Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cekfakta

Keliru: Video Pria dengan Klaim Mengalami Penyakit Kulit

Sebuah video beredar di Facebook menampilkan seorang pria yang diklaim mengalami penyakit kulit, sehingga kulit di sekujur tubuhnya berkerut dan kotor.

17 Maret 2025 | 21.51 WIB

cek-fakta
Keliru: Video Pria dengan Klaim Mengalami Penyakit Kulit
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH video beredar di Facebook menampilkan seorang pria yang diklaim mengalami penyakit kulit, sehingga kulit di sekujur tubuhnya berkerut dan kotor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video tersebut, tampak seorang pria dengan masalah kulit tersebut dipijat bagian tengkuknya oleh orang lain. Narasi yang disertakan menggambarkan rasa prihatin terhadap pria yang mengalami penyakit tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, benarkah video itu memperlihatkan seorang pria yang mengalami penyakit kulit?

PEMERIKSAAN FAKTA

Setelah memverifikasi konten tersebut dengan sejumlah metode, tim cek fakta Tempo menemukan bahwa konten tersebut hasil buatan dengan kecerdasan buatan (AI) atau konten deepfake.

Salah satu ciri konten yang dibuat dengan AI adalah adanya kejanggalan atau hal yang tidak normal. Pertama, kejanggalan tersebut terlihat dari jari tangan orang yang memijat di bagian belakang, beberapa kali tampak menyatu dengan kulit pria tersebut.

Keanehan tersebut tampak pada detik ke-4.

Tempo juga melakukan pemindaian tangkapan layar video yang beredar menggunakan beberapa aplikasi pendeteksi konten AI, hingga didapati kesimpulan bahwa video itu dibuat menggunakan AI.

Aplikasi Aiornot.com dan Wasitai.com menyatakan bahwa tampilan video itu mengandung campur tangan AI. Sementara aplikasi Decopay.ai menyatakan bahwa kemungkinan video itu dibuat menggunakan AI sebesar 94,07 persen.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa video yang beredar tidak nyata dan hanya rekayasa menggunakan AI belaka. Namun, dalam unggahan di Facebook yang menyebarkan, tidak diterangkan bahwa video itu dibuat menggunakan AI.

Sejumlah komentar pada konten tersebut, menyatakan bahwa konten itu dibuat dengan AI.

Gunakan Etika AI

Dilansir website perusahaan multinasional produsen komputer IBM, etika AI adalah studi multidisiplin yang mempelajari cara mengoptimalkan manfaat AI sekaligus mengurangi risiko yang merugikan.

Etika AI meliputi tanggung jawab kondisi data dan privasi masyarakat, keadilan, kejelasan, ketahanan, transparansi, keberlanjutan lingkungan, inklusi, agensi moral, keselarasan nilai, akuntabilitas, kepercayaan, dan penyalahgunaan teknologi.

Di Indonesia, Kementerian Kominfo (sekarang Kementerian Komdigi) menerbitkan Surat Edaran Etika Penggunaan Kecerdasan Buatan, yang ditujukan menjadi pedoman etika dalam pengembangan dan penggunaan AI di Indonesia, sebagaimana diberitakan Detik.com.

Poin-poin etika tersebut adalah inklusivitas, kemanusiaan, keamanan, aksesibilitas, kredibilitas dan akuntansi, transparansi, perlindungan data pribadi, pembangunan dan lingkungan berkelanjutan, serta kekayaan intelektual.

Dengan demikian perusahaan harus membuka data yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi AI yang mereka kembangkan. Demikian juga pembuat konten AI harus memberikan keterangan bila karya yang mereka hasilkan, dibuat menggunakan AI, untuk menghadirkan transparansi AI.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan seorang pria yang mengalami penyakit kulit adalah klaim keliru. Video itu dibuat menggunakan AI sehingga sesungguhnya bukan kejadian nyata.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]

Artika Rachmi Farmita

Artika Rachmi Farmita

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus