Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi orang tua berarti berkomitmen membimbing anak melalui banyak tahap kehidupan yang rumit dan sulit, dari mengganti popok, mengajari cara mengikat tali sepatu, sampai akhirnya membantu mereka memahami hal-hal seperti berkencan dan cinta. Karena itu, ada beberapa tahapan untuk orang tua agar bisa mengatur umur yang tepat untuk memperbolehkan anak pacaran.
Dilansir dari Healthline, hal pertama yang perlu diketahui adalah bagaimana cara anak mendefinisikan kata "pacaran". Terkadang, sejak taman kanak-kanak, banyak anak kecil yang bilang mereka sudah punya pacar. Namun kata pacaran yang mereka gunakan tidak seperti pacaran saat sudah dewasa.
Baca: Cegah Anak Pacaran sejak Kecil, Ini Saran Psikolog
Saat anak menyebutkan kata pacaran atau pacar, cobalah mencari tahu pengertian mereka terhadap kata tersebut. Bisa juga dengan melihat reaksi anak saat diskusi mengenai pacaran atau pacar. Kalau mereka menjadi defensif atau kesal, hal tersebut merupakan tanda bahwa anak belum siap berpacaran.
Penting untuk mempertimbangkan individu dan karakter anak. Pertimbangkan kedewasaan emosional dan rasa tanggung jawab mereka. Bagi banyak anak, usia 16 tahun sudah pas buat berkencan.
Baca juga: Pendidikan Dasar Anak Selalu Berawal dari Rumah, Bukan Sekolah
Namun, untuk anak berusia 15 tahun yang sudah memiliki kedewasaan emosional dan mengetahui tanggung jawab, mereka boleh saja mulai berkencan. Selain itu, untuk anak yang sudah berusia 16 tahun, tapi masih bertingkah kekanak-kanakan, sebaiknya jangan diperbolehkan berpacaran lebih dulu.
Jika sudah membuat keputusan mengenai umur yang tepat untuk memperbolehkan anak berpacaran, jelaskan pada anak tentang harapan dan peraturan yang diterapkan. Jelaskan bagaimana mereka harus cek dulu sebelum pergi berpacaran dan kapan waktu yang tepat untuk pulang, berapa kali mereka boleh pergi bersama, serta apakah Anda ingin mereka pergi sendiri atau dengan pengawasan orang tua. Semua hal tersebut merupakan keputusan masing-masing karena harus disesuaikan dengan hubungan antara anak dan sifat mereka.
Orang tua juga kerap melihat anak berpacaran sebagai hal sepele. Padahal hal tersebut merupakan sesuatu yang nyata dan serius buat mereka. Sebaiknya, orang tua tidak meremehkan atau meminimalkan perasaan anak saat mereka sedang suka dengan seseorang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini