Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wajah Baru Destinasi Wisata

Sejumlah proyek revitalisasi obyek wisata di berbagai daerah telah rampung pada tahun ini. Beberapa di antaranya akan menjadi pusat perayaan tahun baru 2023.

25 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Taman Pracima atau Pracima Tuin di Pura Mangkunegaran Solo, 23 Desember 2022. TEMPO/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wajah Taman Mini Indonesia Indah kini tampil lebih segar dan modern. Gerbang masuk ke area parkir lebih tertata, dengan pepohonan dan rerumputan. Hal itu membuat taman wisata yang berada di Jakarta Timur tersebut rindang di tengah cuaca terik, Rabu, 21 Desember 2022. Setelah ditutup pada Mei lalu karena penataan pemerintah, TMII telah dibuka kembali untuk pengunjung umum pada 20 November. Kini pengelola tengah melakukan uji coba terbatas. 

Ada berbagai perubahan mencolok dalam revitalisasi ini. Perubahan itu antara lain pintu masuk yang semula berada di Pintu 1 kini dipindah ke Pintu 3. Kendaraan bermotor tak lagi boleh berkeliling di area TMII. Mobil dan sepeda motor beremisi wajib parkir di area parkir terpadu, yaitu di sekitar Tugu Api dan elevated parking, yang menempati lokasi bekas Snowbay Waterpark. Untuk menjelajahi tiap sudut TMII, pengunjung dapat menggunakan layanan kendaraan listrik yang tersedia, seperti bus listrik. Bisa juga menyewa sepeda seharga Rp 25 ribu per jam. 

Sesuai dengan visi yang diusung dalam revitalisasi, 70 persen wilayah TMII menjadi zona hijau. Perubahan ini tampak pada Area Tugu Api, yang semula berlantai keramik kini telah bersalin rupa menjadi padang rumput. Pagar-pagar yang semula menyekat anjungan provinsi pun tak lagi terlihat. Rumah-rumah adat dari berbagai daerah sekarang tampak menyatu dengan lingkungan.

Begitu pula pelataran Keong Mas yang disulap menjadi plaza yang ramah pejalan kaki. Danau Archipelago, yang memiliki miniatur kepulauan Indonesia, makin nyaman ditelusuri. Sebab, terdapat promenade atau jalur pedestrian yang cukup lebar. Secara keseluruhan, trotoar di sepanjang area TMII dilengkapi dengan guiding block untuk pengunjung difabel, serta terdapat jalur khusus sepeda.

Perubahan signifikan tersebut turut dirasakan Atika, warga Pulau Untung Jawa. Perempuan berusia 28 tahun ini mengajak anaknya yang sedang liburan sekolah untuk berwisata ke TMII. Atika menilai kawasan wisata terkemuka di DKI ini jauh lebih rapi dan baru. “Dulu kan masih terlihat jadul, banyak yang rapuh. Sekarang lebih bagus-bagus, cat rumah anjungannya kayak masih baru,” kata Atika, yang sedang beristirahat di pinggir Danau Archipelago.

Meski sudah lebih baik, Atika mengungkapkan beberapa kekurangannya. Salah satunya jumlah mobil keliling masih sedikit. Ia sendiri memilih menyusuri area anjungan dengan berjalan kaki. Walau lelah, itu lebih baik ketimbang antre menaiki mobil wisata dari halte dekat elevated parking yang selalu padat. Pun ketika ia menunggu di halte dekat anjungan, mobil listrik tersebut selalu penuh penumpang.

Dengan wajah baru seusai revitalisasi, TMII kini bersiap menyambut pengunjung yang ingin merayakan malam tahun baru. Pemerintah DKI Jakarta memilih taman wisata ini sebagai pusat perayaan malam tahun baru 2023. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata, mengungkapkan alasan mengapa TMII dijadikan pusat perayaan malam tahun baru 2023. "Kita melihat TMII sebagai ikon destinasi wisata di Jakarta dan baru buka, sehingga kita aktivasi TMII dan alhamdulillah responsnya sangat baik," kata Andhika, seperti dikutip dari Tempo.co.

Danau Archipelago di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 21 Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

 

Lapangan Tenis Jadi Taman Bergaya Jawa-Eropa

Selain TMII, sejumlah tempat di berbagai daerah bersolek. Salah satunya Taman Pracima yang berada di kompleks Pura Mangkunegaran Solo. Taman tersebut menempati lahan bekas lapangan tenis. Jumat malam lalu, taman tersebut cukup ramai didatangi pengunjung di tengah hujan deras yang mengguyur Kota Solo sejak sore hari. Mereka menyaksikan konser musik dua grup band ternama di Indonesia, yaitu Maliq & D'Essentials serta Tipe-X. 

Para pengunjung ini merupakan tamu undangan khusus dalam acara Sanja Warga yang diselenggarakan Pemerintah Kota Solo. Sebagian dari mereka adalah warga lokal dari berbagai elemen dan komunitas, termasuk pelajar. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meluncurkan desain maskot Rajamala, logo Solo Spirit of Java, logo peringatan Hari Ulang Tahun ke-278 Kota Solo, sekaligus buku berjudul Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan. 

Ya, pada Jumat malam itu, Gibran memang sengaja memilih Pracima Tuin sebagai tempat penyelenggaraan acara Sanja Warga sekaligus mulai memperkenalkan keberadaan taman yang baru saja selesai direvitalisasi tersebut kepada warganya. "Ini nganyari (Pracima Tuin). Tapi, untuk peresmiannya, 21 Januari 2023," ujar Gibran kepada awak media saat ditemui sebelum acara. 

Area di bagian barat Pura Mangkunegaran, yang dulunya lapangan tenis, ini mengalami perubahan drastis. Tempat itu kini menjelma menjadi sebuah taman yang indah. Nama Pracima Tuin memiliki arti taman yang terletak di area barat. Penamaan ini sesuai dengan lokasi taman yang memang berada di area barat Pura Mangkunegaran dengan luas lahan sekitar 1.000 meter persegi.

Di Pracima Tuin, terdapat beberapa bangunan. Tiga di antaranya bangunan utama yang tampak megah. Masing-masing diberi nama Pracimasana yang berada di tengah taman, Pracimaloka di sisi barat, dan Pracimawisik di sisi timur pojok. Taman ini juga dilengkapi dengan beberapa air mancur dan kolam. 

Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (SIJKGPAA) Mangkoenagoro X saat ditemui di Pura Mangkunegaran beberapa waktu lalu pernah menjelaskan bahwa revitalisasi Pracima Tuin dilaksanakan atas kerja sama pihak Pura Mangkunegaran dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Ide desain Pracima Tuin, kata dia, terinspirasi oleh desain taman kerajaan pada masa sekitar 100 tahun silam. Diinisiasi oleh Mangkoenagoro VI dan dikembangkan lagi oleh Mangkoenagoro VII.

Arsitektur taman ataupun bangunan mengakulturasikan gaya Jawa dan Eropa. Penerapan konsep itu, menurut SIJKGPAA Mangkoenagoro X, juga didasarkan pada pengkajian-pengkajian yang telah dilakukan sebelumnya. "Ini juga berdasarkan manuskrip foto dan data arsip yang disimpan di Pura Mangkunegaran," kata SIJKGPAA Mangkoenagoro X. 

Pracimaloka nantinya difungsikan untuk mengolah hasil bumi, seperti teh dan kopi. Sedangkan Pracimawisik untuk pengembangan seni dan budaya. Untuk Pracimasana fungsinya sebagai tempat kuliner atau menyantap makanan dan minuman. 

Menyusul revitalisasi yang telah rampung, Pracima Tuin bakal dibuka untuk umum dengan menawarkan wisata budaya dengan sensasi seni dan kuliner. Pengunjung dapat menikmati kegiatan seni dan budaya di Pracima Tuin, sekaligus mengenal aneka jenis kuliner tradisional khas Mangkunegaran. 

Di taman itu akan dibuka restoran dengan beragam menu khas Mangkunegaran, seperti apam (apem), kolak, ketan Mangkunegaran, stik keju dapur istana, dan urap pitik linting. Para pengunjung bisa mencicipinya saat sarapan atau makan malam ala kerajaan atau royal dinner di kompleks Pura Mangkunegaran itu. Dengan demikian, kunjungan wisata ke kompleks Pura Mangkunegaran akan makin lengkap.

Selama ini, selain pamedan, wisatawan yang datang ke Pura Mangkunegaran dapat menikmati kunjungan ke sejumlah obyek, di antaranya Pendopo Ageng; Perpustakaan Reksa Pustaka yang dibangun oleh Mangkoenagoro IV; serta Dalem Agung yang saat ini difungsikan sebagai Museum Pura Mangkunegaran untuk memamerkan berbagai koleksi benda seni, seperti perhiasan, senjata, perabot rumah tangga, serta pakaian milik raja dan permaisuri. 

Seorang warga Kecamatan Serengan, Solo, Ariyanto, mengaku senang bisa mendapat kesempatan untuk hadir dalam acara Sanja Warga sekaligus berkunjung ke Pura Mangkunegaran, khususnya di Pracima Tuin yang baru selesai direvitalisasi. Ariyanto mengaku sebelumnya pernah melihat unggahan video tentang Pracima Tuin melalui media sosial dan membuatnya penasaran untuk bisa melihat langsung.

“Bagus sekali dalamnya, bangunannya juga megah. Tamannya benar-benar indah. Beda sekali dengan kondisi semula yang setahu saya dulu itu ada lapangan tenis, ya, di sini," tutur Ariyanto, yang berharap tempat ini menjadi destinasi wisata favorit masyarakat.

Hal senada disampaikan warga Solo lainnya, Lilik Lidyo Pramono, seorang pengemudi ojek online (ojol), yang malam itu juga berkesempatan hadir dalam acara tersebut. Ia berharap keberadaan Pracima Tuin bisa menarik minat pengunjung lebih banyak. "Dengan meningkatnya jumlah wisatawan tentu juga akan ada dampaknya pada perekonomian masyarakat Solo, termasuk saya sebagai pengemudi ojol."   

Taman Pracima atau Pracima Tuin di Pura Mangkunegaran Solo, 23 Desember 2022. TEMPO/Septhia Ryanthie

 

Berkirim Surat Ditemani Kopi dan Donat

Proyek revitalisasi obyek wisata juga menyasar Kota Medan. Kantor Pos yang berada di seberang Lapangan Merdeka dan Hotel Grand Inna Dharma Deli ini baru beberapa bulan lalu diresmikan, setelah mengalami penataan lebih dari enam bulan. Selain berganti nama menjadi Pos Bloc Medan, gedung berusia satu abad tersebut memiliki fungsi tambahan sebagai creative hub multifungsi yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan.

Kantor Pos Medan, yang dibuka pada 1911, ini menjadi titik nol Kota Medan. Posisinya menjadi perlintasan hampir semua arah. Siapa pun akan melirik saat melewati gedung ini karena bangunan seluas 1.200 meter persegi tersebut punya kubah yang unik, tingginya mencapai 20 meter. Dindingnya berkelir putih dan oranye. Jendela-jendela besar dan tinggi di sisi-sisi bangunan berbentuk setengah lingkaran, mirip kandang burung merpati yang dulu dimanfaatkan sebagai sarana berkirim surat. 

Memasuki gedung, suhu udara langsung terasa berbeda. Sejuk dan angin bebas masuk dari ventilasi di dekat kubah. Tembok tebal memantulkan suara-suara. Ada lampu-lampu unik dari kuningan, dari ukuran kecil yang menghiasi dinding sampai ukuran besar yang tergantung. Setiap ruangan berukuran besar dengan pintu kayu dan besi dengan kunci yang khas. Makin ke dalam, terlihat loket-loket yang melayani aktivitas pengiriman surat dan barang. Sampai di ruang belakang, terlihat petugas pengepak dan "Pak Pos" sedang sibuk.

Pos Bloc Medan, Sumatera Utara, 24 Desember 2022. TEMPO/Mei Leandha

Dulu, aktivitas kantor pos hanya sampai itu. Sekarang banyak yang bertambah. Ruangan-ruangan besar disulap menjadi toko-toko kecil yang menjual aneka makanan dan minuman serta pernak-pernik produk UMKM dengan harga beragam. Sebagian pengunjung menilai harganya menengah ke atas. Rasa penganan yang dijual pun sama dengan yang di luar Pos Bloc. “Menang tempatnya beda saja. Menurutku, harganya mahal," kata Rhagil, warga Setiabudi, yang datang bersama kawan-kawannya, Sabtu, 24 Desember 2022.

Yuni, pengunjung lain yang juga datang bersama rekan kerjanya, membeli sehelai kemeja yang secara produk memang unik buatan Bandung. Harganya Rp 250 ribu dan mendapat dua voucer belanja yang baru bisa digunakan kalau berbelanja lagi. "Sekarang waktunya mengirim surat sambil minum kopi dan donat. Tapi kita kalau dengar produk UMKM, pikirannya langsung murah dan merakyat, ternyata enggak juga,” katanya seraya tertawa.

Ruang kreatif publik Pos Bloc Medan ini diresmikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi, serta CEO Pos Bloc Jimmy Saputro pada akhir Oktober lalu. PT Pos Properti Indonesia dan PT Ruang Kreatif Pos berkolaborasi merevitalisasi bangunan cagar budaya ini menjadi creative hub multifungsi untuk lintas komunitas kreatif, pengembangan talenta lokal, serta pemberdayaan bisnis UMKM dan UKM.

Pos Bloc nantinya terintegrasi dengan Lapangan Merdeka, yang masih direvitalisasi dan akan selesai pada 2024, serta Kota Lama Kesawan menjadi satu kawasan ekonomi. Ini merupakan Pos Bloc kedua di Indonesia, dengan merevitalisasi kantor pos. Sebelumnya, sudah ada Pos Bloc Jakarta di salah satu gedung kantor pos di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Project Manager Pos Bloc Medan, Fitri Anggraini Aminawan, sebelumnya juga mengatakan keberadaan Pos Bloc Medan mendapat sambutan positif. Pengunjung ramai datang pada jam makan malam. Hal yang disenangi mereka adalah suasana berbeda lantaran nongkrong di lokasi bersejarah. "Konsep yang kami berikan tidak sama. Makanan juga beragam. Ada photo booth. Pengunjung juga bisa ke Pos Museum. Ada Prangko Prisma yang bisa menciptakan prangko diri kita sendiri. Bisa untuk koleksi dan berlaku digunakan,” kata Fitri.

Pos Bloc buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 22.00 WIB. Pada hari libur, buka pukul 07.00 hingga 23.00 WIB. Tenant-tenant yang telah membuka usaha adalah Gelato Secrets, Nelayan, Common Folks, Si Tea, Torei, Mak Judes, Keude Makbid, Es Coklat Gajah Mada, Aeki Cerita Kopi, Meat Me, Canggu Bakehouse, Titik Temu, Mini M Bloc Market, Wolle Wolly, Mak Mie, Offle, Kedai Seoul, Huta Fresh Market, dan Oh Donut. Ada juga tenant Photomatics, GrowLiving.co, dan Sovlo.

Pos Bloc Medan, Sumatera Utara, 24 Desember 2022. TEMPO/Mei Leandha

Banyak yang mengira Pos Bloc merupakan pengganti Merdeka Walk. Namun Fitri membantahnya. Menurut dia, Merdeka Walk total untuk nongkrong dan makan, sedangkan Pos Bloc bisa makan dan berkreasi. “Kalau kreasi yang ditampilkan berbayar dan menggunakan tiket, ada hitungannya ke kita. Kalau pengin nampil aja seperti komunitas, cuma bayar uang kebersihan atau listrik bila melebihi daya,” ujarnya.

Fitri mengingatkan, jika wisatawan mau berkunjung, Pos Bloc Medan tidak menerima uang tunai. Semua transaksi cashless. Alasannya untuk menghindari kecurangan, uang palsu, dan bagian dari protokol kesehatan Covid-19.

FRISKI RIANA | SEPTHIA RYANTHIE (SOLO) | MEI LEANDHA (MEDAN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus