Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Rabu pagi dimulai dari istri Claudio Martinez cerita perkembangan kasus pengeroyokan pria asal Cile itu. Istri Claudio, Musriana mengatakan kasus itu ditangani penyidik Polda Metro Jaya unit 5.
Berita lain adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan kerja sama antara pemerintah DKI dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang selama ini berlangsung tidak bermasalah. Menurut dia, pemerintah DKI memiliki beberapa kerja sama dengan lembaga pengumpul donasi itu.
Berita ketiga adalah kasus penemuan mayat mengambang di Kali Krukut pada Kamis pekan lalu akhirnya terkuak. Mayat wanita yang sempat tersimpan di RS Fatmawati itu merupakan korban pembunuhan.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Rabu, 6 Juli 2022:
1. Istri Claudio Martinez Ungkap Perkembangan Kasus Pengeroyokan Suaminya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Istri Claudio Martinez, Musriana menjelaskan perkembangan kasus dugaan pengeroyokan terhadap suaminya yang terjadi di salah satu bar di wilayang Kuningan, Jakarta Selatan. Claudio merupakan mantan pemain sepak bola asal Cile yang juga pemain sinetron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengeroyokan terhadap Claudio itu terjadi pada Sabtu dini hari, 2 Juli 2022. Dia melaporkan dugaan pengeroyokan oleh sejumlah pelayan kafe atau bar tersebut dan terdaftar dengan nomor LP/B/3318/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.
Soal pemanggilan Claudio untuk diperiksa, Musriana menjelaskan, dia belum mendapatkan informasi dari penyidik. Yang pasti, kata dia, pihak penyidik memintanya untuk menunggu dua atau tidak hari lagi.
Musriana juga memastikan bahwa belum ada pemanggilan untuk klarifikasi terhadap suaminya. Dia berujar mungkin karena laporannya dilakukan pada akhir pekan. “Update-nya tadi sih berkasnya baru turun untuk diserahkan ke unit 5,” tutur Musriana.
Claudio Martinez. Instagram
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Endra Zulpan mengatakan laporan Claudio telah diterima dan kini tengah didalami. "Polda Metro Jaya telah menerima laporan kasus penganiayaan yang dialami oleh saudara Claudio Martinez di sebuah kafe di Jakarta," kata Zulpan di kantornya, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Laporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya ini diajukan oleh istri Claudio, yakni Musriana. Claudio dijadikan saksi bersama sejumlah orang lain atas nama Wulan Maloto, Ivana, dan Christian. Mereka menggunakan pasal 170 KUHP dalam laporannya.
Musriana memastikan para pelaku pengeroyokan merupakan karyawan bar. Dia memperkirakan, pelaku pengeroyokan berjumlah lebih dari lima orang. Mereka terus mengejar Claudio Martinez hingga keluar bar dan sempat melarang taksi buat menjemput mereka. "Kami lihat semua berbaju putih dan karyawan. Yang pasti lebih dari lima orang," kata Musriana.
Selanjutnya Wagub DKI pastikan kerja sama DKI dan ACT tidak bermasalah...
2. Wagub Riza Patria Sebut Kerja Sama Pemprov DKI dengan ACT Tidak Bermasalah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan kerja sama antara pemerintah DKI dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang selama ini berlangsung tidak bermasalah. Menurut dia, pemerintah DKI memiliki beberapa kerja sama dengan lembaga pengumpul donasi itu.
"Selama ini kami ada beberapa kerja sama yang dilakukan dengan ACT dan hubungan baik, tidak ada masalah yang berarti selama ini," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Juli 2022.
ACT tengah menjadi sorotan. Kasus penyelewengan dana donasi hingga gaji fantastis yang pernah diberikan kepada pengurusnya menjadi membuat lembaga tersebut limbung. Berbagai masalah yang mendera ACT itu terungkap dalam laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022 berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat'.
Riza berharap kerja sama dengan pemerintah DKI bisa tetap berlangsung baik, meski ACT sedang dirundung masalah keuangan. Dengan begitu, dana dari pihak ketiga untuk membantu membangun kota Jakarta dan pemberdayaan masyarakat tetap tersalurkan. "Mudah-mudahan masalah ini bisa segera selesai," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Laporan Majalah Tempo yang terbit pekan ini menyebutkan bahwa mantan Presiden ACT yang juga pendiri lembaga, Ahyudin sempat menerima gaji jumbo hingga Rp 250 juta per bulan. Kemudian pejabat senior vice president juga disebut menerima Rp 200 juta, vice president dibayar Rp 80 juta, dan direktur eksekutif mendapat Rp 50 juta. Para petinggi yayasan ini juga menerima fasilitas kendaraan dinas menengah ke atas seperti Toyota Alphard, Honda CR-V, dan Mitsubishi Pajero Sport.
Presiden ACT Ibnu Khajar yang menggantikan Ahyudin menyampaikan permintaan kepada masyarakat. "Kami mewakili ACT meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, mungkin beberapa masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan yang terjadi saat ini," kata Ibnu dalam konferensi pers di kantor ACT, Menara 165, Jakarta Selatan pada Senin, 4 Juli 2022.
Selanjutnya wanita yang mayatnya mengambang di Kali Krukut dibunuh pacarnya sendiri...
3. Kasus Mayat Wanita Mengambang di Kali Krukut, Pelaku Pembunuhan Kekasih Korban
Kasus penemuan mayat mengambang di Kali Krukut pada Kamis pekan lalu akhirnya terkuak. Mayat wanita yang sempat tersimpan di RS Fatmawati itu merupakan korban pembunuhan.
Polres Metro Depok mengungkap penyebab kematian wanita yang jasadnya ditemukan mengambang di Kali Krukut, Jagakarsa, pada Kamis pagi, 30 Juni 2022 lalu.
Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Imran Edwin Siregar mengatakan, berdasarkan hasil pengembangan kasus, mayat wanita yang diketahui bernama Imelga Dwirani, 22 tahun itu dibunuh oleh pelaku yang bernama Fajar Ridin alias Panjeng sebelum dihanyutkan ke Kali Krukut.
Pelaku pembunuhan tak lain adalah kekasih korban. “Jadi awalnya terjadi cekcok mulut antara keduanya, karena dari hp korban terlihat sebuah pesan dari laki-laki lain yang menyebutkan kamu lagi dimana sayang,” kata Imran kepada wartawan, Selasa 5 Juli 2022.
Mengetahui hal itu, lanjut Imran, pelaku tiba-tiba marah kepada korban dan akibat cemburu, pasangan yang baru menjalin kasih sejak awal Januari 2022 itu berdebat mulut, hingga pelaku mengajak korban ke sebuah saung dipinggir Kali Krukut.
“Disitulah dilakukan pembunuhan dengan menggunakan kain sarung bermotif batik dengan mencekik leher setelah si korban tidak bernyawa si pelaku membuang korban ke Kali,” kata Imran.
Imran mengatakan, setelah tidak bernyawa, pelaku langsung menggendong mayat korban dan membuangnya ke Kali Krukut. “Seluruh barang korban termasuk perhiasan, HP dan tas itu dibuang, hanya motor korban yang dibawa kabur bersama pelaku,” kata Imran.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Yogen Heroes Baruno mengatakan jajarannya sudah menaruh curiga atas penemuan mayat di Kali Krukut tersebut.
Setelah digali keterangan dari beberapa saksi mata di lapangan, didapatilah satu nama yakni Fajar Ridin alias Panjeng yang tidak lain merupakan kekasih dari korban.
“Setelah kita cari, ternyata dia sedang berada di luar kota yakni di Brebes, dugaan kita semakin kuat dan kita lakukan pengejaran,” kata Yogen.
Polisi pun sempat memuntahkan timah panas pada kedua kaki pelaku karena mencoba melarikan diri dan melawan saat hendak ditangkap. “Kita jerat pelaku dengan Pasal 338 KUHP atau pasal 340 KUHP ancamannya 15 tahun atau seumur hidup,” kata Imran.
Saat awal penemuan mayat, Kapolsek Jagakarsa Kompol Wahid Key mengatakan tidak ditemukan tanda kekerasan atau luka pada jasad tersebut. “Kalau hasil dari pemeriksaan sementara, itu sudah keluar hasilnya dan ternyata tidak ditemukan adanya kekerasan dan luka-luka," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Wahid Key, Jumat, 1 Juli 2022.
Baca juga: Istri Claudio Martinez: Pengeroyokan Karena Karyawan Bar Miskomunikasi