Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

TPNPB-OPM Bakar Alat Berat Milik PT Gunung Selatan yang Bangun Jalan dan Jembatan di Intan Jaya

TPNPB-OPM membakar sebuah kendaraan alat berat milik PT Gunung Selatan yang sedang membangun jalan dan jembatan di Intan Jaya Papua.

1 Juni 2024 | 14.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM, Mayjen Terianus Satto serta tim dari tiga komando daerah pertahanan mengawal jurnalis dalam penyelidikan bom mortir yang dijatuhkan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, pada Sabtu, 9 Maret 2024. TEMPO/Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM atau yang disebut aparat militer sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyatakan membakar sebuah kendaraan alat berat milik PT Gunung Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) TPNPB Sebby Sambom, mengatakan kendaraan alat berat berwarna kuning model traktor itu milik PT Gunung Selatan itu dibakar saat sedang membuat jalan di Kampung Galungama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Selasa, 28 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebby mengatakan, pembakaran itu dilakukan saat terjadi baku tembak antara pasukan TPNPB dari Komando Daerah Pertahanan atau Kodap VIII Intan Jaya dengan TNI-Polri. Dua kelompok ini adu tembak selama satu jam. "Namun tidak ada korban jiwa atas baku tembak tersebut," tutur Sebby dalam keterangan tertulis pada Jumat, 31 Mei 2024.

Perihal pembakaran alat berat itu Markas Pusat Komnas TPNPB menerima informasi langsung Papua Intelijen Service atau PIS. Bahwa aksi pembakaran alat berat itu dilakukan oleh Kodap VIII Intan Jaya. "Pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dengan tegas menolak pembangunan jalan dari pusat Kota Sugapa ke Kampung Galungama," tutur Sebby.

Alasannya, kata Sebby, pembukaan jalan dan jembatan tersebut hanya memudahkan akses mobilisasi militer pemerintah Indonesia ke berbagai kampung dalam menjalankan misi operasi militer.

Sebby menjelaskan, selain pembakaran alat berat itu. Pasukan kelompok bersenjata itu menembak mati seorang tukang ojek. Kelompok ini menyebut tukang ojek itu dibunuh karena dianggap sebagai anggota intelijen. "Pasukan TPNPB telah berhasil menembak mati seorang milisi atau intelejen militer indonesia yang berprofesi sebagai tukang ojek," ujar dia dalam keterangannya.

Sebby menjelaskan pembunuhan terhadap seorang pria yang bekerja sebagai pengendara ojek itu dilakukan di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis, 30 Mei 2024, sekitar pukul 19.00 WIT. Dia mengatakan pemerintah Indonesia segera berhenti menjadikan warga sipil sebagai milisi.

TNI dan Polri pun didesak untuk memanfaatkan anggota intelijen sebagai tukang ojek, tukang bangunan. Selain itu, TPNPB meminta aparat berhenti mengambil alih fungsi sebagai tenaga medis dan tenaga pendidik di wilayah-wilayah konflik bersenjata di Papua Barat.

Dia mengacam jika keberadaan milisi atau intelijen itu diketahui, maka TPNPB akan bertindak tegas. "Maka tak segan-segan kami akan melakukan tindakan sesuai aturan perang," ucap dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus