Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah beberapa generasi ponselnya identik dengan flip-out camera dan ukuran display yang semakin besar, Asus benar-benar banting setir untuk seri terbarunya ZenFone 8. Smartphone yang baru dirilis Asus hari ini, Kamis 13 Mei 2021 waktu Indonesia, berukuran kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep kamera lipat memang masih ditemui di ZenFone 8 Flip, tapi ini tak lagi menjadi fitur standar di jajaran ZenFone tahun ini. Sebaliknya, dibanderol seharga 599 Euro atau setara Rp 10,3 juta, ZenFone 8 mendarat di kelas menengah-atas dengan desain kamera belakang konvensional dan display layar yang jauh lebih kecil di depan, 5,9 inci.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, ketimbang soal desain kamera utama, fokus dari desain seri terbaru smartphone Asus ini adalah ponsel yang lebih kecil yang lebih nyaman dalam genggaman satu tangan ataupun masuk saku. The Verge dalam artikel ulasannya memuji Asus melakukannya tanpa mengorbankan fitur dan performa ponsel itu.
Berikut ini isi sebagian dari ulasan tersebut
- Kelebihan: Desain kompak, kualitas fisik dan IP68 rating, performa Snapdragon 888
ZenFone 8 mungkin kecil tapi tak membuatnya tak mampu menawarkan prosesor terbaru smartphone flagship: chipset Snapdragon 888, dipadukan dengan RAM 6, 8, atau 16 GB. Performa, ditulis The Verge, tanpa cela. Ponsel dirasa responsif, animasi dan interaksi halus dan konsisten saat berpindah-pindah aplikasi secara cepat dan penggunaan lain.
Layar display panel OLED 5,9-inci 1080p dengan refresh rate 120 Hz yang membuat penggunaan rutin seperti swiping, scrolling dan animasi sangat nyaman. Secara default, ponsel akan otomatis beralih antara 120 / 90 / 60Hz bergantung aplikasi untuk menghemat baterai, tapi bisa juga dipilih satu secara manual.
Panel layar depan dilindungi Gorilla Glass Victus dan dikunci menggunakan sensor sidik jari. Sedang di belakang menggunakan Gorilla Glass 3. Panel depan datar (flat), di belakang sedikit melengkung di tepi-tepinya untuk kenyamanan menggenggam. Memiliki bobot 169 gram dengan lis dari aluminium, ponsel ini terasa cukup berat dibandingkan ukurannya namun elegan.
- Kekurangan: usia pakai baterai biasa saja, hanya ada dua pembaruan OS, tidak ada kamera telefoto
Ukuran kecil ponsel menekan ukuran baterai dan ZenFone 8 hanya menyediakan yang kapasitas 4.000 mAh, jauh lebih kecil daripada ZenFone 6 and 7 yang 5.000mAh. ZenFone 8 juga tak support wireless charging yang membuatnya sedikit tertinggal di kelas flagship.
The ZenFone 8 dikapalkan dengan sistem operasi Android 11, dan Asus mengatakan akan menyediakan 'setidaknya' dua pembaruan keamanan bersama ponsel terbarunya itu. The Verge berpendapat, Hanya dua pembaruan adalah sesuatu yang di luar harapan ketika seseorang merogoh kocek untuk membeli flagship smartphone. Perbandingan yang digunakan adalah Apple.
Ditambahkan juga oleh The Verge bahwa di Amerika Serikat, ZenFone 8 hanya bisa di jaringan 5G milik AT&T dan LTE dari T-Mobile. Tidak bisa digunakan menggunakan jaringan Verizon.
Lalu soal kamera, hanya ada dua lensa pada kamera belakangnya: lensa utama 64 MP dengan OIS dan lensa ultrawide 12 MP. The Verge setuju dengan tak gunakan lensa semacam kedalaman dan makro. Tapi, yang disayangkannya, absennya telephoto--hanya ada digital zoom.
Secara keseluruhan untuk performa kamera Asus ZenFone 8, The Verge menilai baik tapi tidak luar biasa.