Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Juru bicara Pengurus Pusat Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin), Rocky Roring, menduga tersangka penembakan sengaja mengarahkan pistol ke gedung Nusantara I DPR di seberang Lapangan Tembak Senayan. Sebab, pistol jenis Glock 17 yang digunakan tak bisa menembakkan lima peluru sekaligus dalam sekali tarikan pelatuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekalipun pistol tersebut dimodifikasi fully automatic, "Tetap harus menarik pelatuk satu per satu agar peluru terlontar," kata Rocky kemarin. "Pasti ada human error."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rocky, di lapangan tembak reaksi tidak ada sasaran yang bisa mengarahkan senjata ke atas. Sasaran hanya terbagi dua arah: ke bawah dan lurus ke depan. Kalaupun ada latihan menembak dengan posisi tiarap, lapangan tersebut sudah dilengkapi rekoset dari potongan kayu untuk menghalangi peluru.
Enam ruang kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat di gedung Nusantara I terkena tembakan. Polisi sudah menetapkan dua orang tersangka: IAW dan RMY. Keduanya pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Polisi menangkap mereka di Lapangan Tembak Senayan beberapa jam setelah menerima laporan tentang peluru nyasar.
Polisi juga menyita pistol Glock 17 serta peluru berkaliber 9 milimeter yang dipakai untuk berlatih oleh kedua tersangka. Di tempat latihan, polisi menemukan sembilan kotak peluru, enam di antaranya kosong. Setiap kotak berisi 50 peluru.
Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian RI, Komisaris Besar Ulung Kanjaya, mengatakan lima peluru yang menyasar gedung DPR berasal dari senjata api yang sama. "Jenis, kaliber, sidik jari, dan anak pelurunya sama," kata Ulung.
Kepada polisi, kedua tersangka mengaku kaget dan tak sengaja melepaskan tembakan ke arah atas. Saat itu, mereka baru memasang switch customizer yang membuat pistol Glock 17 yang semula semiotomatis menjadi otomatis penuh.
Wakil Sekretaris Jenderal Perbakin, Robert Row, mengakui ada prosedur operasi standar (SOP). Instruktur yang mendampingi kedua tersangka mengizinkan mereka latihan dengan senjata yang dimodifikasi. "Seharusnya dihentikan kalau tahu mereka baru latihan," ujar dia.
Kepala Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, menuturkan pistol yang digunakan tersangka milik anggota Perbakin Jakarta berinisial A. Sedangkan yang mengizinkan mereka memakai senjata itu adalah penjaga gudang berinisial G. "Kalau terbukti lalai, bisa kena hukum juga," ucap Setyo. NADA ZEITALINI | ZARA AMELIA | INGE KLARA SAFITRI
Peluru Nyasar sampai Jauh
Empat hari menelisik gedung Nusantara I di kompleks DPR-MPR, polisi menemukan enam ruang anggota Dewan yang tertembak. Namun, sejauh ini, polisi baru menemukan lima peluru. Setelah diuji balistik di laboratorium forensik, semua peluru dipastikan berasal dari senjata yang sama. Peluru diduga meluncur dari pistol Glock 17 yang dipakai latihan oleh dua pegawai Kementerian Perhubungan di Lapangan Tembak Senayan.
Jarak tembak efisien pistol semiotomatis itu semula hanya 50 meter. Tapi, setelah dimodifikasi dengan switch customizer sehingga menjadi pistol otomatis, jarak tembaknya bisa lebih dari 300 meter. Karena peluru bergerak jatuh seperti garis parabola, obyek yang bisa terkena peluru nyasar jaraknya bisa lebih jauh lagi. Adapun jarak tempat latihan menembak dengan gedung Nusantara I sekitar 380 meter.
Lapangan Tembak Senayan
Lokasi: Jalan Gelora Nomor 1, Senayan, Jakarta Pusat
Pengelola: Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
Obyek Terdekat:
-Gedung DPR-MPR (400 meter)
-Menara Kompas (400 meter)
-Hotel Mulia (450 meter)
-Stasiun Palmerah (550 meter)
-Gedung TVRI (650 meter)
-Stadion Utama Gelora Bung Karno atau GBK (1,4 kilometer)
Gedung Nusantara I DPR-MPR Ruangan yang kena tembak:
- Lantai 6 ruangan 613, Effendi Simbolon (PDI Perjuangan)
- Lantai 9 ruangan 915, Khatibul Umam Wiranu (Demokrat)
- Lantai 10 ruangan 1008, Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat)
- Lantai 13 ruangan 1313, Bambang Heri (Gerindra)
- Lantai 16 ruangan 1601, Wenny Warouw (Gerindra)
- Lantai 20 ruangan 2003, Totok Daryanto (Partai Amanat Nasional) ïƒ ada retak bekas tembakan di jendela tapi pelurunya belum ditemukan.
Spesifikasi Pistol Glock 17
- Tipe: semiotomatis
- Kecepatan peluru: 375 meter per detik
- Amunisi: magasin kotak
- Peluru: 9 x 19 milimeter
- Jarak tembak efisien: 50 meter ïƒ Setelah dimodifikasi bisa lebih dari 300 meter
INGE KLARA | SUMBER DIOLAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo