal becak. Mungkin karena banjir hari-hari pertengahan Desember ini kebetulan hanya gawat di Kecamatan Pameungpeuk dan Buahbatu di luar kota. Atau mungkin karena banjir yang agak gawat ini pun rutin 4 tahun sekali sebab kali Citarum seperti dikatakan beberapa pejabat terlalu berkelok-kelok dan banyak yang dangkal sehingga kewalahan di musim hujan. Yang pasti di tengah peristiwa banjir itu rencana penghapusan becak di Kota Bandung tetap menarik perhatian warga kota ini. Sembilan puluh lima pengemudi becak berkumpul di halaman Gedung Kertamukti. Sejumlah pejabat berdiri di hadapannya. Terdengar pidato. Setelah itu resmilah 95 pengemudi becak tadi meninggalkan becak masing-masing. Itu terjadi awal September lalu. Tapi usaha pertama Dinas Perburuhan Jawa Barat untuk menghapuskan becak di seluruh propinsi ini belum berakhir. Sebab jumlah becak di Kota Bandung tercatat sekitar 30 ribu. Untuk menghapuskannya disebut-sebut rencana motorisasi. Beberapa waktu lalu Gubernur Aang Kunaefi memang sudah membentuk Tim Asistensi Perbecakan. Dengan tugas menyiapkan rancangan Peraturan Daerah mengenai perbecakan dan konsep motorisasinya. Di samping menyelenggarakan inventarisasi becak, pengemudi dan pengusahanya yang ada. Baru tahun depan tim itu akan selesai bertugas. Sambil menunggu konsep dan selanjutnya pelaksanaan motorisasi becak itu, dinas perburuhan mengambil gagasan mendidik sejumlah abang becak. Ke 95 pengemudi yang meninggalkan becaknya masing-masing itu adalah mereka yang sudah diarahkan. Saya Cadu Mereka kini ada yang menjadi juru parkir, tukang cukur, tukang las, tukang tembok, juga tukang ojek sepeda. Yang terakhir menerima sumbangan sepeda dari Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi: Yaya, 36 tahun, berterima kasih atas usaha dinas perburuhan. Ia termasuk 95 orang yang sudah pindah profesi. Setelah 6 tahun mengayuh becak ia kini menjadi tukang cukur. Kendati masih sedang berusaha untuk masuk salah satu Pasar Inpres. "Saya cadu jadi tukang beca lagi." Itu komentar Tarman, 35 tahun. Cadu (Sunda) artinya tidak mau lagi. Jelasnya Tarman mengaku berbahgia kini. Ia menerima sepeda seharga Rp 30 ribu dari gubernur untuk diojekkan. "Hasilnya cukup, tanpa harus bekerja berat seperti jadi tukang becak dulu." Menurut Kepala Dinas Perburuhan Jawa Barat drs Safiudin Sastrawijaya SH, minat para pengemudi becak untuk beralih ke usaha lain memang besar. Itu diketahuinya ketika beberapa waktu lalu ia berdialog dengan kalangan yang bersangkutan. "Yang penting asal pemerintah mau menunjukkan jalan," begitu dikatakan. Satu hal, misalnya di Cirebon, masalah jalan penyaluran itu mungkin tidak harus ke sektor pertukangan. Sebab di sana dikenal ada tukang becak musiman. Yakni tukang becak yang hanya muncul apabila di kampung-kampung padi belum bisa dipanen. Tak heran Komandan Satlantas Koresta 851 Cirebon Letnan Satu Polisi Adjar Triadi sedikit optimis ketika baru-baru ini hendak melaksanakan perluasan Daerah Bebas Becak. "Sementara mereka mudik, kita laksanakan perluasan itu," kata Adjar. Jumlah pengemudi becak musiman di Cirebon itu separo dari jumlah 14 ribu pengemudi becak seluruhnya. Di Cirebon beberapa waktu lalu ketentuan DBB hanya untuk Jalan Siliwangi dan Jalan Pasukaten saja. Belakangan sudah rambah dengan Jalan Pekiringan, Kalibaru, Pandesan dan Karanggetas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus