Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim, surat interpelasi yang dilayangkan anggota DPRD kepadanya belum sampai ke mejanya. "Belum sampai ke saya itu (interpelasi),” kata Idris kepada wartawan, Selasa 24 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Idris malah mengatakan, tidak mengetahui kalau anggota DPRD Kota Depok telah melayangkan surat interpelasi, “Saya baru dengar-dengar media saja. Belum tahu, saya belum tahu (interpelasi)," lanjut Idris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Idris melanjutkan, ia bakal siap menghadiri dan memberi keterangan kepada para wakil rakyat jika surat interpelasi tersebut telah sampai kepadanya. “Saya siap memberikan keterangan, memang harus kami jelaskan kok. Kami transparan kok, enggak ada yang ditutup-tutupi,” kata Idris.
Idris mengatakan, telah menyiapkan jawaban-jawaban berkaitan dengan Kartu Depok Sejahtera (KDS) yang dipersoalkan dalam interpelasi. “KDS apa sih permasalahannya, kami jelaskan nanti semuanya," ungkap Idris.
Sebelumnya, surat interpelasi telah ditandatangani oleh 33 anggota dari 5 fraksi DPRD Kota Depok dan diserahkan dalam sidang paripurna pada Selasa 17 Mei 2022 lalu. Penyerahan surat interpelasi itu diwakili oleh Igun Sumarno dari Fraksi PAN kepada Ketua DPRD Kota Depok Yusufsyah Putra.
"Usulan interpelasi dibuat untuk meminta keterangan yang jelas dan terperinci dari Wali Kota Depok mengenai kejelasan program Kartu Depok Sejahtera (KDS) dari hulu sampai hilir, jelas, transparan, dan terperinci," ujar Igun Sumarno usai menyerahkan surat tersebut.
Sidang Paripurna itu memang tidak dihadiri oleh Mohammad Idris. Perwakilan eksekutif yang saat itu hadir adalah Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.