WARSIDI, 18, tiba-tiba menjadi orang penting. Sejak awal Agustus lalu, ribuan tamu mengalir ke rumah orangtuanya di Desa Jangkunharjo, Grobogan,Jawa Tengah, yang berdinding gedek dan berlantai tanah. Semua ingin melihat wajah Warsidi. Murid kelas II SD itu, Jumat 3 Agustus lalu, mengaku tiba-tiba bisa terbang seperti burung. Dan dalam waktu singkat ia konon bisa menyaksikan Jakarta, Surabaya, dan Ujungpandang dari udara. Keajaiban terjadi, katanya, setelah ia menemukan dua bilah keris. Satu berwarna hitam bernama Naga Runting dan satunya berwarna merah benama Sri Kusumodewi. Keris tadi mulanya tertancap di pohon randu dekat sekolahnya. Ketika Warsidi mencabut keris tersebut, tiba-tiba tubuhnya melayang. Delapan belas temannya yang hendak menolong bahkan ikut terbawa terbang. Kabar tentang Warsidi yang bisa terbang bak Gatutkaca cepat saja tersiar. Sampaisampai bupati Grobogan, Kolonel Sugiri, ikut turun tangan mengeceknya. "Memang sulit dipercaya. Tapi karena Warsidi bercerita secara polos dan lancar, saya jadi heran," tutur Syahiro, camat Brati. Seberapa jauh kebenaran cerita itu, kini masih diselidiki. Hanya, Kepala Sekolah Warsidi, S. Marno, sama sekali tak yakin. Setahunya karena hari itu guru-guru rapat, anak-anak lalu ada yang bermain ketoprak, semacam sandiwara, termasuk Warsidi dan Eddy Sugiono, yang dikabarkan ikut terbang. "Kami sempat menanyai Warsidi dan ternyata ia tak bisa menunjukkan buktinya, dan tidak bisa terbang lagi," ujar Marno. Jangan-jangan, Warsi memang hanya bisa terbang dalam lakon ketoprak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini