Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda termasuk golongan tidur dengan lampu menyala atau dalam kondisi gelap? Ternyata keputusan membiarkan lampu tetap menyala atau setidaknya meredupkannya saat tidur semalaman bisa berdampak besar bagi kesehatan seseorang. Efek cahaya lampu, televisi, komputer atau ponsel bisa berpengaruh terhadap kualitas tidur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi orang yang kualitas tidurnya tidak optimal akan berpengaruh terhadap kesehariannya. Jika terus menerus terjadi dalam jangka panjang, maka bisa muncul konsekuensi bagi kesehatan. Paparan efek cahaya seperti lampu saat tidur semalaman akan menghambat kinerja otak untuk masuk ke tahapan tidur yaitu deep sleep. Semakin redup efek cahaya di sekitar, semakin maksimal pula otak bisa membawa orang yang bersangkutan masuk ke tahapan tidur berikutnya.
Beberapa efek cahaya lampu menyala saat tidur bagi kesehatan
1. Risiko penyakit kronis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika efek cahaya lampu sepanjang malam mengintervensi kualitas tidur seseorang dalam jangka panjang, maka risiko menderita penyakit kronis juga ikut meningkat. Hal ini terlepas dari apakah orang itu mengalami obesitas atau tidak. Jenis penyakit kronis yang mungkin terjadi seperti hipertensi, jantung, dan diabetes tipe 2.
2. Obesitas
Jangan melulu menyalahkan jumlah kalori dari makanan dan minuman yang masuk ke tubuh ketika seseorang mengalami obesitas. Efek cahaya saat tidur di malam hari seperti dari lampu atau televisi secara tidak langsung juga bisa menyebabkan obesitas. Tak hanya efek cahaya di dalam kamar tidur saja, penelitian terhadap partisipan yang terpapar cahaya saat tidur selama satu tahun menunjukkan peningkatan berat badan 400 gram.
Menurut penelitian, semakin tidak nyenyak tidur akibat efek cahaya, semakin banyak keinginan untuk makan keesokan harinya. Belum lagi jika seseorang tak dapat tidur nyenyak dan justru mengisi waktunya untuk makan snack di malam hari. Tetapi perlu diperhitungkan faktor lain yang menyebabkan obesitas.
3. Mengganggu jam kerja organ tubuh
Idealnya, jam kerja organ tubuh bekerja salah satunya dengan mendeteksi efek cahaya di sekitar. Ketika terang, tubuh secara alami akan tersadar. Begitu pula sebaliknya saat suasana di sekitar sudah gelap artinya waktu untuk beristirahat. Namun ritme ini bisa terganggu ketika ada efek cahaya menyala sepanjang malam. Pada orang yang mengalaminya, akan sulit menemukan keselarasan antara ritme sirkadian dan siklus gelap-terang di sekitar. Akibatnya, kualitas tidur pun terganggu.
4. Menghambat produksi hormon melatonin
Hormon melatonin membuat seseorang tertidur tak lama setelah mematikan lampu di sekitarnya. Namun jika seseorang tertidur dengan efek cahaya menyala semalaman, siklus tidur alami akan terganggu karena hormon melatonin tak bisa bekerja maksimal. Tak hanya itu, hormon melatonin juga berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah dan suhu tubuh.
5. Kewaspadaan
Tidur dengan efek cahaya menyala semalaman juga dapat berpengaruh terhadap kewaspadaan seseorang. Jika tidur tak berkualitas, maka seseorang menjadi lebih tak waspada keesokan harinya. Hal ini berbahaya terutama bagi orang yang harus mengoperasikan kendaraan atau mesin tertentu.
6. Depresi
Kesehatan mental juga bisa terpengaruh akibat efek cahaya saat tidur di malam hari. Bukan hanya lampu, jangan sepelekan pula cahaya dari alat elektronik (blue light) yang bisa membuat mood menjadi buruk. Ketika seseorang tak dapat memiliki tidur berkualitas akibat terlalu banyak terpapar cahaya dari alat elektronik, maka mood dan sensitivitasnya bisa terganggu. Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak yang kurang tidur pun bisa menjadi lebih hiperaktif.