Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PARIS - London, Berlin, Brussel, dan kota lain di Eropa mengetatkan keamanan setelah serangan teror melanda Paris, Prancis, Jumat malam lalu. Sehari kemudian, kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang merenggut sedikitnya 129 jiwa dan melukai 352 lainnya itu.
Dalam pernyataan audio yang dirilis dalam bahasa Prancis dan Arab, ISIS mengatakan serangan mematikan itu adalah "badai pertama dan peringatan agar mereka bertobat". Jaksa Paris, Francois Molins, mengatakan mereka menduga para pelaku meliputi tiga tim yang melancarkan serangan terkoordinasi di tujuh lokasi di Paris.
Serangan itu berdampak global. Keamanan ditingkatkan di sekujur Prancis. Demikian pula di perbatasan negara-negara Eropa, bahkan hingga New York, Amerika Serikat.
Pemerintah Inggris segera menerapkan kesiagaan tinggi. Seperti dilaporkan The Telegraph, seratusan personel Special Reconnaissance Regiment (SRR) didukung ratusan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk menjaga London di tengah kecemasan Inggris menjadi target teror berikutnya.
Inggris pantas waswas mengingat sekitar 450 warga mereka yang sempat pergi ke Suriah telah kembali dalam beberapa bulan terakhir. Kekhawatiran semakin tinggi setelah pada Sabtu lalu petugas menemukan penumpang yang dicurigai membawa dan membuang senjata dan pisau ke Bandara Gatwick, London. Kepanikan menyusul tindakan polisi Sussex mengerahkan tim penjinak bom dan mengevakuasi seribuan calon penumpang.
Teror juga menjalar karena ada dugaan para pelaku menyebar ke beberapa negara lain di Eropa. Di Brussel, Belgia, aparat keamanan menangkap tiga orang yang dicurigai terkait dengan serangan di Paris. Di selatan Jerman, seperti dilansir The Guardian, Menteri Negara Bagian Bavaria, Horst Seehofer, menyatakan mereka mengintensifkan pemeriksaan terhadap seorang pria yang pekan lalu diciduk karena membawa banyak senapan otomatis, pistol, dan bahan-bahan peledak. Mereka menduga barang-barang itu terkait dengan teror Paris.
"Kita menghadapi perang terorganisasi oleh para teroris yang terlatih dan lebih terencana ketimbang di masa lalu," kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls kepada The Washington Post, kemarin. US NEWS | THE GUARDIAN | THE TELEGRAPH | REUTERS | INDEPENDENT | DWI A
Petaka 100 Menit di Paris
1. Stadion Stade de France
- Ledakan bom: pukul 21.20, 21.30, dan 21.53 waktu setempat
- Tewas: 3 penyerang dan 1 pejalan kaki
- Di luar stadion saat digelar laga persahabatan Prancis melawan Jerman. Ditonton Presiden Prancis Francois Hollande yang dievakuasi saat babak kedua.
2. Restoran Le Carillon dan Le Petit Cambodge
- Penembakan: pukul 21.25
- Tewas: 15 orang, 10 terluka
3. Area Avenue de la Republique
- Penembakan: pukul 21.29
- Tewas: 5 orang, 8 terluka
4. Bar La Belle Equipe
- Penembakan: pukul 21.38
- Tewas: 19 tewas, 9 terluka
5. Cafe Camptoir Voltaire
- Ledakan bom: pukul 21.43
- Tewas: 1 orang
6. Gedung konser Bataclan Theater
- Penembakan oleh 4 pria bersenjata: pukul 21.49
- Tewas: 92 orang, ratusan terluka
7. Jalan Beaumarchais Boulevard
- Penembakan: pukul 22.00
- Tewas: 4 orang
Total Korban
-Tewas: sedikitnya 129 orang
Asal: Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Maroko, Belgia, Cile, Tunisia, Portugal, Granada, Meksiko
-Luka-luka: 352 orang (99 kritis)
Presiden Prancis Francois Hollande mengumumkan:
1. Negara dalam keadaan darurat.
2. Tiga hari berkabung nasional, 14-16 November 2015.
3. Prancis mengobarkan perang terhadap pelaku teror.
Pasca-serangan: 200 polisi dikerahkan untuk memburu pelaku, 1.500 anggota pasukan khusus menjaga obyek vital.
Pelaku: diduga terbagi atas tiga tim. Salah satu teridentifikasi: Omar Ismail Mostefai, 29 tahun, asal Suriah
Perburuan pelaku:
- Belgia menahan 3 tersangka, 1 orang datang dari Paris.
- Inggris menahan pria asal Prancis yang membawa senjata api dan pisau di Bandara Gatwick, London.
- Jerman menginvestigasi seorang pria penyelundup senjata yang ditahan pekan lalu dan dicurigai terkait dengan teror di Paris.
Teror ISIS dalam Dua Pekan Terakhir
-31 Oktober: Pesawat Airbus Metrojet Rusia yang mengangkut 224 orang rute Sharm el-Sheikh-St Petersburg, Rusia, jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir. Tim investigasi yakin 99 persen penyebab adalah bom di koper. Kelompok teroris Mesir pendukung ISIS mengklaim bertanggung jawab.
-12 November: ISIS merilis video berupa ancaman menyerang Rusia di wilayahnya.
-12 November: Dua bom bunuh diri di Beirut, Libanon, menewaskan 43 orang dan puluhan lainnya terluka. Lokasi: wilayah Hezbollah, penyokong Damaskus.
-13 November: Tujuh serangan teror di Paris, Prancis.
-14 November: Empat anggota milisi ISIS tewas saat penggerebekan oleh polisi Turki di perbatasan Turki-Suriah.DAILY MAIL | REUTERS | HEAVY | THE TELEGRAPH | DWI A
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo