Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Stick Cone Jalur Sepeda di Jakarta Diganti Mata Kucing, Ini Kata Komunitas SS2TAK

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan evaluasi jalur sepeda dan memutuskan untuk mengganti stick cone dengan mata kucing.

23 Oktober 2023 | 08.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga bersepeda melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. TEMPO/Muhammad Ilham

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota komunitas sepeda Sopan dalam Bergowes, Santun dalam Bermesin (SS2TAK), Totok mendukung kebijakan Pemprov DKI ganti stick cone di jalur sepeda dengan mata kucing. Menurut pengalamannya saat bersepeda di malam hari atau night ride, mata kucing jalan lebih aman dibanding stick cone.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia berpendapat jika mata kucing lebih membantu penglihatannya di malam hari serta membuat pengendara sepeda motor lebih awas. “Stick cone itu biasanya untuk pesepeda membantu, cuman kalau untuk motor kasihan juga, mereka risih,” kata Totok di ajang car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu, 22 Oktober 2023.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah melakukan evaluasi jalur sepeda dan memutuskan untuk mengganti stick cone dengan mata kucing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk keamanan ya dicabut, diambil, tidak menghapus jalur sepeda, jalur sepeda tetap ada,” kata Heru di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Rabu 18 Oktober 2023.

Heru telah menerima laporan dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo tentang pencabutan stick cone jalur sepeda di 13 ruas jalan di Jakarta. Alasannya, karena memang sudah rusak.

“Rupanya banyak mobil yang nggak melihat stick cone itu. Jadi ditabrak aja, sehingga rusak, dan itu yang kami angkat,” kata Heru. 

Pemprov DKI berencana mengganti stick cone dengan mata kucing. “Kita khawatir stick cone rusak ini menyebabkan keselamatan pengemudi ataupun pesepeda di kawasan itu. Sehingga mereka jadi terganggu, oleh sebab itu kita angkat,” ujarnya.

Anggota komunitas sepeda SS2TAK Imam minta jalur sepeda tidak dihapus. Sebagai pengguna jalur sepeda, Imam mengaku hanya menggunakan sepeda pada Sabtu dan Minggu. Dia memberi saran, pengguna transportasi darat seperti motor atau mobil dapat bebas menggunakan jalur sepeda di luar hari libur untuk menghindari kemacetan.

“Jangan dihapus, tetap seperti biasa, cuman motor bisa pakai fasilitas jalur sepeda kalau hari kerja. Kalau hari Sabtu, Minggu kasih kesempatan untuk jalur pesepeda,” kata dia.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan jalur sepeda sepanjang 535,68 pada tahun 2026. Jalur itu bakal diproteksi menggunakan tiang kerucut atau stick cone, jalur berbagi dengan pengguna jalan lain yang dibatasi markah jalan, dan jalur di atas trotoar. 

Pilihan Editor: Total Jalur Sepeda di Jakarta 313,607 kilometer, Dishub: Sudah Tercapai Target



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus