Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tujuh jam lumpuh

Angkutan bemo mogok di manado. pemilik bemo menuntut kenaikan tarif angkutan. akibatnya, manado lumpuh selama 7 jam. seorang pemilik bemo yang juga pimpinan organda dipanggil laksusda. (kt)

15 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MANADO mendadak lumpuh. Sekitar 900 bemo anggota Organda (Organisasi Angkutan Darat), 20 April lalu, tak kelihatan berseliweran di dalam kota. Tentu saja Manado yang sempit padat itu, berubah muram dalam suasana pesta Paskah yang mestinya cerah. Hari itu bemo yang jadi andalan kendaraan umum warga kota, tak mau meninggalkan garasinya. Ada satu dua mondar-mandir, tapi bcrtulisan "pakai sendiri". Mogok? Tampaknya begitu. Hingga, sekitar jam 9 jejeran warga kota yang terdiri dari para pelajar, pegawai, dan lainnya makin banyak di sepanjang jalan kota. Tapi tak satu pun bemo mau nongol. Tak lama hingar bingar pun meledak. Bemo-bemo yang masih saja berseliweran, kena tindakan para sejawatnya. Dilontari batu atau dikempesi bannya. Karena dianggap tak solider ikut mogok. Tentu saja Walikota. Manado Adolf Pelealu tak tinggal diam. Bersama Danres 1901 Manado Letkol Pol Ben Ranjab, Kepala DLLAJR Sulut Mangkuhardjo, Asisten I Laksusda Sulutteng Letkol SJH Sanggor, Assisten I Rantor Gubernur Sulut drs. PP Kepel, Ketua Organda Sulut drs. E. Posumah, Walikota Pelealu berapat di ruangan tertutup. Lumayan lama itu rapat. Baru usai pukul tiga petang. Tapi seperti juga tatkala berlangsung, setelah usai tak seorang peserta rapat buka mulut. "Tanya sama Walikota", Mangkuhardjo mengelak. "Tak ada waktu untuk ditemui wartawan", tukas AdolF Pelealu yang memang kesohor paling sulit ditemui pers. Dan selalu memagari dirinya dengan 3 pejabat: ajudan, humas dan sub dirsus. Instruksi LLAJR Cuma Posumah yang terpaksa mau bicara. "Ini bukan pemogokan. Sekedar unjuk rasa para sopir bemo kepada pimpinan Organda", ujar Posumah yang pejabat Kesra Kotamadya Manado. Unjuk rasa yang dimaksud Posumah ialah bab tarip kendaraan. "Mereka menuntut penyesuaian tarip. Sudah diteruskan kepada pemerintah. Menunggu jawaban". Tentu saja akan lain di mata Laksusda. "Ini subversif yang harus ditindak tegas", tukas Letkol Sanggor, Assisten I Laksusda Sulutteng, kepada Phill M Sulu dari TEMPO. Untuk ini, hari itu juga seorang pemilik bemo yang kebetulan seorang pimpinan Organda Manado dipanggil ke kantor Laksusda. Tak jelas, kenapa pemogokan yang selama 11 tahun terakhir ini tak pernah terjadi itu, bisa meledak. Ribut-ribut soal tarip, sudah menyembul sejak berlakunya kenaikan tarip premium, 1 April lalu. Ini disusul gerakan serentak kenaikan tarip kendaraan di Minahasa sebesar 50% sampai dengan 100%. Padahal ada larangan dari Organda Pusat. Tapi menurut B . Frederik, Sekretaris Organda Minahasa yang juga pemilik kendaraan, larangan itu "tetap ditaati". karena "itu bukan kenaikan, tapi penyesuaian". Boleh jadi hal itu yang membikin iri para pemilik bemo di Manado. Selain mungkin mereka dikejutkan oleh berita suratkabar Bulletin Sulut, milik Pemda Sulut, yang hari itu menurunkan berita utama: Izin trayek akan dicabut bagi mereka yang menaikkan tarip. Berita ini bersumber instruksi LLAJR Sulut. Tapi yang terang, pemogokan yang baru bisa diatasi pukul 3 petang itu sempat membikin lumpuh kota Manado, tak kurang dari 7 jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus