Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Top 3 Metro Pagi Ini: Cerita Tiko Tentang Cita-Cita dan Mamanya, Nasdem Kritik Kebijakan Jalan Berbayar

Top 3 Metro berisi laporan tentang penuturan eksklusif Tiko soal cita-cita dan nasib mamanya. Juga kritik Nasdem atas kebijakan jalan berbayar.

12 Januari 2023 | 08.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga mendatangi rumah Eny dan Tiko di kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Jumat, 6 Januari 2023. Adanya isu-isu artis akan mengunjungi rumah Tiko dan ibunya yang sempat ramai di perbincangkan di media sosial, banyak warga berdatangan ingin menyaksikannya hingga ada yang membuat konten tiktok. TEMPO/Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berikut ringkasan berita yang masuk Top 3 Metro pada Kamis pagi ini. Laporan tentang Tiko, yang tinggal bersama ibunya di sebuah rumah mewah yang selama ini dibiarkan terbengkalai, menjadi berita terpopuler di kanal Metro.

1.   Setelah Rumah Mewahnya kembali Bersih dan Menyala, Tiko Ingin Buka Usaha Sambil Menjaga Mama

Niat Tiko menjadi pengusaha. Tapi laki-laki 24 tahun yang hidup di rumah mewah dengan gelap gulita dan tanpa saluran air bertahun-tahun itu tak tahu, usaha apa akan dibangun sekarang ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pengin ngumpulin sedikit modal untuk aku bisa lebih gampang usaha sambil jaga mama," kata Tiko, anak semata wayang Eny Sukaesi, 59 tahun, kepada Tempo, di Pos Paron kompleks PLN Klender, Jalan Paron, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 11 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah menjadi idola banyak orang, di kepala Tiko mengumpulkan uang. Duit itu disiapkan agar dia lebih gampang membuka usaha di samping menjaga mamanya.

Dia mengaku belum punya gambaran usaha apa akan digeluti. Di kepala hanya ada sosok ibu—perempuan yang disebut-sebut depresi dan bertahun-tahun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah—dan kini dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ya aku pengen usaha. Enggak tahu usaha apa nanti aku yang penting punya usaha. Penggin ngumpulin sedikit modal nanti untuk aku bisa lebih gampang usaha sambil jaga mama. "Sekarang aku lebih fokus ke mama," ucap Tiko, pelan.

Baca penuturan lengkap Tiko di sini

2. Heru Budi Minta BPBD DKI Koordinasi dengan BNPB dan BMKG untuk Antisipasi Tanah Longsor

Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatolologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengantisipasi dampak tanah longsor dan pergerakan tanah.

“Koordinasi dengan BMKG, BNPB,” kata Heru di Pendopo Balai Kota Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 11 Januari 2023. 

Selain itu, ia juga meminta BPBD DKI untuk selalu memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat terkait kebencanaan.

Masyarakat untuk memperhatikan informasi yang disampaikan oleh BPBD DKI sehingga dapat menekan dampak negatif potensi pergerakan tanah yang rawan longsor.

BPBD DKI memperbaharui rilis kepada masyarakat terkait kebencanaan termasuk potensi tanah longsor berupa imbauan salah satunya melalui media sosial Instagram @bpbddkijakarta.

“Sehingga bisa bersama-sama untuk melakukan aksi secepatnya,” katanya.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada 15 titik di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah potensi terjadi pergerakan tanah karena cuaca ekstrem.

Baca berita lengkapnya di sini

3. Nasdem Kritisi Jalan Berbayar di Jakarta, Sebut Bukan Solusi Atasi Kemacetan

Partai Nasdem menilai rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan kebijakan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) justru akan merugikan masyarakat.

Ketua DPP Bidang Infrastruktur Partai NasDem Okky Asokawati mengatakan, infrastruktur publik yang dibangun dari anggaran negara seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. 

"Keberadaan infrastruktur yang bersumber dari anggaran negara hakikatnya diperuntukkan untuk rakyat. Karena itu, gagasan jalan berbayar merupakan ide yang kontraproduktif," kata Okky dikutip Tempo, Rabu, 11 Januari 2023.

Okky melanjutkan, penerapan jalan berbayar ini akan sangat berdampak terhadap warga yang setiap hari beraktivitas melalui jalan berbayar tersebut.

"Misalnya, bagaimana dengan warga yang berprofesi kurir yang harus mengantarkan barang di jalan dan kawasan yang berbayar, tentu akan mengurangi pendapatan mereka," kata Okky.

Untuk mengatasi kemacetan, Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan penguatan integrasi transportasi publik yang dulu telah dilakukan Anies Baswedan saat menjadi gubernur DKI. 

Baca pernyataan lengkap Nasdem di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus