Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Harga Pertalite dan Solar Naik?

Sebelumnya, subsidi BBM berada di angka Rp 170 triliun. Pemerintah mengendalikan subsidi BBM melalui pembatasan pembelian Pertalite dan Solar.

9 Agustus 2022 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mengungkapkan perihal beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang membengkak hingga Rp 502 triliun. Sebelumnya subsidi BBM ini berada di angka Rp 170 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar. Tidak ada negara selain Indonesia yang sanggup menanggung beban subsidi sebesar itu," ucap Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka seperti dikutip YouTube Setpres hari ini, Selasa, 9 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun subsidi BBM ini meningkat cukup tinggi, namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif belum bisa memastikan apakah hal ini akan berdampak pada kenaikan harga BBM subsidi atau tidak.

"Belum (ada rencana kenaikan), kami masih mengevaluasi perkembangan. Sekarang dijaga, supaya inflasi jangan tinggi, kami jaga struktur energi dan juga pangan," kata Arifin usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Arifin mengakui harga minyak dunia memang akan terus berada di level yang tertinggi karena eskalasi global terus berjalan. Per 8 Agustus 2022 saja, Minyak Brent berada di harga US$ 95,12 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) bercokol di harga US$ 89,16 per barel.

Kenaikan harga minyak dunia ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi konflik global, dari Perang Rusia-Ukraina hingga ketegangan Cina-Taiwan. Di Indonesia sendiri, pada 3 Agustus lalu, harga Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex telah mengalami kenaikan. Maka muncullah isu BBM subsidi juga akan mengalami kenaikan harga.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono sempat mengungkapkan bahwa pemerintah terus mewaspadai potensi kenaikan. Terutama jika inflasi terjadi akibat harga minyak dunia tidak bisa kembali turun dan masih di atas US$ 100 per barel.

"Sebab dari sisi fiskal, pemberian subsidi energi semakin terbatas sehingga tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan penyesuaian harga," ucap Edy.

Menteri ESDM sendiri telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM subsidi. Salah satunya adalah dengan membatasi pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar melalui pendaftaran di MyPertamina.

Langkah antisipasi tersebut tertuang dalam Revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM. Beleid tersebut sedang dalam tahap pembahasan dan dijadwalkan rampung akhir bulan ini.

Baca juga: Pertamina: Harga Pertalite Dipastikan Tidak Akan Naik

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus