Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tangerang -Memasuki puncak musim hujan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyebar di beberapa wilayah Kota Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menyatakan pihaknya sejak Desember 2018, mencatat fenomena ini meningkat dibandingkan tahun lalu.
Baca : DBD di Kabupaten Taangerang, 7 Wilayah Ini Endemis Demam Berdarah
Berdasarkan data Dinkes Kota Tangerang jumlah pasien DBD sejak awal tahun 2019 tercatat ada 25 kasus.
"Dinkes bergerak dengan Program Gebrak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M Plus yang melibatkan kader-kader lingkungan. Ditambah Juru Pemantau Jentik (Jumantik),"kata Liza kepada Tempo Senin, 4 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Liza mengatakan kader Jumantik juga diintensifkan di sekolah dan di rumah dengan pola satu rumah satu Jumantik,'kata Liza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk itu Liza meminta kewaspadan sekolah, kader lingkungan, dan masyarakat yang turut membantu pemerintah daerah dalam pengendalian penyakit DBD.
"Wali Kota (-Arief R Wismansyah) juga bergerak cepat dengan mengirim surat edaran untuk kewaspadaan terhadap DBD diseluruh rumah sakit, instansi, puskesmas, kelurahan, kecamatan hingga RT/RW," kata Liza.
Liza menjelaskan DBD bisa menjadi wabah karena berulang-ulang menghisap darah dari satu orang ke orang lain lewat perantara nyamuk aides aegypti.Sejumlah siswa belajar mengetahui jenis nyamuk Aedes Aegypti dalam rangka gerakan 1 rumah 1 jumantik untuk memperingati Asean Dengue Day (Demam Berdarah), di Sekolah Dasar Negeri Baru 07 Pagi Cijantung, Jakarta, 2 Agustus 2017. Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta masyarakat untuk mulai menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dalam mencegah DBD dan berpesan kepada akademisi dan pakar untuk menyelesaikan vaksin demam berdarah dengue (DBD) yang cocok untuk wilayah Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Untuk itu 4M Plus dan Jumantik intensitasnya akan ditingkatkan, dilakukan selama sebulan penuh secara kontinyu dan terus menerus. "Kami ingin mata rantai siklus DBD lima tahunan ini diputus, maka gebrak PSN 4MPlus ini sudah dilakukan dari Desember hingga nanti Maret berkesinambungan,"kata Liza.
Sebagai informasi, 4M Plus artinya menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali, mengubur tempat penampungan air yang tidak terpakai, dan memantau jentik nyamuk seminggu sekali.
'Plus disini artinya menghindari gigitan nyamuk menggunakan repelen anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, melakukan larvasidasi, dan menggunakan kelambu," kata Liza.
Simak pula : Ini Kata Anies Baswedan Agar Warga Terima Jumantik Periksa Rumah
Wali Kota Arief mengimbau kepada seluruh masyarakat agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan segera memeriksakan diri bila merasakan gejala DBD.
"Saya imbau untuk membudayakan hidup bersih dan sehat, kalau lingkungan sehat tubuh juga sehat,"katanya, terpisah.
Untuk antisipasi wabah DBD, Arief juga berpesan kepada warga Kota Tangerang segera datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika merasakan gejala-gejala demam yang tak biasa. "Langsung datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jangan tunggu parah baru datang," demikian Arief.