Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Susah Hidup Sultan Pasca Insiden Kabel Optik di Jakarta Selatan

Kehidupan Sultan Rif'at Alfatih tak lagi normal setelah terjerat kabel optik di kawasan Jakarta Selatan. Dia tak bisa lagi bicara dan sulit bernapas.

30 Juli 2023 | 14.43 WIB

Mahasiswa Universitas Brawijaya Sultan Rif'at Alfatih, korban yang terkena jepretan kabel optik pada Januari 2023 di Jakarta Selatan. Kondisinya belum pulih walau sudah berobat selama 7 bulan. Sumber: Istimewa
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mahasiswa Universitas Brawijaya Sultan Rif'at Alfatih, korban yang terkena jepretan kabel optik pada Januari 2023 di Jakarta Selatan. Kondisinya belum pulih walau sudah berobat selama 7 bulan. Sumber: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan Sultan Rif'at Alfatih tak lagi normal setelah terjerat kabel optik di kawasan Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023. Luka di lehernya menyebabkan mahasiswa Universitas Brawijaya itu tidak bisa bicara hingga sulit bernapas. Makan normal pun kepayahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Hal tersebut karena efek jepretan kabel fiber optik yang membuat tenggorokan, saluran napas, saluran makan putus," kata ayah Sultan, Fatih, saat dihubungi, Minggu, 30 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sultan merasa tersiksa sepanjang hari. Dia bahkan tak bisa menelan air liurnya sendiri atau batuk secara normal. "Paling kelihatan kalau batuk kadang-kadang keluar darah dari lubang tenggorokannya," ucap Fatih. 

Kejadian nahas ini berawal saat Sultan sedang pergi jalan-jalan menggunakan motor Yamaha MT 25 bersama tiga temannya. Malam itu, kondisi lalu lintas di sekitar Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan sedang padat.

Mobil-mobil di depan Sultan pun bergerak perlahan untuk menghindari kabel optik yang menjuntai. Hingga akhirnya kabel ini tersangkut di mobil SUV, kendaraan yang persis berada depan Sultan. 

"Sehingga terbawa mobilnya, enggak tahu kecantol apanya. Ditarik terus sama mobil itu, anak saya juga tetap jalan, kan enggak tahu," tutur Fatih.

Kabel yang tersangkut itu tiba-tiba terlepas dari mobil seperti tarikan karet ketapel tanpa sepengetahuan si pengemudi. Nahas, kabel itu terlempar dan mengenai tepat di bagian leher Sultan. Waktu itu, Sultan telah mengenakan perlengkapan berkendara yang lengkap dan aman.

Insiden ini membuat Sultan terkejut dalam seketika. Dia sontak tancap gas motor yang dikendarainya hingga ban depan terangkat alias posisi standing. Sultan kehilangan kontrol, sehingga motor itu terperosok masuk selokan. Sementara pemuda 20 tahun ini terjauh di jalan. 

Cerita ini Fatih dengar dari seorang sopir ojek online alias ojol bernama Adit yang melihat langsung kejadian tersebut. Kepada Fatih, Adit berujar, Sultan yang masih mengenakan helm memegang lehernya sambil guling-guling.

"Dia berusaha buka helm, dibantu tukang ojol itu, baru nyemprot darah langsung. Pada ketakutan," ujar Fatih.

Sekitar 10 menit kemudian, Sultan dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapatkan pertolongan pertama. Adit dan seorang ibu-ibu yang memboyong Sultan ke RS di kawasan Jakarta Selatan itu.

Fatih menuturkan, anaknya harus dirawat sekitar 15 hari. Namun, setelah itu, kondisi Sultan sempat kritis dan kembali dirawat di rumah sakit sejak Mei 2023. "Lehernya tertutup oleh jaringan, tutup bekas operasi, sehingga pada saat dipasang selang untuk makan, yang di hidungnya enggak bisa," tutur Fatih.

Sultan kini bertahan hidup menggunakan alat bantu napas. Untuk berkomunikasi, mahasiswa itu memanfaatkan ponselnya dengan cara mengirimkan pesan teks. Atau, dia menggunakan bahasa isyarat sebisanya.

Menurut Fatih, korban kena jepret kabel optik ini mesti mendapatkan perawatan lagi dan akan dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Pertimbangannya karena RSCM memiliki peralatan yang lebih lengkap dan banyak tim dokter.

Menunggu itikad baik dari perusahaan kabel optik
Fatih menyebut, dirinya sudah mengetahui identitas perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menyebabkan anaknya terluka parah. Perwakilan perusahaan telah menemuinya dan Sultan.

Perusahaan, lanjut Fatih, hanya memberikan ucapan prihatin tanpa memberikan ganti rugi. Tempo telah mencoba menghubungi pengacara perusahaan tersebut, tapi tak ada respons. 

Fatih belum mau melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Saat ini, dia masih menunggu itikad baik dari perusahaan. Dia berharap masalah ini bisa selesai secara kekeluargaan tanpa perlu melalui jalur hukum. "Karena memang saya berkali-kali bilang kekeluargaan, tapi mereka malah tunjuk lawyer," ucap dia.

Fatih pun menyayangkan tak ada pihak dari Pemerintah Provinsi alias Pemprov DKI Jakarta yang menengok kondisi Sultan pasca terjerat kabel optik ini. "Sampai saat ini belum ada atensi dari Pemda DKI," ujarnya.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus