Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siksaan itu bernama kemacetan. Sebuah sedan Mercedes seri termewah berharga lebih dari semiliar rupiah sekalipun tak terlalu menolong Randolph Mank, Duta Besar Kanada untuk Indonesia, mengatasi kemacetan Jakarta. Setiap hari, kata dia, minimal waktunya terkuras dua jam di jalan gara-gara macet. ?Waktu saya terbuang percuma,? kata Mank. ?Tak ada yang bisa saya kerjakan saat terjebak macet.?
Mank sebenarnya membawa PDA (personal digital assistant). Cuma, tak banyak yang bisa dia dikerjakan dengan komputer genggam itu. Salah satu aktivitas terpentingnya?membaca dan membalas surat elektronik (surel)?justru tak bisa dilakukan karena komputer genggam itu tak bisa langsung menarik semua surelnya. Dia harus menghidupkan koneksi teleponnya baru terkirim surat-suratnya. ?Itu sungguh tak praktis,? kata dia. Padahal, di negaranya, dia bisa menerima surel di mana pun dan kapan pun.
Untunglah, ketidakpraktisan itu kini sudah ada obatnya. Indosat pada Rabu pekan lalu resmi meluncurkan layanan untuk orang-orang yang begitu tergantung pada layanan surel seperti Mank. Produk baru Indosat itu adalah Blackberry. Ini adalah sebuah peranti seukuran PDA yang bisa menerima telepon, pesan pendek (SMS), dan yang terpenting: bisa mengambil ratusan surel seketika, secepat SMS.
Tempo pekan lalu menjajal pengiriman surel melalui BlackBerry 7730. Hanya dalam hitungan detik, surat itu sampai di kota tujuan. Demikian sebaliknya, surel yang dikirim dari sebuah komputer yang terhubung ke internet bisa sampai ke BlackBerry kurang dari 10 kedipan mata.
Kecepatan masuknya surel inilah yang tak dijumpai dalam PDA konvensional seperti XDA II, Ipaq, atau telepon-telepon pintar sejenis Nokia Communicator 9500 atau Sony Ericsson P910. Biasanya, untuk mengambil surel, para pemilik PDA atau telepon pintar mesti menghidupkan layanan GPRS (General Packet Radio Service) lebih dulu. Setelah itu, baru surel ditarik dengan peranti lunak di PDA atau telepon. Lama, dan surat pun baru tiba bila sang pengguna aktif mengunduhnya.
BlackBerry punya teknologi berbeda, yakni teknologi pendorong (push). Begitu sampai di server yang sudah terinstal perangkat lunak BlackBerry, secara otomatis surel itu diterbangkan ke perangkat BlackBerry. ?Dalam 3-5 detik, e-mail di server pasti dikirim,? kata Mohammad Amin, Senior Vice President Cellular Product Management Indosat.
Layanan inilah yang membuat Mank bungah, gembira. ?Setidaknya sekarang saya bisa dengan cepat membaca e-mail di mobil,? ujarnya.
Bagi sebagian orang, sehari tanpa surel memang bisa membuat ?buta?. Daniel Tumiwa adalah contohnya. Direktur Pemasaran Universal Indonesia, perusahaan rekaman multinasional, itu selama ini bertugas membaca dan membalas surat-surat elektronik yang masuk dalam BlackBerry milik bosnya. Dia menggunakan BlackBerry jauh hari sebelum Indosat membuka layanan itu. Peranti ini sudah menjadi alat wajib untuk berkomunikasi dengan manajemen Universal di seluruh dunia. ?Kami panik sekali bila sehari saja lupa bawa BlackBerry,? ujar Daniel.
BlackBerry, menurut Patrick Spense, Wakil Direktur Asia Research In Motion, perusahaan produsen BlackBerry, memang dirancang khusus untuk memudahkan orang mengakses surel. Selain teknologi push, perangkat BlackBerry menggunakan papan kunci (keyboard) model QWERTY, persis papan kunci komputer biasa, tapi dalam bentuk mini. Untuk memudahkan navigasi, ada tombol putar (jog dial). Dengan alat ini, pengguna BlackBerry bisa berpindah dari satu surel ke surel lain segampang menggunakan tetikus (mouse).
Fasilitas surelnya bisa membuka lampiran (attachment) dalam format-format populer seperti Microsoft Word, Excel, PowerPoint, Adobe PDF, Corel Draw, berkas (file) yang dimampatkan dalam bentuk *.ZIP. Di Amerika Serikat, perantinya juga bisa menerima lampiran dalam bentuk gambar berformat JPG, PNG, GIF. Sayang, di Indonesia fasilitas ini belum ada.
Asyiknya lagi, semua yang telah kita lakukan di BlackBerry yang mungil itu bisa sinkron dengan komputer meja. Misalnya, ada surat yang sudah dibalas, maka pada surel di kantor pun tertera tanda bahwa surat itu sudah dibalas.
Surel ini, kata Amin, dijamin aman karena terlindung prosedur enkripsi. Karena itulah di Amerika Serikat layanan ini banyak dipakai lembaga keuangan maupun kantor pengacara. Menurut Research In Motion, 85 persen dari 100 kantor pengacara terbesar di negeri itu menggunakan BlackBerry.
Selain memudahkan membaca surat elektronik, BlackBerry juga bisa menjadi pengatur jadwal yang andal. Dengan peranti berlayar cemerlang 65 ribu warna itu, pengguna bisa mengatur jadwal pertemuan secara nirkabel dengan sesama pengguna BlackBerry maupun pemakai internet di kantor. Mereka bisa memanfaatkan fasilitas Microsoft Outlook atau Lotus Domino untuk mengatur jadwal bersama. Saat seseorang mengatur pertemuan pada hari Selasa, misalnya, maka semua peserta yang diundang akan mendapatkan pemberitahuan.
Dengan kemudahan itulah, banyak perusahaan top dunia mewajibkan para eksekutifnya memakai BlackBerry. Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 15 ribu organisasi dan perusahaan multinasional?dengan jumlah pengguna dua juta orang?yang memakai fasilitas ini. Di Singapura, yang baru memperkenalkan BlackBerry tahun lalu, kini sudah tercatat 200 perusahaan dan organisasi sebagai pelanggan.
Direktur Pemasaran Indosat, Hasnul Suhaimi, yakin perusahaannya bisa merangkul 10 ribu sampai 15 ribu pelanggan. Untuk tahap awal, layanan ini hanya ditujukan ke kalangan perusahaan. Syaratnya, perusahaan harus mendaftarkan 20 karyawan sebagai pelanggan. Selain itu, harus disediakan server surel yang sudah terinstal Microsoft Exchange atau Lotus Domino.
Harga per paketnya bervariasi dari Rp 325 ribu hingga Rp 785 ribu per orang per bulan. Artinya, dalam sebulan perusahaan harus membayar Rp 6,5 juta sampai Rp 15,7 juta. Untuk semua paket itu, setiap pengguna mendapat jatah kuota 10 megabyte per bulan. Bila lebih dari itu, akan dikenakan biaya Rp 10 per kilobyte.
Untuk harga termurah, setiap pelanggan hanya akan mendapatkan layanan BlackBerry tanpa perangkat lunak server dan tanpa perangkatnya. Paket ini ditujukan bagi perusahaan yang sudah berlangganan BlackBerry di luar negeri dan punya perangkat yang mendukung BlackBerry, seperti telepon genggam Nokia Communicator 9300 atau 02 XDA III. Paket termurah ini hanya bisa menerima layanan data tanpa suara.
Itu berbeda dengan paket termahal, yang selain mendapatkan layanan, perangkat lunak server, perangkat BlackBerry 7730, juga paket suara. Jadi, selain buat surel, perangkatnya juga bisa dipakai untuk menelepon atau membuka internet. Sayang, kecepatan aksesnya tak sekencang saat membuka surel. Bahkan saat Tempo membandingkan kecepatannya dengan Nokia 6600 dengan jaringan GPRS Telkomsel, BlackBerry tertinggal jauh.
Tahun depan, Indosat juga akan bekerja sama dengan para penyedia jasa internet (internet service provider) untuk membuka layanan BlackBerry paket personal. Jadi, meskipun orang tersebut tak memiliki server surel sendiri, dia tetap bisa memanfaatkan layanan ini dengan memakai account surel di penyedia jasa internet, misalnya [email protected].
Salah satu yang kepincut layanan BlackBerry ini adalah Budiono Darsono. Bos situs berita Detik.com ini berencana melengkapi reporternya di lapangan dengan perangkat ini. ?Dengan itu, pengiriman berita bisa jadi lebih mudah,? katanya.
Seperti Budiono, Daniel juga akan mewajibkan para manajernya di Universal Indonesia memakai peranti ini. ?Kalau sudah dibeliin BlackBerry, tak ada alasan lagi para manajer tak segera membalas e-mail hahaha,? tutur lelaki yang pernah dimarahi bosnya hanya karena belum menjawab surel dalam waktu lima menit itu.
Kalau sudah begitu, siap-siap saja acara plesiran di akhir pekan terganggu oleh urusan kantor.
Burhan Sholihin
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo