Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota yang aman untuk perempuan akan aman untuk semua orang. Karena itu, keamanan anak perempuan harus jadi prioritas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada enam jenis bahaya yang dihadapi anak perempuan di kota, yakni pelecehan seksual, kekerasan seksual atau pemerkosaan, pencurian atau perampokan, penculikan, dan pembunuhan. Jenis bahaya dengan risiko tertinggi yang dihadapi perempuan di kota adalah pelecehan seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Dampak Menerapkan Aturan Ketat pada Anak Perempuan
Pertimbangan buat Perempuan yang Mau Mulai Bisnis
“Kami ingin memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan,” tutur Nadira Irdiana, Advocacy Manager Yayasan Plan International Indonesia, di Jakarta Selatan, Senin, 8 Oktober 2018.
Memastikan kota aman, akuntabel, dan inklusif untuk anak perempuan menjadi suatu hal yang penting untuk keamanan semua. Yayasan Plan International Indonesia, yang didirikan 2 September 1969, berharap untuk menjangkau lebih banyak anak dan anak perempuan di Indonesia agar bisa setara dengan laki-laki.
Salah satu cara meningkatkan keamanan kota untuk anak perempuan adalah dengan meningkatkan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan.
“Anak perempuan seharusnya terlibat dalam membantu pembuatan desain kota, termasuk infrastruktur, layanan, dan kebijakan yang mengaturnya,” lanjut Nadira.
Peningkatan fasilitas dan infrastruktur yang inklusif juga penting agar kota lebih aman dan nyaman untuk semua.
Artikel lain:
Perempuan, Punya Hari dan Jam Khusus untuk Belanja
Eksekutif Perempuan Beberkan Kebutuhan Ibu dalam Mengejar Karier
Nadira juga mengatakan kalau mengubah perilaku laki-laki, dewasa dan anak-anak, juga penting karena kesetaraan gender bukan hanya membantu perempuan, tetapi juga laki-laki. Karena itu, laki-laki juga harus dilibatkan agar bisa membuat kota lebih aman untuk anak perempuan.
Pertama dengan menyuarakan kebutuhan anak perempuan dan juga mengerti mengapa keamanan mereka menjadi prioritas. Terakhir, hukum dan kebijakan dari pemerintah dan pihak berkewajiban untuk melawan pelecehan seksual juga harus diperbaiki.
Masih banyak hukum dan kebijakan yang menyalahkan korban dan membela pelaku dan hal tersebut menyebabkan pelecehan seksual menjadi bahaya terbesar untuk anak perempuan. “Kota yang aman adalah tempat di mana anak perempuan merasa aman beraktivitas di area publik dari pagi sampai malam,” jelas Nadira.