Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JOKO Widodo dan Jusuf Kalla optimistis perekonomian akan tumbuh lebih cepat di masa pemerintahan mereka. Program percepatan ini terangkum dalam Nawa Cita atau sembilan agenda kerja prioritas. Keduanya yakin, di akhir masa kepemimpinan mereka, angka pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai sedikitnya tujuh persen.
Target Pertumbuhan
Program Andalan
- Memperbaiki alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; lebih banyak belanja produktif, seperti pembangunan infrastruktur.
- Meningkatkan investasi; insentif bagi investasi-investasi kualitas tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Memperkuat ekonomi kerakyatan; memberi akses permodalan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.
Target Penerimaan Pajak
2014: 12,3 persen dari produk domestik bruto
2019: 16 persen
Program Andalan:
- Membentuk Unit Kerja Presiden untuk Penerimaan Negara dan Satgas Pengamanan Penerimaan Negara.
- Memanfaatkan teknologi informasi untuk administrasi pajak, menguatkan pemeriksaan dan penyidikan pajak, serta menambah jumlah tenaga kerja institusi pajak.
- Menciptakan kompetisi internal di Direktorat Jenderal Pajak, karier ditentukan oleh kinerja, dan mengadakan lelang internal untuk posisi penting di pajak.
Target Inflasi 2015
Terkait dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak:
Kenaikan Rp 500, Inflasi 0,7-1 persen
Rp 1.000, 1,3-2 persen
Rp 1.500, 2,3-2,6 persen
Rp 2.000, 2,6-2,9 persen
Rp 2.500, 3-3,6 persen
Rp 3.000, 4 persen
Tanpa intervensi, kenaikan harga BBM akan meningkatkan angka kemiskinan 0,3-2 persen.
Program Andalan:
Bantuan Langsung Tunai Rp 18 triliun
Tujuh Rencana Besar dalam Nawa Cita
2.000 kilometer jalan baru
10 pelabuhan baru
10 bandara baru
10 kawasan industri baru
5.000 pasar tradisional baru
Rp 10 juta per tahun bantuan modal untuk setiap usaha mikro, kecil, dan menengah/koperasi
Subsidi Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat
Anggaran:
Rp 900 triliun di luar APBN, sekitar sepertiganya untuk program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat.
APBN 2015
Asumsi Makro:
1. Pertumbuhan ekonomi (%)5,8
2. Inflasi (%)4,4
3. Nilai tukar (Rp/US$)11.900
4. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan (%) 6,0
5. Harga minyak/ICP (US$/barel)105
6. Lifting minyak dan gas bumi (ribu barel/hari)2.148
A. Lifting minyak (ribu barel/hari)900
B. Lifting gas bumi (ribu barel setara minyak/hari)1.248
Pendapatan dan Belanja (triliun rupiah):
1. Pendapatan negara1.793,6
A. Pendapatan dalam negeri1.790,3
A.1. Penerimaan perpajakan1.380,0
A.2. Penerimaan negara bukan pajak410,3
B. Penerimaan hibah3,3
2. Belanja negara2.039,5
A. Belanja pemerintah pusat1.392,4
B. Transfer ke daerah dan dana desa647,0Sumber: Tim Transisi, Samuel Sekuritas, dan Kementerian Keuangan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo