Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cibinong - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi korban banjir di perumahan Villa Nusa Indah, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor sekaligus meninjau tanggul jebol. Namun Risma menyebut kedatangannya bukan untuk memperbaiki tanggul penahan banjir yang ambrol di RT 004/22 karena luapan sungai Cileungsi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ninjau aja, tapi aku gak nangani alat berat, aku ke sini nangani sembako dan tadi sudah diserahkan ke Pak Kades di sini," kata Risma di lokasi tanggul di Villa Nusa Indah, Kabupaten Bogor, Jumat, 18 Februari 2022.
Meski tidak menangani perbaikan tanggul yang rusak, Risma minta pihak terkait untuk menutup sementara tanggul yang jebol itu. "Aku sudah minta ke temen-temen PU untuk sementara ditutup dulu tanggul nya, mudah-mudahan hujan gak gede karena kalau gede dan jebol lagi kasian warga di sini," ujarnya.
Perumahan Villa Nusa Indah, yang berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi itu kerap kebanjiran karena diapit Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Menteri Sosial Tri Rismaharini (keempat kanan) membagikan bantuan kepada warga korban banjir di Perumahan Villa Nusa Indah 2, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Februari 2022. Dalam kunjungannya, Mensos membagikan bantuan logistik berupa alat kebersihan, makanan siap saji, pakaian anak, pakaian dewasa serta tenda serbaguna kepada korban banjir di Bojong Kulur. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Dalam kunjungannya, Risma menginstruksikan kepada jajaran Taruna Siaga Bencana atau Tagana membuat program desa atau kampung tangguh bencana. Risma menyebut, manfaatnya bukan hanya menanggulangi bencana banjir saja, namun juga bisa menanggulangi penyebaran Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau ada bencana kan biasanya ngungsi, termasuk ngungsi ke tenda, supaya tidak ada klaster Covid bencana aku minta teman teman hidupkan kampung tangguh bencana," kata Risma.
Soal tanggul yang rusak itu, mantan Wali Kota Surabaya itu menyebut akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS untuk membuat tanggul sementara.
Risma menyebut, akan merekomendasikan pengerukan sungai untuk mengurangi debit air ketika hujan turun. "Untuk sementara dibangunkan dulu tanggul, bisa pake sandbag sembari menunggu instansi terkait melakukan perbaikan tanggul jebol. Tentu harus ada juga maintenance tanggul, agar kejadian seperti ini tidak terulang. Kan tanah kerukan dari dasar sungai juga bisa dipakai jadi tanggul, itu lebih kuat," ucap Risma.
M.A MURTADHO
Baca juga: KPJ Sebut Tanggul Jebol Ikut Sumbang Banjir di Jakarta dan Bekasi