Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tasya Farasya Jadi Beauty Vlogger Bukan Penghasilan yang Penting

Buat Tasya Farasya, ada yang lebih penting dari penghasilan beauty vlogger

5 Desember 2018 | 08.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tasya Farasya. Instagram.com/@tasyafarasya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beauty vlogger Tasya Farasya identik dengan gaya makeup bold dan glamor. Ia menjadi inspirasi banyak orang untuk urusan makeup. Namanya semakin dikenal setelah pernikahannya yang berkonsep kerajaan mencuri perhatian publik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun tak banyak yang tahu, Tasya Farasya lulusan kedokteran gigi. Sejak kuliah ia bekerja sampingan sebagai makeup artist (MUA). Baru pada Oktober 2016 Tasya Farasya membuat kanal YouTube, yang hingga kini memiliki lebih dari dari satu juta pelanggan. 

Tasya mengakui jika membuat konten sesuai kebutuhan target, profesi YouTuber sangat menjanjikan. Awal membuat kanal YouTube, ia melakukannya semua hal sendiri, dari pemilihan tema sampai melakukan pengeditan. "Baru beberapa bulan ini saja dibantu editor, karena kegiatanku padat. Aku juga bekerja sama dengan produsen kosmetik, melakukan pemotretan, jadi bintang tamu untuk gelar wicara, membuka beauty class, macam-macam. Senang, bangga, bersemangat karena banyak orang mau mendengarkan opiniku,” ujarnya.

Resepsi pernikahan Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf, diselenggarakan pada 18 Februari 2018, dengan mengusung gaya internasional. Resepsi pernikahan Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf dilangsungkan dua kali. instagram.com

 
Penghasilan sebagai beauty vlogger memang menggiurkan. Namun Tasya Farasya menggarisbawahi, bukan itu yang terpenting. "Jangan melakukan atau memulai sesuatu semata-mata karena uang atau latah. Oh, sekarang lagi ramai vloger kecantikan, terus mau jadi vloger kecantikan. Yang penting ketahui dulu, apa hasrat kita? Apa yang kita sukai? Benar suka atau hanya lagi ingin tahu saja, sehingga enggak ada komitmen dan enggak konsisten. Begitu aku memutuskan enggak menjalani profesi dokter, aku mendedikasikan semua waktuku di sini. Namun aku menuntaskan kuliah dulu,” tegas Tasya.

Menurutnya, ketika disertai hasrat, bidang apa pun akan kita kerjakan dengan serius dan otomatis konsisten. “Kalaupun ada perubahan kondisi, ada kesulitan di bidang itu, kita akan tetap berusaha dan maju. Karena berada di situlah hasrat kita,” tutup Tasya Farasya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus