Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan pengiriman air bersih ke sejumlah titik rawan kekeringan yang mengalami krisis air bersih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bantuan air bersih terus kami kirim untuk wilayah terdampak kekeringan," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesal Rasyid, Selasa 1 Oktober 2019.
Untuk mendistribusikan bantuan air bersih ini, kata Maesal, telah dikerahkan 12 mobil tangki air milik PDAM Tirta Kertaraharja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Tangerang. "Ini adalah salah satu penanganan dampak kekeringan yang terjadi yaitu krisis air bersih," katanya.
Kabupaten Tangerang telah berjibaku mengirimkan air bersih ke sejumlah kecamatan yang terdampak kekeringan. Data Dinas Pertanian setempat dampak kekeringan telah menyebar di 26 dari 29 kecamatan yang ada.
Maesal mengatakan selain menangani masalah kekurangan air bersih, Pemerintah Daerah juga fokus menangani kekeringan yang berdampak pada ribuan hektar lahan persawahan. "Untuk menyelamatkan tanaman padi kami telah membuat puluhan sumur pantek," katanya.
Menurut Maesal, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi bencana kekeringan ini. "Kami juga sudah mengggelar sholat minta hujan," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Kertaraharja, Rusdi Machmud mengatakan sejak Juni hingga September ini, perusahaan air daerah Kabupaten Tangerang itu telah menyalurkan 2,5 juta meterkubik air bersih ke titik kekeringan di Kabupaten Tangerang. "Air bersih kami bagikan secara bergilir ke wilayah Utara, Barat dan Selatan," katanya.
Air bersih, kata dia, disalurkan menggunakan 12 mobil tangki, 6 milik PDAM, 4 milik BPBD Kabupaten Tangerang dan 2 milik Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Tangerang. "Petugas kami bekerja meraton dari pukul 7 pagi hingga 9 malam," katanya.
Bahkan, kata Rusdi, Kabupaten Tangerang kekurangan mobil tangki karena begitu banyak permintaan air bersih saat kekeringan melanda seperti "Kami mengajukan pinjaman mobil tangki ke Kementrian PUPR, tapi ternyata sudah habis dikirim untuk Provinsi," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini