Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok berencana membuang sampah ke Bantargebang, Kota Bekasi, jika Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo belum juga dioperasikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono berencana melobi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar bisa ikut membuang sampah ke Bantargebang. Upaya ini terpaksa dilakukan karena TPA Cipayung sudah overload.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sudah mengancam Pemprov Jabar, bagaimana kalau dijual saja ke tempat pembuangan umum Bantargebang, mudah-mudahan bisa dikomunikasikan dengan DKI," kata Imam di Depok, Jumat 15 April 2022.
Imam mengatakan, Pemerintah Kota Depok sudah lelah hanya diberi janji oleh Pemprov Jabar soal pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. Bukan hanya sekali dua kali Pemprov Jabar berjanji akan membuka TPPAS Lulut-Nambo untuk Depok, melainkan sudah sejak 2017 .
“Tetapi ngaret terus sampai saat ini,” kata Imam.
Padahal, Kota Depok sudah tergolong sebagai darurat sampah, karena terdapat beberapa kejadian yang disebabkan oleh sampah, mulai dari banjir hingga tanah longsor.
“Sampah tidak lagi mungkin ditumpuk di TPA Cipayung. Jadi masalah jika sampah baru ditimbun di atas tumpukan sampah yang ada, akan menyebabkan longsor,” kata Imam.
Longsoran sampah TPA Cipayung menimbun sungai Pesanggrahan di wilayah Pasir Putih, Kecamatan Sawangan. Akibatnya, aliran sungai Pesanggrahan berbelok dan mengikis tanah warga sehingga rumah warga hilang terbawa arus. “Merugikan kami baik pemerintah maupun warga di sana,” kata Wakil Wali Kota Depok itu.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Perang Rusia Ukraina Berdampak pada Urusan Pembuangan Sampah Kota Depok