Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video menampilkan dokter Zaidul Akbar seakan tengah menjelaskan dan mempromosikan metode pengobatan untuk mengurangi berat badan dengan menggunakan jambu biji. Video yang diunggah pada 1 Februari 2025 itu, menampilkan dokter Zaidul Akbar dengan durasi 10 menit dan beredar di Facebook [arsip].
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Narasi video itu menjelaskan bahwa ia telah mendedikasikan lebih dari 20 tahun untuk menemukan metode untuk mengurangi berat badan tanpa diet olahraga dan obat-obatan yang maha. Ia mendapati penyebab kelebihan berat badan adalah karena hati yang terkontaminasi. Tapi sekarang dengan melakukan ritual air garam sederhana bisa membersihkan hati dalam waktu 30 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga artikel ini ditulis video itu sudah ditonton 871 ribu kali dan mendapatkan 188 komentar. Lantas benarkah dokter Zaidul Akbar mempromosikan metode penurunan berat badan dengan jambu biji?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video dokter Zaidul Akbar menyampaikan tentang metode pengobatan untuk mengurangi berat badan adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan.
Faktanya, video dokter Zaidul Akbar yang digunakan dalam konten tersebut aslinya berisi kajian jelang iftar berjudul “Bodoh Itu Penyakit, Obatnya?” yang dipublikasikan pada 4 April 2024. Dalam video itu, Zaidul Akbar sama sekali tidak menjelaskan tentang metode penurunan berat badan dengan jambu biji.
Ia lebih banyak menyampaikan tentang bahaya penyakit tumor otak dan cara mengatasinya. Video terkait kajian itu diunggah dokter Zaidul Akbar pada kanal YouTube-nya pada 4 April 2024.
Hasil analisis manual terhadap video yang dibagikan di Facebook tersebut juga terdapat ketidaksesuaian antara audio dengan gerakan bibir dr. Zaidul Akbar. Selain itu, suara pria yang keluar dari video tidak sama dengan suara dr. Zaidul Akbar aslinya.
Tim Cekfakta Tempo lalu menganalisa video tersebut dengan menggunakan Deepware, alat deteksi konten yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Hasilnya berdasarkan analisis Deepware, antara 52-98 persen video itu dicurigai sebagai deepfake.
Deepfake sendiri diketahui merupakan rekayasa digital dengan menggunakan kecanggihan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghasilkan video atau audio yang benar-benar baru, dengan tujuan akhir untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi pada kenyataannya. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang disebut generator dan diskriminator.
Tempo juga memeriksa suara yang digunakan dalam video tersebut dengan menggunakan tools Hive Moderation. Mulanya, Tempo mengunduh video itu dan mengubahnya ke format audio (mp3) dengan menggunakan tools Cloud Convert. Video yang telah diubah ke format suara lalu diperiksa dengan menggunakan tools Hive Moderation.
Hasilnya suara dalam video tersebut diketahui merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan kecerdasan buatan Artificial Intelligence dengan tingkat probabilitas mencapai 61,6 persen.
Sebelumnya. Melalui unggahannya YouTube pada 4 Desember 2023, Zaidul Akbar menyampaikan klarifikasi terkait maraknya video AI yang mengatasnamakan dirinya.
Dalam video tersebut ia mengatakan agar masyarakat tidak terkecoh dengan video-video dan produk yang dijual diluar akun resmi miliknya.
Saat ini menurut Zaidul Akbar, banyak sekali iklan produk yang mengatasnamakan dirinya beredar di Facebook, namun semua itu dipastikan tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ia hanya menjual produk-produknya hanya toko resmi JSR Store, di luar itu dirinya tidak tahu. “Produk-produk saya adanya cuman JSR Store, dan itu resmi dari saya di luar daripada itu saya tidak tahu,” jelas Zaidul.
Zaidul Akbar, saat ini masih tercatat sebagai dokter berdasarkan database anggota Ikatan Dokter Indonesia. Melalui akun YouTube tanggal 16 Oktober 2020, ia mengaku tidak lagi berpraktik sebagai dokter.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo, video dengan durasi 10 menit yang memperlihatkan dokter Zaidul Akbar sedang berceramah menyampaikan metode pengobatan untuk mengurangi berat badan dengan menggunakan jambu biji adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]