Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa warga Jakarta yang dimintai pendapat mengaku keberatan bila setiap rumah diminta membuat sumur resapan. Ide setiap rumah membuat sumur resapan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nisa seorang ibu rumah tangga di Tomang, Jakarta Barat mengaku kesusahan bila harus membuat sumur resapan di halaman rumahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ya susah, kan ngga semua rumah punya lahan yang luas buat tempat sumurnya liat aja nih rumah saya di gang kecil sampingnya udah rumah orang lagi,” ujarnya kepada Tempo, Jumat 17 Desember 2021.
Adi yang juga warga Tomang, Jakarta Barat sepakat dengan Nisa selain lingkungan tempat tinggal mereka yang sempit, menurutnya jika warga diharuskan membuat sumur resapan dirumahnya pasti banyak warga yang tidak mau karena kendala biaya.
“Waduh kalo disuruh bikin tiap rumah ya biaya lagi, warga sini aja tuh septic tank bisa diitung yang punya, apalagi ini kok disuruh bikin sumur resapan,” ujar Adi.
Daripada diwajibkan membuat sumur resapan tiap rumah, Adi mengusulkan lebih baik sumur resapan dibuat per RT. “Kenapa ngga per RT aja gitu nanti dicari mau dibikinnya dimananya,” ujarnya.
Wagub DKI Riza Patria mengatakan fungsi sumur resapan tidak semata-mata untuk mencegah banjir atau genangan ketika terjadi hujan. Tapi juga berfungsi untuk menampung air hujan lokal di daerah yang bukan langganan banjir atau sering terjadi genangan.
Karena itu, kata Wagub DKI Riza Patria, pembuatan sumur resapan juga diperlukan di daerah-daerah yang tidak terjadi banjir atau genangan. "Rumah-rumah juga ada kewajiban untuk membuat sumur resapan. Fungsinya memang untuk menampung air hujan lokal," kata Riza Patria, Rabu, 15 Desember 2021 seperti dikutip dari Antara.
KHANIFAH JUNIASARI