Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

TPPAS Nambo Mandek, Bogor Perpanjang Perjanjian TPAS Galuga

Penyelesaian TPPAS Nambo ditunggu oleh Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Daerah-daerah itu ingin membuang sampah ke sana.

15 November 2019 | 13.56 WIB

Wali Kota Bogor di dampingi jajarannya dan Kadis DLH Kabupaten Bogor, saat meninjau pembangunan TPPS Nambo, Klapanunggal, Bogor, Kamis 14 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Perbesar
Wali Kota Bogor di dampingi jajarannya dan Kadis DLH Kabupaten Bogor, saat meninjau pembangunan TPPS Nambo, Klapanunggal, Bogor, Kamis 14 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan pihaknya berencana memperpanjang perjanjian dengan tempat pembuangan akhir sampah atau TPAS Galuga untuk membuang sampah. Langkah tersebut akan ia ambil setelah berkunjung ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS Nambo yang diperkirakan pembangunannya tidak akan tepat waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Karena perjanjian kerja sama kami dengan TPA Galuga habis pada akhir 2019 dan ini (TPPAS Nambo) saya perkirakan tidak rampung pada pertengahan 2020," kata Bima di TPPS Nambo, Kamis, 14 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bima mengatakan jika pembangunan TPPAS Nambo berjalan mulus sesuai perencanaan dan selesai 2020, Pemerintah Kota Bogor tidak harus memperpanjang kerja sama dengan TPAS Galuga. Namun setelah dia melihat kondisi proyek TPPAS Nambo yang tidak kunjung selesai, Bima memilih untuk memperpanjang di TPAS Galuga. "Pemkot Bogor harus membayar tipping fee ketika membuang sampah ke TPA Galuga," kata dia.

Menurut Bima, ada banyak investor yang ingin berinvestasi di Kota Bogor dengan pengelolaan sampah. Awalnya dia akan mengarahkan investor tersebut dimasukan ke TPPAS Nambo jika pembangunannya selesai. Namun karena hal tersebut tidak sesuai rencana, ia akan mengarahkannya ke TPAS Galuga.

"Kalau jelas di sini, ya otomatis investasi kita tahan dulu agar tidak masuk ke Galuga. Tapi disini masih belum jelas, ya barangkali kita akan fokus membuka investasi ke Galuga," kata Bima.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Pandji Ksatryadji menyebut kendala pembangunan TPPAS Nambo ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku yang mengerjakannya. Menurut dia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mencanangkan 18 bulan pengerjaan, baik dari proses kontruksi sampai operasional yang ditargetkan selesai bulan depan.

Namun, kata Pandji, dengan melihat sejumlah kendala saat ini, ia memprediksi pembangunan TPPAS Nambo paling cepat akan selesai di akhir 2020. "Pembangunan di upayakan pertengahan 2020 selesai, tapi ini baru 60 persen lebih dan saya melihat ini enggak akan kekejar," ujarnya.

Pandji pun mengungkap bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi intens dengan pihak provinsi untuk mendorong penyelesaian tempat pembuangan sampah itu. Ia menyebut penyelesaian TPPAS itu mendesak untuk menampung sampah dari Kota Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.

Jika TPPAS Nambo selesai, menurut Pandji, di sana bisa menampung sampah hingga 2.300 ton dengan rincian Kabupaten Bogor 600 ton, Kota Bogor 500 ton, Tangerang Selatan 500 ton dan Depok 700 ton. "Sementara ini kita masih ke Galuga, tapi yang kewalahan Depok karena TPAS Cipayung sudah over capacity," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus