Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Supaya Ekonomi Berlari Cepat

20 Oktober 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JOKO Widodo dan Jusuf Kalla optimistis perekonomian akan tumbuh lebih cepat di masa pemerintahan mereka. Program percepatan ini terangkum dalam Nawa Cita atau sembilan agenda kerja prioritas. Keduanya yakin, di akhir masa kepemimpinan mereka, angka pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai sedikitnya tujuh persen.

Target Pertumbuhan

  • 2015: 5,8 persen
  • 2016: 6,3 persen
  • 2017: 6,5 persen
  • 2018: 6,7 persen
  • 2019: 7 persen

    Program Andalan
    - Memperbaiki alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; lebih banyak belanja produktif, seperti pembangunan infrastruktur.
    - Meningkatkan investasi; insentif bagi investasi-investasi kualitas tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.
    - Memperkuat ekonomi kerakyatan; memberi akses permodalan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

    Target Penerimaan Pajak
    2014: 12,3 persen dari produk domestik bruto
    2019: 16 persen

    Program Andalan:
    - Membentuk Unit Kerja Presiden untuk Penerimaan Negara dan Satgas Pengamanan Penerimaan Negara.
    - Memanfaatkan teknologi informasi untuk administrasi pajak, menguatkan pemeriksaan dan penyidikan pajak, serta menambah jumlah tenaga kerja institusi pajak.
    - Menciptakan kompetisi internal di Direktorat Jenderal Pajak, karier ditentukan oleh kinerja, dan mengadakan lelang internal untuk posisi penting di pajak.

    Target Inflasi 2015
    Terkait dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak:
    Kenaikan Rp 500, Inflasi 0,7-1 persen
    Rp 1.000, 1,3-2 persen
    Rp 1.500, 2,3-2,6 persen
    Rp 2.000, 2,6-2,9 persen
    Rp 2.500, 3-3,6 persen
    Rp 3.000, 4 persen
    Tanpa intervensi, kenaikan harga BBM akan meningkatkan angka kemiskinan 0,3-2 persen.

    Program Andalan:
    Bantuan Langsung Tunai Rp 18 triliun

    Tujuh Rencana Besar dalam Nawa Cita
    2.000 kilometer jalan baru
    10 pelabuhan baru
    10 bandara baru
    10 kawasan industri baru
    5.000 pasar tradisional baru
    Rp 10 juta per tahun bantuan modal untuk setiap usaha mikro, kecil, dan menengah/koperasi
    Subsidi Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat
    Anggaran:
    Rp 900 triliun di luar APBN, sekitar sepertiganya untuk program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat.

    APBN 2015
    Asumsi Makro:
    1. Pertumbuhan ekonomi (%)5,8
    2. Inflasi (%)4,4
    3. Nilai tukar (Rp/US$)11.900
    4. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan (%) 6,0
    5. Harga minyak/ICP (US$/barel)105
    6. Lifting minyak dan gas bumi (ribu barel/hari)2.148
    A. Lifting minyak (ribu barel/hari)900
    B. Lifting gas bumi (ribu barel setara minyak/hari)1.248

    Pendapatan dan Belanja (triliun rupiah):

    1. Pendapatan negara1.793,6
    A. Pendapatan dalam negeri1.790,3
    A.1. Penerimaan perpajakan1.380,0
    A.2. Penerimaan negara bukan pajak410,3
    B. Penerimaan hibah3,3

    2. Belanja negara2.039,5
    A. Belanja pemerintah pusat1.392,4
    B. Transfer ke daerah dan dana desa647,0Sumber: Tim Transisi, Samuel Sekuritas, dan Kementerian Keuangan

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus