Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Siasat Baru Awal Tahun

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo gencar berkeliling Indonesia. Anies Baswedan menguat.

19 Maret 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Mereka yang berpotensi menjadi calon presiden mulai bergerilya ke banyak daerah.

  • Ganjar Pranowo sudah menyimpulkan Megawati Soekarnoputri merestui pencalonannya.

  • Suara pendukung Prabowo Subianto beralih ke Anies Baswedan.

RUMAH di Jalan Semarang Nomor 3B Ulak Karang, Kota Padang, itu ramai pada Jumat, 17 Maret lalu. Rumah berwarna putih seluas 100 meter persegi itu menjadi Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Anies Baswedan untuk Pemilihan Umum 2024. Sekber ini menghimpun 26 kelompok relawan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ausrial Eri, yang didapuk menjadi Ketua Sekber, mengatakan relawan Anies Baswedan adalah pendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019. “Saya dulu Ketua Sekber Prabowo-Sandiaga Sumatera Barat,” kata Ausrial. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para pendukung Prabowo ini membentuk Sekber Anies Baswedan pada 18 November 2022, dua pekan sebelum Anies berkampanye di Sumatera Barat. Salah satu relawan, Herry Zulman, mengatakan ia beralih mendukung Anies karena menganggap mantan Menteri Pendidikan ini menawarkan konsep perubahan. “Prabowo sudah habis masanya,” ujarnya.

Herry yakin Anies bisa menang di Sumatera Barat. Pada 2019, ucap dia, Prabowo meraup 85,9 persen suara dibanding pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Padahal saat itu Prabowo hanya sekali datang berkampanye di Sumatera Barat.

Perubahan dukungan pendukung Prabowo Subianto kepada Anies Baswedan juga terlihat di Nusa Tenggara Barat. Setidaknya ada 22 simpul relawan pendukung Anies yang mengklaim sebagai mantan pendukung Prabowo. “Kami kecewa kepada Prabowo,” tutur Ikhsan Karyawan Amin, Sekretaris Dewan Pembina Forum Relawan Anies Baswedan, Kamis, 16 Februari lalu. 

Hasil survei Indikator Politik pada 30 Oktober-5 November 2022 menyebutkan elektabilitas Prabowo terjun bebas. Dari 22 persen pada September 2022 menjadi 17,8 persen sebulan setelahnya. Hasil yang bertolak belakang muncul di hasil sigi terhadap elektabilitas Anies, yang naik dari 17,7 persen menjadi 23,9 persen pada periode yang sama.

Sumber Tempo di Partai Gerindra, partai politik yang didirikan dan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024, menyebutkan turunnya elektabilitas ketua umum mereka menjadi perhatian para kader. Karena itu, sejak awal tahun Prabowo lebih aktif berkeliling Indonesia. Konten media sosial dan mesin partai aktif menjalin percakapan dengan khalayak untuk mendongkrak perolehan suara eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia tersebut.

Prabowo, misalnya, terlihat datang ke puncak acara hari lahir Nahdlatul Ulama ke-100 di Gelanggang Olahraga Delta Sidoarjo, Jawa Timur, hingga menonton bareng film Adagium karya Rizal Mantovani di bioskop pada Februari lalu. Ia juga berkunjung ke sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Banyuwangi dan Surabaya. Prabowo datang dengan atribut Menteri Pertahanan.

Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, mengakui Jawa Timur menjadi salah satu kantong suara yang belum dikuasai Prabowo. Dalam dua kali pemilihan presiden, Prabowo selalu kalah di sana. Ia meraup 34,21 persen suara pada pemilihan presiden 2019 dan 46,83 persen pada pemilihan 2014.

Dalam survei Charta Politika 8-16 Desember 2022, kantong suara Prabowo hanya ada di Jawa Barat dan Sulawesi. Ia jauh tertinggal dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah timur Indonesia. Sementara itu, di DKI Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan, kantong suara didominasi Anies Baswedan. “Sekarang sedang diperkuat,” kata Habiburokhman pada Kamis, 16 Maret lalu.

Tak hanya berkampanye sendiri, Prabowo juga kerap menempel Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya. Pada Januari lalu, misalnya, Prabowo menyopiri Jokowi di kendaraan taktis militer Maung. Jokowi juga mengundang Prabowo dalam kunjungan ke beberapa daerah. Admin akun Instagram Jokowi pun rajin mengunggah foto Jokowi bersama Prabowo.

Jokowi juga terang-terangan mendukung Prabowo. Dalam hitungan kader Gerindra, dukungan terbuka Jokowi mendongkrak perolehan suara Prabowo hingga 16 persen. Habiburokhman tidak menampik anggapan bahwa dukungan Jokowi ini adalah nilai plus bagi Prabowo. “Pengikut Jokowi besar sekali,” ujarnya.

Ganjar Pranowo, yang merajai elektabilitas sejumlah survei politik, juga tak tinggal diam. Sejak awal Februari, Ganjar beberapa kali berkunjung ke sejumlah daerah, setelah dicekal dan disemprit partainya sendiri. Umumnya ia datang sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). Di Medan, ia makan durian bersama menantu Jokowi, Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) saat makan durian bersama Walikota Medan Bobby Nasution di Medan, September 2022. Facebook.com/ Bobby Nasution

Gerilya Ganjar makin intens setelah hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke-50 pada 10 Januari 2023. Dalam acara itu, dia menafsirkan pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai tak ada larangan ia maju menjadi calon presiden. Megawati adalah satu-satunya orang yang menentukan calon presiden 2024 dari partainya.

Saking terpusatnya, para kader PDIP tak berani mengomentari gerilya politik Ganjar Pranowo ke pelbagai daerah. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebutkan manuver Ganjar ke luar daerah bukan bagian dari instruksi partai. Ia mengatakan kegiatan Ganjar dalam ranah personal. “Itu kan aktivitas sebagai gubernur dan Ketua Kagama. Kami tak pernah memfasilitasi," ucap Djarot.

Anggota Fraksi PDIP, Junimart Girsang, mengatakan partainya kini berfokus pada penambahan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. “Tugas kami merawat suara. Suara saya terakhir 100 ribu, ya, targetnya nanti bisa dapat lebih dari itu,” kata Junimart, Kamis, 15 Maret lalu.

Selain Ganjar, ada putri Megawati, Puan Maharani, yang juga berpeluang maju sebagai calon presiden. Tapi, elektabilitas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu masih rendah. Tingkat keterpilihan Puan belum menembus 10 persen meski ia rajin berkampanye dengan baliho dan berkunjung ke daerah.

Dua petinggi partai pendukung pemerintah juga menyebutkan bahwa kecenderungan Megawati memilih Ganjar sudah 80 persen. Megawati bahkan disebut-sebut akan mempercepat pengumuman calon presiden partainya menjadi April. Sebelumnya, keputusan ini akan diumumkan pada Juni, yakni bulan kelahiran Sukarno.

Saat dimintai konfirmasi, baik Djarot maupun Junimart enggan memastikan informasi ini. Mereka menyebutkan keputusan absolut calon presiden hanya diketahui Megawati. “Kewenangan memilih calon presiden itu partai politik,” ujar Djarot. “Kingmaker atau queenmaker-nya adalah Ketua Umum.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus