Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Stunting Bisa Dicegah Setelah Bayi Lahir, Jangan Lewat 2 Tahun

Terlambat jika mau mengatasi bayi stunting di usia lebih dari 2 tahun.

24 Agustus 2018 | 10.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bayi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting menjadi isu kesehatan yang mengemuka saat ini. Stunting merupakan masalah kurangan gizi kronis yang umumnya terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia 2 tahun. Saat ini, sebanyak sekitar 37 persen balita di Indonesia mengalami stunting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter Spesialis Anak yang juga Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, Damayanti Rusli Sjarif mengatakan stunting bisa dicegah setelah bayi lahir dengan melakukan berbagai perbaikan dalam pemenuhan gizi sebelum bayi berusia 2 tahun.

"Terlambat jika mau mengatasi bayi stunting di usia lebih dari 2 tahun. Sebab saat itu masa perkembangan otak maksimal sudah berakhir," kata Damayanti di Paradigma Café, Jakarta Pusat, Senin 13 Agustus 2018.

Menurut dia, tanda-tanda malnutrisi tahap awal harus dideteksi untuk mencegah bayi stunting. Sebab itu, orang tua harus cermat jika terjadi penurunan berat badan yang drastis. "Berat badan bayi saat lahir sudah meramalkan kemampuan kognitif mereka," kata Damayanti.

Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com

Pada anak 2 tahun dengan berat badan di bawah 10 kilogram, artinya otak hanya akan menggunakan 50-60 persen dari asupan kalori. Otaklah yang pertama kali mendapat imbas dari asupan kalori yang kurang karena harus berbagi kalori dengan organ-organ lain.

Damayanti melanjutkan, stunting biasanya ditemukan pada bayi berusia 2 tahun. Dan pada saat itu sudah terlambat untuk melakukan perubahan. "Perhatikan apakah terjadi penurunan berat badan pada bayi yang biasanya muncul di usia 3 bulan. Kalau ASI eksklusif tidak cukup, berarti perlu nutrisi tambahan," ucap Damayanti.

Orang tua harus memantau tumbuh kembang dan memenuhi asupan nutrisi pada bayi sebelum berusia 2 tahun. Bila berat badan di bawah berat badan normal, harus segera dibawa ke dokter agar anak bisa mendapatkan gizi yang cukup.

Bila tidak melakukan tindakan khusus, maka keseimbangan hormon dan tumbuh kembang anak akan terganggu. Kondisi ini bisa menyebabkan IQ turun 3 poin dan salah satu tanda yang paling kasat mata adalah tubuh anak lebih pendek.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus