Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah halaman Facebook mengunggah video berjudul Dilantik Hari Ini, Duet Ahok & Antasari Di KPK Bak4l Bersihkan Gerombol4n Tikus Tikus Kantor!!! KPK (Baca : Dilantik Hari ini, Duet Ahok & Antasari di KPK Bakal Bersihkan Tikus-tikus Kantor KPK).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video ini dibuka dengan narasi, seandainya Ahok pengawas KPK, Taliban telanjang koruptor ketar-ketir. Juga menampilkan cuplikan penjelasan Presiden Jokowi yang mengatakan dewan pengawas KPK masih dalam proses mendapatkan masukan-masukan untuk siapa saja yang nanti akan masuk. Pelantikan Dewan Pengawas nanti akan bersamaan dengan pelantikan Komisioner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diunggah tanggal 12 Juli 2022, video ini telah lihat 99 ribu kali, disukai 4,4 ribu, dan 959 komentar dari pengguna Facebook. Video berdurasi ini merupakan kolase dari video pejabat dan tokoh publik.
Tangkapan layar unggahan video dengan klaim duet Ahok dan Antasari di KPK bakal bersihkan tikus-tikus kantor KPK.
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil pemeriksaan fakta menunjukan, kolase gambar dalam video ini diambil dari peristiwa yang berbeda-beda. Antara fragmen-fragmen gambar dalam video ini tidak saling terkait. Juga tidak ditemukan kesinambungan antara narasi dan fragmen gambar yang ditampilkan.
Untuk memeriksa klaim ini, Tempo menonton video ini sampai selesai. Fragmen-fragmen video dan foto dianalisis dengan Yandex Image, Google Image, dan Fake News Debunker By InVID untuk mengetahui sumber asli. Juga mencari sumber pemberitaan dari media yang kredibel.
Tangkapan layar Presiden Jokowi yang menyampaikan pernyataan terkait dewan pengawas KPK masih dalam proses mendapatkan masukan-masukan dalam tayangan Kompas TV tanggal 10 November 2019.
Pada detik ke 0:08, video ini menampilkan Presiden Jokowi yang menyampaikan pernyataan terkait dewan pengawas KPK masih dalam proses mendapatkan masukan-masukan. Fragmen video ini identik dengan tayangan Kompas TV tanggal 10 November 2019.
Dilansir Kompas TV, Presiden Jokowi akan memilih 5 orang Dewan Pengawas KPK dari beragam latar belakang, untuk ahli hukum diberikan porsi lebih besar. Walaupun tidak dipilih melalui Panitia Seleksi, Presiden minta masyarakat percaya dengan sosok-sosok kredibel yang nantinya jadi anggota dewan pengawas KPK.
Dilansir Tempo, Jumat, 20 Desember 2019, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik lima orang Dewan Pengawas KPK periode 2019-2023. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta.
Dalam Keputusan Presiden Nomor 140/P tahun 2019 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi 2019-2023 disebutkan Lima Dewan Pengawas KPK adalah Tumpak Hatorangan Panggabean (Ketua), Albertina Ho, Artidjo Alkostar, Syamsuddin Haris, dan Harjono. Kelimanya bertugas dalam kurun waktu 5 tahun.
Tangkapan layar kutipan pernyataan Anggota Pansel Calon Pimpinan KPK 2019-2023, Yenti Garnasih di tayangan Metro TV tanggal 2 Juli 2019.
Pada menit ke -1:35, video ini menampilkan kutipan pernyataan Anggota Pansel Calon Pimpinan KPK 2019-2023, Yenti Garnasih. Fragmen video ini identik dengan tayangan Metro TV tanggal 2 Juli 2019.
Dalam wawancara ini, Yenti Garnasih mengatakan Pansel KPK menjelaskan isu radikalisme jadi pertimbangan penting bagi capim KPK agar mereka benar-benar bersih dari indikasi radikalisme. Pansel KPK menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menelusuri rekam jejak para calon pimpinan KPK.
Pada menit ke-2:41, dengan narasi lembah kelam politik dan korupsi di Indonesia mulai gelisah, karena terang cahaya dari Basuki Tjahaja Purnama. Ideologi dan semangat anti korupsi yang dia tunjukan menjadi model. Politisi PDI Perjuangan ini disiapkan jadi Dewan Pengawas KPK.
Hasil penelusuran Tempo menunjukan video ini identik dengan tayangan CNN Indonesia TV, tanggal 21 April 2017. Tayangan ini terkait, hasil perhitungan cepat lembaga survei menunjukkan suara Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat tertinggal dari lawannya dalam Pilkada DKI putaran kedua.
CNN menanyakan, jika perhitungan cepat itu terbukti, Ahok akan mengakhiri tugas pada Oktober mendatang. Lantas apa rencana Ahok setelah bebas tugas sebagai Gubernur Ibu Kota Jakarta?.
Tentang Dewan Pengawas KPK 2019
Dilansir Tempo, seleksi kandidat anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 dilakukan oleh tim internal istana yang diketuai Mensesneg Pratikno. Anggotanya terdiri dari Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Dini Purwono, dan Fadjroel Rachman.
Pengangkatan tersebut dilakukan pada 20 Desember 2019, melalui Keputusan Presiden Nomor 140/P tahun 2019 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi 2019-2023. Ada lima Dewan Pengawas KPK yang dipilih yakni Tumpak Hatorangan Panggabean (Ketua), Albertina Ho, Artidjo Alkostar, Syamsuddin Haris, dan Harjono.
Ahok sendiri bukan Anggota Dewan Pengawas KPK. Sejak 2019 dia ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Seperti yang pernah diberitakan Tempo, sebagai Dewan Komisaris, Ahok bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan dan memberikan saran kepada direksi terkait langkah-langkah strategis.
Sedangkan Antasari Azhar merupakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2007-2009. Dia diberhentikan jabatannya tanggal 11 Oktober 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah pengadilan memutuskan ia terlibat dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, narasi dalam video berjudul Dilantik Hari ini, Duet Ahok & Antasari di KPK Bakal Bersihkan Tikus-tikus Kantor KPK, disimpulkan Keliru.
Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dan Antasari Azhar bukanlah Dewan Pengawas KPK. Dewan Pengawas KPK 2019-2023 adalah Tumpak Hatorangan Panggabean (Ketua), Albertina Ho, Artidjo Alkostar, Syamsuddin Haris, dan Harjono.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.