Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Zapata, sebuah legenda

Legenda pendiri kelompok zapatista, emiliano zapata.

26 Maret 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GERILYAWAN Zapatisa, yang kini kembali melakukan aksi di Meksiko, mewarisi semangat pendiri kelompok itu, Emiliano Zapata. "Robinhood dari Meksiko" ini memang sudah lama tutup usia, tahun 1919. Namun, cerita perjuangan tokoh yang kumisnya tebal berbentuk busur panah ini sulit dihilangkan. Sampai saat ini nama Zapata masih saja hidup sebagai legenda yang tak bisa dilepaskan dari sejarah Meksiko. Penulis terkenal Amerika, John Steinbeck, yang mendapat hadiah Nobel Kesusastraan tahun 1962, bahkan merasa tertarik untuk menulis skenario film tentang Zapata, yang didukung oleh Marlon Brando dan Anthony Quinn. Untuk menyelesaikan skenarionya, Steinbeck masih bisa bertemu juga dengan beberapa orang-orang tua yang dulu ikut membantu perjuangan Zapata. Dan lewat film berjudul Viva Zapata, Steinbeck kemudian mendapat dua nominasi Academy Award. Menurut Steinbeck, saat ini cerita Zapata sudah berkembang jadi hikayat yang kebenarannya tidak bisa dipastikan. Semua orang di Meksiko bisa beradu argumentasi tentang kehidupan Zapata, dan tiap orang punya versinya sendiri dengan buktinya masing- masing. Bahkan orang-orang Indian asli tidak percaya kalau Zapata sudah meninggal puluhan tahun lalu. Mereka percaya barang siapa yang berkunjung ke daerah yang dikuasai Zapata pasti akan bertemu dengannya. "Aku harus bisa membuat dia menjadi nyata, sebagai orang yang hidup," kata Steinbeck waktu memutuskan untuk menulis skenario Viva Zapata. Konon, Zapata sama sekali tidak punya rasa takut dan selalu unggul dari orang lain dalam hal apa pun. Ia selalu menang jika berkelahi dengan orang lain, lebih pintar, lebih kuat, lebih jantan. Dan ketika ia membawa orang Indian untuk berjuang melawan penindasan, ia segera jadi tokoh panutan. Dengan sombrero di atas kepalanya dan mata yang dingin, Zapata telah menebarkan semangat perjuangan pada kelompoknya, masyarakat Indian. Selama hidupnya, Zapata menunjukkan dirinya sebagai seorang pembela rakyat. Ia sendiri anak rakyat putra petani dan pelatih kuda yang pada usia 17 tahun sudah menjadi yatim piatu dan terpaksa mengurus saudara-saudaranya. Umur 18 tahun Zapata sudah merasakan jeruji besi. Itu ketika ia ikut berdemonstrasi dengan para petani di kampungnya ketika tanah mereka dirampas tuan tanah. Setelah diberi pengampunan dan masuk wajib militer, Zapata dipilih penduduk kampungnya di Anenecuilco sebagai kepala dewan pertahanan. Dalam kedudukannya itu Zapata sempat berunding dengan para tuan tanah. Sayang, musyawarah itu tak membawa hasil. Gagal memperjuangkan nasib rakyat lewat jalan damai, Zapata mulai unjuk kekuatan. Ia dan kawan-kawan menduduki tanah yang dirampas itu dan membagi-bagikannya pada penduduk. Walau menggunakan kekerasan, Zapata selalu menghindarkan kontak langsung dan memilih teknik bergerilya. Para pengikut Zapata tak pernah lepas dari senjata. Ketika mereka sedang bertani pun, mereka tetap membiarkan senjata di pundak agar siap berjuang setiap saat. Jika memerlukan uang, Zapata mengutip pajak dari orang-orang kaya. Ketika terjadi keributan di kalangan pemimpin Meksiko setelah pemilihan umum 1910, Zapata mencoba berjuang lewat panggung politik. Ia mendukung Francisco Madera, calon presiden yang kemudian kalah dalam pemilihan umum. Madero tak mau menerima kekalahan dari Porfirio Diaz, presiden terpilih, dan memproklamasikan diri sebagai presiden Meksiko di AS. Di Meksiko sendiri ia mendapat dukungan dari Zapata dan para petani. Sebagai bukti dukungan, pada tahun 1911 Zapata, yang hanya didukung kekuatan kecil gerilyawan, menguasai Kota Cuautla dan menutup jalan ke Kota Meksiko. Seminggu kemudian Diaz mengundurkan diri dan terbang ke Eropa. Ia menunjuk presiden sementara. Saat itulah Madero berani kembali ke negerinya, dan juga karena ada dukungan dari Zapata. Sebagai ganti dari dukungannya, Zapata minta agar Madero menekan presiden sementara untuk mengembalikan tanah ke ejidos (sistem kepemilikan tanah komunal orang-orang Indian). Madero menolak dan menawarkan uang ganti rugi agar Zapata dan kawan- kawan bisa membeli tanah. Ia juga minta Zapata melucuti senjata para gerilyawan. Tawaran pertama ditolak Zapata. Namun ia bersedia melepaskan senjata pengikutnya. Ketika presiden sementara mengirimkan tentara untuk membasmi para gerilyawan, Zapata dan kawan-kawannya angkat senjata lagi. Madero terpilih sebagai presiden pada November 1911. Zapata kembali melakukan dialog dengan pemimpin itu, namun gagal. Maka, anak-anak revolusi itu memproklamasikan perjuangan "Rencana Ayala". Intinya pernyataan ketidakmampuan Madero memenuhi tujuan revolusi. Mereka kemudian memutuskan kembali mengobarkan revolusi dan berjanji menjatuhkan Madero serta menunjuk presiden sementara sampai pemilihan umum dilaksanakan lagi. Mereka juga bersumpah mencuri tanah untuk mengembalikan ke sistem lama. Caranya dengan membeli sepertiga areal dari tanah- tanah yang dimiliki para tuan tanah. Para pemilik tanah yang menolak cara pengalihan itu tak akan bisa berbuat apa-apa karena sepertiga tanah mereka akan tetap diambil alih, namun tanpa bayaran sepeser pun. Zapata kemudian memutuskan untuk memekik Tierra y Libertad atau "Tanah dan Kemerdekaan" sebagai slogan dari revolusi petani yang ia pimpin. Ketika itu nama Zapatista sudah disebut-sebut. Ketika presiden Meksiko beralih ke tangan Jenderal Victoriano Huerta, gerilyawan Zapatista sudah sampai di pinggiran Kota Meksiko. Zapata menolak tawaran Huerta untuk bergabung. Huerta kemudian minta bantuan seorang politikus, Venustiano Carranza, untuk mengorganisasi tentara pemerintah yang dilindungi UU. Tahu bahwa UU itu akan melemahkan posisinya, Zapata mengajak komandan tentara di Utara Meksiko, Pancho Villa, untuk bergabung. Keduanya sepakat menunjuk Jenderal Eulalio Guitierrez sebagai presiden sementara, yang ditentang habis oleh Carranza. Perang segera pecah antara kekuatan Carranza dan Zapata. Pada tanggal 24 November 1914, kekuatan Zapata di bawah bendera Tentara Pembebasan Selatan yang terdiri dari 25.000 petani berhasil menguasai Kota Meksiko. Para penduduk Kota Meksiko, yang mulanya ketakutan, malah terheran-heran melihat tentara petani yang sopan-sopan dan tidak mengganggu penduduk biasa. Maka, ketika para tentara petani berkeliling dari rumah ke rumah dan dengan sopan meminta makanan maupun minuman, penduduk kota tidak keberatan. Setelah berkuasa bersama Villa, Zapata mendirikan komisi untuk membagi-bagi tanah kepada penduduk. Tak segan-segan Zapata turun langsung meninjau pembagian tanah, agar para pejabat pelaksana tidak melakukan korupsi dan membagi-bagi tanah untuk dirinya sendiri. Zapata juga mendirikan Bank Pinjaman Pedesaan, bank pertanian pertama di Meksiko, dan mengalihkan pabrik- pabrik gula jadi milik koperasi. Sementara itu, perang dengan Carranza, yang didukung Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson, terus berkobar. Tahun 1917, Villa dikalahkan oleh tentara Carranza yang membuat kekuatan Zapata berkurang. Yakin kekuatan Zapata berkurang, Carranza melaksanakan konvensi nasional yang menghimpun semua fraksi selain Zapata. Setelah konvensi berlangsung, Zapata menjadi buron negara. Jenderal Pablo Gonzales, yang memimpin operasi anti pemberantasan Zapata, memutuskan untuk mengirim seorang anak buahnya yang pura-pura bergabung dengan Zapata. Kolonel Jesus Guadarjo, yang bertugas menyusup, mengontak Zapata dan meminta pertemuan tersembunyi dengan Zapata. Ketika Zapata sedang bertemu Guadarjo, pasukan Carranza menyerbu dan membunuh Zapata. Namun semangat Zapata, sampai 75 tahun kemudian, ternyata masih tetap hidup.Bunga Surawijaya dan LPS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum