Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DEN Kisot naik kuda sembrani, yang bisa terbang lantaran dikerek. Ia menuju angkasa untuk membebaskan Dulcinea, kekasih khayalinya, yang terkena musibah: dimantrai gergasi menjadi patung dan disimpan di atas langit. Sampai di bawah atap ruang pertunjukan, sebuah lampu yang terang menyilaukan matanya. Itulah raksasa yang harus ia bunuh untuk membebaskan sang kekasih. Den Kisot hampir berhasil, tapi nasib belum mengizinkan. Tali pengerek putus, Den Kisot terbanting ke bawah bersama kudanya, ringsek. Selanjutnya adalah dialog antara yang terbaring remuk dan Sancho Panza, petani dungu lagi buta huruf, pelayan setia si Aden.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo