Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Soal Normalisasi dan Naturalisasi Sungai, Ini Kata Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan saat ini bukan waktu yang tepat untuk memperdebatkkan normalisasi dan naturalisasi sungai.

3 Januari 2020 | 17.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat, 3 Januari 2020. Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan emoh menjawab soal program normalisasi dan naturalisasi sungai di Jakarta yang menjadi program untuk mencegah banjir. Anies menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memperdebatkan konsep tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies bergeming saat ditanya soal pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bahwa normalisasi secara menyeluruh Kali Ciliwung menjadi langkah untuk mencegah banjir di ibu kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan Pemerintah Provinsi DKI saat ini sedang berkonsentrasi dalam menangani korban akibat bencana banjir. Sebab, saat ini warga lebih membutuhkan bantuan pemerintah ketimbang memperdebatkan masalah normalisasi dan naturalisasi kali.

"Sesudah ini semua selesai, baru kita diskusikan tentang apa yang akan dikerjakan, termasuk perdebatan itu (normalisasi dan naturalisasi)," kata Anies saat meninjau korban banjir di Rumah Susun Rawa Buaya, Jumat 3 Desember 2020

Basuki mengatakan normalisasi Kali Ciliwung belum efektif meredam banjir Jakarta lantaran pekerjaannya belum rampung. "Iya karena belum selesai," ujar dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020.

Karena proyek tersebut belum selesai seperti rancangan awal, kata Basuki, maka air masih bisa mengalir melalui wilayah yang belum dinormalisasi. Akibatnya, air pun bergerak dan menggenang di permukaan yang lebih rendah. Hal tersebut tampak pada kasus banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sebelumnya program Normalisasi Sungai Ciliwung digagas Jokowi untuk mengatasi derasnya aliran air dari hulu ketika musim hujan. Dalam program tersebut, sungai akan berupaya diperlebar dan diperdalam. Pemerintah juga berencana membangun turap di sisi sungan.

Program Normalisasi Sungai ini tampak terkendala karena Pemprov DKI Jakarta tak mampu melakukan pembebasan lahan bantaran Sungai Ciliwung. Alhasil, Basuki sempat menyatakan bahwa dari 33 kilometer Sungai Ciliwung, baru 16 kilometer diantaranya yang berhasil dinaturalisasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus