Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E di Ancol sudah diawasi oleh Formula E Operations (FEO). Sehingga pengecekan dan uji coba terhadap kualitasnya sudah dilakukan hampir setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kan dari mereka (FEO) perwakilannya ada di sana juga. Jadi, ada yang mengawasi dari mereka," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa, 12 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, panitia penyelenggara Formula E Jakarta menyatakan pembangunan aspal untuk lintasan ajang balap mobil listrik sepanjang 2,4 kilometer itu sudah rampung pada Ahad, 10 April 2022.
"Lintasan sudah jadi," kata Vice President Communication Organizing Committe Formula E Jakarta Iman Sjafei.
Meski lintasan aspal sudah selesai dikerjakan, namun sirkuit di Ancol, Jakarta Utara itu tidak langsung bisa digunakan.
Hal itu karena, lanjut dia, harus melengkapi fasilitas pendukung di kiri dan kanan lintasan, pra tes hingga mendapat persetujuan kelayakan dari Formula E Operation (FEO).
Sebelum diuji, lanjut dia, lintasan juga harus diaspal kembali untuk penyelesaian akhir setelah pemasangan pagar pembatas di kiri dan kanan selesai dikerjakan.
Beberapa fasilitas pendukung juga akan segera dikerjakan termasuk garasi mobil pembalap atau "paddock" dan fasilitas pendukung lainnya.
"Sekarang lagi dibangun kelengkapan yang kanan kiri, pagar terus tribun, jembatan, itu semua tinggal pasang. Nanti kalau sudah dipasang tinggal finishing terakhir biar aspalnya benar-benar halus," ucapnya.
Sebelumnya, penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo, mengatakan anggaran pembangunan sirkuit Formula E mencapai Rp60 miliar.
Angka itu mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan harga saat lelang tender Rp50 miliar.
Meski pengaspalan telah selesai, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono meminta semua pihak tak gede rasa dulu. Dia mengatakan masih panjang jalan agar sirkuit itu dinyatakan layak untuk menjadi lintasan balap.
"Jangan gede rasa dulu udah pasti, belum tentu juga. Jadi fisik kan belum tentu memenuhi standar. Tahapannya kan perlu ada sertifikasi dari FIA juga kan. Jadi secara fisik jadi boleh, tapi apakah itu layak atau tidak bukan kita yang menentukan," kata Gembong di Kebon Sirih, Selasa, 12 April 2022.