Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Gubernur Anies Baswedan tak banyak bicara saat ditanyai soal strategi penanganan banjir.
Dia beralasan sedang berfokus pada korban banjir.
Anies juga tak menghadiri rapat koordinasi penanganan banjir di DPR.
HUJAN deras yang mengguyur Ibu Kota membuat sejumlah wilayah kembali terendam banjir sejak Ahad, 23 Februari, hingga Selasa, 25 Februari lalu. Ini kejadian berulang setelah banjir empat kali melanda Jakarta sejak pergantian tahun. Selama musim banjir ini, Anies irit bicara kepada media. Dia juga absen dalam rapat koordinasi penanganan banjir di Komisi Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 26 Februari lalu. Anies beralasan sedang berfokus menangani korban banjir. Wawancara berikut ini disusun dari tanya-jawab Anies dengan wartawan dalam berbagai kesempatan sejak Senin, 24 Februari, hingga Jumat, 28 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta kembali terendam banjir. Apa yang dilakukan pemerintah DKI?
Sejak (Senin, 24 Februari) dinihari, seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI bekerja di lapangan. Satu, kami membantu evakuasi daerah-daerah yang kena dampak. Kedua, kami membangun pos pengungsian di wilayah-wilayah yang kena dampak, seperti pos kesehatan dan pasokan kebutuhan pokok. Kami siapkan semua tempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa dampak banjir kali ini?
Tadi pagi jumlah rukun warga yang tergenang sebanyak 294. Sore ini masih ada 236. Kemudian ruas jalan Jakarta itu 1.522 dan ada 72 ruas jalan yang masih tergenang. Artinya, permukaan airnya di atas 30 sentimeter. Ini tidak bisa dilewati. Kemudian ada 74 lokasi pengungsian. Jumlah pengungsi tidak fixed karena mereka datang dan pergi. Jumlahnya 12-15 ribu.
Bagaimana banjir kali ini terjadi?
Tadi pagi pukul 05.50 itu puncaknya siaga satu. Saat ini sudah turun dan sekarang di siaga dua. Banjir ini berasal dari air yang ada di sini karena tidak banyak sampah. Artinya, ini air lokal. Air lokal tidak bergolak. Jumlahnya memang cukup besar karena siaga satu dan bukan banjir kiriman.
Sudah tercatat beberapa kali banjir besar....
Sekarang kami berkonsentrasi ke penanganan karena cuaca seperti ini masih terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sejak Desember lalu mengatakan hingga Maret kita akan menghadapi cuaca ekstrem. Kita berhadapan dengan kondisi banjir, jadi kami akan berfokus ke sana.
Ini kan bukan banjir kiriman....
Ya, betul. Intensitas hujan yang cukup tinggi. Sekarang kami berkonsentrasi pada penanganannya. Anda berdiskusi soal sebabnya, saya bagian bekerja untuk menuntaskan dampaknya.
Ini bukan pertama kali di tahun ini. Kenapa bisa terjadi lagi?
Anda kan barusan bilang, curah hujannya luar biasa. Penanganannya sedang kami kerjakan. Kalau boleh, izinkan saya bekerja sehingga bisa menuntaskan. Fokus saya pada warga Jakarta, memastikan semuanya bisa dievakuasi, tempat pengungsian dan makannya cukup, kemudian kesehatan terjamin, sehingga mereka, insya Allah, bisa kembali ke rumah masing-masing begitu air surut.
Jika kembali ada hujan besar, apa langkah antisipasi dari pemerintah?
Ya, volumenya akan besar sekali. Kami mengimbau masyarakat waspada saja. Kemudian kita butuh respons evakuasi yang cepat.
Ada drainase bermasalah, seperti di Jakarta Garden City. Bagaimana menanganinya?
Hari Minggu kami ke sana juga dan memang ada beberapa pintu air. Kemudian pengelola juga dipanggil kemarin.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta membentuk panitia khusus soal banjir. Tanggapan Anda?
Begini, yang penting sekarang kita fokusnya siaga. Musim hujan terus berjalan. Alhamdulillah, sekarang ini sudah bisa dikatakan surut. Ada beberapa tempat pengungsian yang masih aktif, yang biasanya ditempati siang hari karena malam hari pengungsi pulang ke rumah. Saya tadi malam menginspeksi juga beberapa tempat yang jadi pengungsian. Kemudian semua program akan kami jalankan. Sebagian sudah bisa langsung dijalankan, sebagian perlu waktu karena harus menunggu air surut.
Apa saja program banjir yang menunggu surut itu?
(Hening dan tersenyum.)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo