Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Vonis hitam putih

Wali kota banjarmasin memberikan trofi untuk kelurahan terbersih dan terjorok. mengharapkan hadiah adipura.

12 Februari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENGIDAM Adipura tak ubahnya laksana orang hamil ngidam: langkahnya aneh-aneh. Contohnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Wali Kota S. Sadjoko sudah berbilang tahun mengimpikan Adipura, lambang kota terbersih. Tahun 1991 posisi Kota Air itu di urutan ke-17, dan setahun kemudian melorot ke peringkat 28. Pak Wali lalu memacu semangat bersih warganya. Tong dan bak sampah disebar ke segenap pelosok. Taman didandani. Hasilnya, Banjarmasin agak bersih. Sampah sudah jarang terlihat, terutama di pusat kota. Jalur hijau asri dengan rumput-rumputan hias dan bunga warna-warni. Namun, masya Allah, dari 56 kota kategori sedang se-Indonesia yang diumumkan Tim Adipura Pusat pada pengujung 1993, Banjarmasin masuk nomor 38. Sadjoko terenyak. Tapi ia pantang mundur. "Tahun ini saya targetkan Banjarmasin meraih Adipura," katanya kepada Almin Hatta dari TEMPO pekan lalu. Caranya? Sejak Januari, tiap bulan, Sadjoko menyediakan hadiah bukan hanya untuk kelurahan terbersih, tapi juga buat yang terjorok. Bentuknya berupa trofi setinggi 75 cm, berhiaskan Garuda dan lambang kota. Di atasnya ada tulisan: Trophy Bergilir Terjorok, Lomba Kebersihan Se-Kota Madya Banjarmasin. Ini tentu hadiah untuk kawasan yang dinilai paling kumuh - warnanya hitam. Untuk kelurahan terbersih, trofinya berwarna putih dengan tulisan: Trophy Bergilir Terbersih. Ini harus dipajang di kelurahan masing-masing. Untuk pertama kali hadiah unik ini dibagikan dalam upacara resmi di Balai Kota Banjarmasin akhir Januari lalu. Trofi putih untuk Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjar Timur. Tepuk tangan meriah saat Lurah Rahmadi Umar menerimanya. Trofi hitam diterima Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjar Utara. Dan ketika Lurah Bachtiar Effendi memegangnya, sekitar 500 hadirin lebih riuh serta bersuit-suit. Bachtiar pun mengangkatnya tinggi-tinggi, mirip bintang film menerima piala Citra. Ke mana malunya Bachtiar? "Mau apa lagi? Wilayah saya memang jorok," katanya kepada TEMPO seraya berjanji melakukan pemerataan malu dengan memajang si trofi hitam di kantornya. "Saya akan mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, membahas hadiah memalukan ini," katanya lagi. Menurut juru bicara Balai Kota Banjarmasin, Dra. Bachrinah S. Paris, trofi hitam dan putih itu akan diberikan tiap bulan pada apel bendera tanggal 17. "Nanti akan ada sanksi bagi lurah yang tiga kali berturut-turut mendapat trofi hitam," katanya tanpa menyebut bentuk ganjarannya. Sementara itu, Camat Banjar Selatan, Farid Syuhada, secara pribadi kurang setuju dengan pola bosnya ini. "Trofi yang memalukan itu bisa membuat warga jengkel dan keberatan mendukung program kebersihan," katanya. Sebab, wilayahnya sebagian besar perkampungan kumuh. Ini sasaran empuk untuk ketiban trofi hitam. Akan halnya Bachtiar, ia menerima vonis hitam putih itu antara bingung dan tak bingung. Sebab, usahanya memacu kebersihan bukan tak ada. Tiap Jumat, warga dikerahkan gotong- royong. Sampah terkumpul, tapi tak pernah terjemput mobil kebersihan kota. "Mobilnya tak bisa masuk ke wilayah kami sebab jalannya tak pernah diaspal," tuturnya. Jalan satu- satunya itu bahkan tak ubahnya kubangan kerbau. "Sampah kan tak mesti diangkut. Bisa dikubur atau dibakar," sambar Pak Wali. Namun, dijanjikannya bantuan Rp 200 ribu untuk membeli cangkul dan sekop. Soal aspal, Sadjoko belum punya jawaban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus