Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Agar Umpan Ponaryo <font color=#336600>Tak Luput</font>

Mahasiswa ITB membuat peranti lunak statistik futsal. Memudahkan pelatih.

19 Januari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TELINGA penggila sepak bola Indonesia era 1970 hingga awal 1980-an pasti tak asing dengan suara penyiar Sambas Mangundikarta. Saat itu pemilik televisi masih agak langka sehingga kebanyakan menangkap siaran olahraga lewat radio transistor.

Kendati hanya mengandalkan siaran radio RRI, berkat laporan Sambas yang gegap-gempita, gemuruh dan emosi penonton yang meluap di stadion Senayan setiap kali tim PSSI berlaga seolah-olah muncul di depan mata.

”Andi Lala menggiring bola…, berputar-putar di lapangan tengah..., oper kepada Anjas Asmara..., dan tendang langsung ke gawang..., dan aaaaaahhh, sayang sekali, Saudara-saudara. Tembakannya masih melambung di atas mistar gawang.”

Sambas, penyiar RRI dan TVRI itu, sudah berpulang pada 1999. Dan kita tentu saja tak lagi mendengarkan radio kalau tim nasional bertanding. Siaran ANTV, RCTI, atau TVOne sudah lama menggusur era Sambas. Penggila sepak bola pun tak perlu lagi banyak dipandu penyiar untuk menganalisis pertandingan.

Semua penonton sepak bola sah-sah saja membuat analisis masing-masing. Supaya analisis mereka lebih akurat, perlu statistik pertandingan lebih detail dari hanya sekadar skor akhir. Tapi, dalam pertandingan adu sepak, yang bolanya sedemikian cepat berpindah kaki, membuat catatan statistik (operan, tembakan, pelanggaran, sepak pojok, tembakan tepat target atau meleset, lama penguasaan bola) jelas bukan urusan gampang.

Kaisar Siregar, Fahmi Mumtaz, dan Adityo August tahu betul rumitnya mencatat data statistik sepak bola. ”Semua berlangsung cepat, bola berpindah dalam hitungan detik, bahkan sepersekian detik,” kata Fahmi, Selasa pekan lalu. Ketiganya adalah pengurus Persatuan Sepakbola Institut Teknologi Bandung.

Biasanya data seperti ini dicatat manual di atas kertas, sehingga terang saja akurasinya tak bisa diandalkan. Padahal urusan angka ini begitu penting. Bagi penonton, angka itu hiburan semata. ”Kita jadi tahu, mana sih pemain yang lagi on fire,” ujar Fahmi.

Tapi, bagi pelatih sepak bola, statistik perlu untuk menganalisis kinerja timnya. Bahkan, di negara yang liga sepak bolanya sudah canggih seperti Inggris, Italia, dan Spanyol, kata Kaisar, angka-angka itu menjadi pertimbangan dalam menentukan porsi latihan setiap pemain selama semusim kompetisi.

Ketiga mahasiswa Teknik Informatika ITB itu lalu mengajak empat rekannya—Nadhira Ayuningtyas, Tito Daniswara, Puja Pramudya, dan Faizal Hitobeli—membuat software Fantasista, Futsal Information and Statistic Manager. Fantasista memang baru dibuat untuk statistik futsal, adu sepak dengan lima pemain di lapangan yang lebih sempit.

Adapun Fantasista dari istilah yang biasa dipakai di Lega Calcio, Italia, yang berarti playmaker alias pengatur permainan. Menurut Kaisar, mereka membuat Fantasista dengan bahasa pemrograman Java. Untuk menghitung pergerakan bola acak antar-pemain, mereka menggunakan fuzzy logic.

Kalau sekilas melihat tampilan layar Fantasista, penggila game pasti teringat pada Football Manager-nya Sega atau Championship Manager buatan Eidos. ”Kiblat tampilan visualnya memang dari sana,” kata Kaisar. Untuk menggarap Fantasista ini, mereka bertujuh bekerja bakti selama enam bulan sembari kuliah.

Proyek Fantasista versi awal baru selesai pada Maret tahun lalu. Uji coba pertamanya dalam kompetisi futsal antar-jurusan di ITB, yakni Ganesha Futsal Challenge 2008, pada Maret itu juga. Kebetulan Fahmi menjadi ketua kompetisi futsal tersebut. ”Saat itu hasilnya masih dicetak dan ditempel di dinding,” kata Fahmi. Baru pada versi selanjutnya, hasil Fantasista bisa langsung ditampilkan di layar lebar.

Lewat seorang teman di Persatuan Sepakbola ITB, Fantasista versi ”kedua” ini ditawarkan ke Badan Futsal Nasional pada saat mereka akan menggelar Liga Futsal Nasional. ”Gratis. Karena kami ingin masyarakat tahu ada Fantasista,” kata Kaisar. Liga Futsal yang berakhir pada November lalu itu diikuti tujuh klub profesional. Di antaranya, Electric PLN, BiangBola, Pelindo II dan Dupiad Fak-Fak.

Lantaran mereka masih kuliah, Fantasista dioperasikan oleh panitia liga. Fahmi dan kawan-kawannya hanya memberikan pelatihan singkat dan membuat buku panduannya. Menurut Kaisar, Fantasista ini jauh lebih sederhana dan gampang dioperasikan ketimbang peranti lunak statistik futsal lain seperti For Coach Statistic atau Football Statware.

Tak seperti Coach yang memerlukan empat orang untuk mengoperasikannya, Fantasista hanya perlu dua orang. Satu orang sebagai announcer yang memberi tahu posisi bola di lapangan, seorang lagi sebagai operator komputer. Pada saat jeda pertandingan, hasilnya langsung bisa ditayangkan di layar monitor besar. Kalau ada salah dalam perhitungan, kata Nadhira, ”Ada Match Editor untuk meralat.”

Dalam Bandung University Futsal Competition 2008 pada awal Desember silam, Fantasista kembali dipakai. Kali ini Fantasista sudah lebih komplet dengan sistem manajemen data berbasis MySQL. Upgrade terbaru Fantasista membuat program ini sanggup mengolah ribuan rekaman pertandingan yang disimpan.

Walaupun sekarang masih gratisan, Kaisar dan teman-temannya berharap suatu ketika bisa membuat badan usaha untuk mengelola Fantasista. Dan bukan cuma untuk mencatat data statistik futsal, mereka juga sedang menimbang-nimbang untuk membuat Fantasista versi pertandingan sepak bola penuh.

Pada November lalu, memang sempat mampir tawaran ke mereka untuk menggarap statistik liga sepak bola nasional. Tapi tawaran itu buru-buru ditolak karena mereka meminta syarat yang sulit, yaitu Fantasista versi baru tersebut harus kelar pada Januari ini juga. ”Dua bulan terlalu mepet. Apalagi kami masih ada kuliah dan ujian,” kata Nadhira.

Padahal, seandainya Fantasista jadi dipakai liga nasional, tak perlu lagi penyiar seperti Sambas berbusa-busa menjabarkan berapa sering Bambang Pamungkas menembak ke gawang atau seberapa banyak umpan Ponaryo Astaman yang luput. Semuanya sudah ada di layar monitor.

Sapto Pradityo, Ahmad Fikri (Bandung)

Cara Kerja Fantasista

  1. Masukkan nama pertandingan.
  2. Pilih menu Manage Team.
  3. Masukkan data tim.
  4. Masukkan data pemain, baik di daftar starting line-up maupun cadangan. Jangan lupa tanggal dan tempat bertanding.
  5. Fantasista siap. Ikuti pergerakan bola dengan klik kiri-kanan tetikus.
  6. Saat jeda, statistik pertandingan akan keluar.
  7. Statistik setelah adu sepak usai terpampang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus