Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin menggelar aksi tabur bunga pagi ini, 28 April 2019, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Acara tabur bunga ini didedikasikan untuk ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS yang meninggal saat bertugas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aksi hari ini sebagai bentuk penghormatan dan belasungkawa dari kami, TKN Milenial kepada mereka, serta menyolidkan suasana dan momen di masyarakat," ujar juru bicara TKN Milenial, Deny Giovanno.
Acara tabur bunga diawali dengan berkumpul di kawasan bundaran HI, Jakarta Pusat. Di sana, anggota TKN Milenial memajang poster berlatar belakang warna merah yang bertuliskan 'Terima kasih, Pejuang Demokrasi'. Kemudian, mereka mengajak para warga yang ada di sekitar lokasi untuk ikut menaburkan bunga mengelilingi poster.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, sampai 27 April 2019 malam, sudah total 272 orang petugas KPPS meninggal selama bertugas mengawal Pemilu 2019. Anggota KPPS yang meninggal maupun sakit sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan. Selain itu, 1.878 anggota dilaporkan sakit.
KPU berencana memberikan santunan kepada keluarga KPPS yang meninggal dunia dan anggota yang sakit. Untuk KPPS yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan kecacatan, dialokasikan Rp 30 juta. Sementara untuk korban luka, besaran santunan yang diusulkan ialah Rp 16 juta.
TKN Milenial, kata Deny, pun ikut memberikan bantuan kepada keluarga korban. Baik bantuan finansial maupun moral. "Tapi karena keterbatasan akses, engga banyak yang bisa kami jangkau," kata dia.
Untuk bantuan finansial, Deny mengaku mendapatkan uang dari hasil patungan para anggota TKN Milenial dan sumbangan masyarakat. Hanya saja, ia enggan menyebutkan nominal uang bantuan tersebut.
Deny pun melihat, KPU harus segera melakukan evaluasi atas tragedi meninggalnya ratusan KPPS. Ke depan, ia berharap KPU bisa memberikan upah dan jam kerja yang layak kepada para anggota KPPS agar kejadian seperti ini tak terulang.
"Ini mungkin yang belum disadari. Berat tekanan dan tanggungjawabnya. Padahal honornya tidak seberapa," ucap Deny.