Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Bersaing di Ranah Maya

Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden memanfaatkan jejaring maya untuk menarik hati calon pemilih. Ada yang terinspirasi kesuksesan kampanye online-nya Barack Obama tahun lalu, ada yang cuma membuat sekenanya dengan alasan para pengguna Internet adalah kelompok menengah ke atas yang sudah punya pilihan. Dari kalangan mana pun, 20 jutaan pengguna Internet di negeri ini terlalu besar untuk diabaikan oleh para kandidat.

29 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gambar lingkaran dengan kombinasi merah, putih, dan biru itu menempel pada banner halaman utama situs web, yang penuh nuansa biru. Gampang ditebak, inilah logo kampanye Susilo Bambang Yudhoyono. Merah-putih diilhami sang Dwi Warna, sedangkan biru merupakan warna yang merujuk pada Partai Demokrat. Jauh sebelum Yudhoyono memilih calon pendampingnya, logo sekaligus web itu sudah diluncurkan. ”Sejak pemilihan anggota legislatif,” kata Choel Mallarangeng, konsultan tim sukses Yudhoyono.

Logo dan kombinasi warna pada banner itu sekilas mirip situs Barack Obama ketika bertarung dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, November tahun lalu. Warna-warna pada logo Obama pun diilhami bendera negeri itu, dan biru yang diasosiasikan dengan Partai Demokrat Amerika. Soal kemiripan itu, Choel enggan menjelaskan. ”Cape deeeh,” kata CEO Fox Indonesia itu.

Ia mengatakan terlalu sering orang bertanya tentang kemiripan logo dan situs Yudhoyono dengan Obama.

Sukses Obama dengan kampanye online memang banyak ditiru. Pada pemilihan anggota legislatif lalu, calon anggota legislatif membuat situs web untuk memperkenalkan diri. Ihwal membentuk opini dan meraup dukungan, tengoklah kasus Prita Mulyasari, pasien rumah sakit yang sempat dipenjara gara-gara keluhan yang ia tulis dalam surat elektronik tersebar. Dukungan terhadap Prita mengalir dari para blogger, Facebooker, dan pengguna Internet lain sehingga menjadi tekanan bagi kejaksaan untuk melepas Prita.

Choel mengatakan situs sbypresidenku.com yang berbasis community web itu dikerjakan oleh tim yang beranggotakan sekitar seratus orang. Mulai dari tenaga teknologi informasi, penulis berita, hingga yang bertugas mengurus merchandise. Tak cuma interaktif, situs ini memang menyediakan tanda mata bagi para pendukung yang rajin mengirim komentar, foto, atau video kegiatan. Kiriman pendukung itu dinilai dalam poin. Misalnya, sepuluh poin mendapat sebuah pin, sedangkan kaus dihargai 45 poin.

Menurut praktisi blogger yang juga desainer grafis, Ahmad Hidayatulloh, fitur suvenir itu malah menambah penuh tampilan halaman utama situs tersebut. ”Ada ruang khusus pendukung, polling SMS, foto dan video forum, referensi, berita, dan lain sebagainya,” katanya. Tapi informasi tentang figur Yudhoyono seolah dikesampingkan. Pengunjung juga tidak mendapatkan visi dan misi yang jelas. Info berita dan kegiatan Yudhoyono hanya ditempatkan di sidebar, itu pun berupa tautan yang ditempatkan di bawah.

Menurut Ahmad, ada beberapa informasi yang sebenarnya tidak diperlukan, bahkan terkesan mengganggu, yaitu polling SMS. Sebagai situs kampanye Yudhoyono, tentu sebagian besar peserta polling adalah pendukungnya sendiri. ”Pengunjung yang netral tentu lebih suka membaca hasil polling di media independen,” ujar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Ponorogo itu. Tapi, dari sisi layout, kombinasi warna pada banner situs ini terlihat elegan. ”Fox sepertinya ingin meniru style web Barack Obama,” katanya.

Situs ini memang sangat menonjolkan figur Yudhoyono. Pada halaman utamanya, beberapa foto purnawirawan jenderal itu terpampang, termasuk pada banner. Ini berbeda dengan situs dua pesaingnya, Megawati dan Jusuf Kalla, yang pada banner utamanya memuat foto pasangan masing-masing, Prabowo Subianto dan Wiranto. Informasi ataupun foto Boediono, calon wakil presiden Yudhoyono, hanya dapat dilihat dengan mengklik kanal ”Boediono”, yang tertera di bawah banner utama.

Ihwal tidak dimuatnya foto Boediono di halaman depan situs, Choel mengatakan itu memang sudah menjadi keputusan Fox Indonesia. ”Di negara mana pun, di Amerika, Prancis, hingga negara-negara Afrika, memang hanya calon presiden yang ditonjolkan,” kata adik juru bicara Yudhoyono, Andi Mallarangeng, itu. Ia mengatakan yang dijual dalam situs itu memang figur Yudhoyono, karena yang akan berlangsung adalah pemilihan presiden. ”Wakilnya itu kan hanya membantu,” ujarnya.

Mungkin itu sebabnya Boediono, yang mengaku gaptek, membuat situs web-nya sendiri, boedionomendengar.com. Situs itu diumumkan di Perpustakaan Nasional Jakarta, 15 Juni lalu, bersamaan dengan peluncuran bukunya yang berjudul Ekonomi Indonesia, Mau ke Mana?. Pemimpin Redaksi boedionomendengar.com Tri Sukma Djandam mengatakan media online ini disediakan buat para blogger atau netter memberi saran dan komentar. ”Jadi ada interaksi antara Pak Boed dan mereka.”

Buat pasangan SBY-Boediono, situs web diharapkan benar menjadi salah satu mesin pengeruk suara. ”Ada sekitar 20 juta pengguna Internet, tidak cuma dari kalangan menengah ke atas. Inilah yang kami garap,” kata Choel. Ia mencontohkan, Internet sudah masuk ke kampung-kampung, warga yang bukan kelompok menengah ke atas mengakses jejaring maya itu di warung Internet. Oleh sebab itu, situs sbypresidenku dan boedionomendengar sangat interaktif, termasuk dibuatnya fitur merchandise.

Lain pula halnya dengan situs pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang seolah dibuat seadanya. ”Situs ini memang hanya untuk melengkapi,” ujar Indra J. Piliang, anggota tim sukses pasangan itu. Ia mengatakan situs web tak akan memberi banyak pengaruh bagi calon pemilih untuk menentukan calon presidennya, karena pengguna Internet yang ia sebut kalangan menengah ke atas sudah punya pilihan sendiri. Oleh sebab itu, tak ada tim yang secara khusus mengurus web Pasangan Nusantara tersebut.

Menurut Indra, situs resmi duet JK-Win adalah blog jk-wiranto-2009.com yang diluncurkan pada 18 Mei lalu. Situs ini dikelola Chemistry Media Center—yang juga diresmikan bersamaan dengan peluncuran web—pusat media tim kampanye JK-Win. Dibanding situs sbypresidenku.com, jk-wiranto-2009.com jauh lebih sederhana, bahkan sangat terkesan seadanya saja. ”Berupa blog dua kolom dan terasa hampa, tak berbeda dengan tampilan blogger pada umumnya,” kata Ahmad Hidayatulloh.

Tak ada yang khas dari blog jk-wiranto-2009.com, kecuali header-nya dengan banner ”Jusuf Kalla-Wiranto Calon Presiden-Wapres 2009-2014”. Seperti blog umumnya, halaman utama berisi posting-an, sedangkan pada sidebar ada fitur pencari, kalender, kategori, pengunjung, dan pengelola. Situs ini juga telat di-update. Kamis pekan lalu, misalnya, posting-an utama blog ini menceritakan ihwal debat resmi calon presiden yang berlangsung pekan sebelumnya, dengan keterangan tanggal 19 Juni 2009.

Selain situs jk-wiranto-2009.com, pasangan ini juga punya situs jklebihbaik.com. Pada kepala halaman tertera tulisan ”situs resmi”. Situs ini lebih update dibanding jk-wiranto-2009.com. Didahului dengan halaman depan berisi banner besar seperti cover majalah, sekaligus pintu masuk untuk melihat menu di halaman utama. Pada banner tertera logo lingkaran merah-putih dan gambar matahari. ”Ini adalah situs yang dikelola relawan. Ada beberapa situs lagi yang dikelola relawan,” kata Indra.

Adapun situs pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto diawali dengan banner bergambar logo di tengah dan pasangan yang masing-masing berada di tepi. ”Terlihat harmonis, dengan dominasi merah dan putih,” kata pemerhati web Boy Permana. Situs megaprabowo.com diluncurkan pada 1 Juni lalu dan dikelola tim yang terdiri atas delapan tenaga teknologi informasi. Situs ini memuat tampilan video, kiriman terbaru, dan tentu saja informasi yang bermanfaat bagi pengunjung, yaitu visi dan misi.

Situs megaprabowo.com tak cuma tampak harmonis, tapi cepat memberi respons dan memiliki fasilitas chat dengan tim kampanye dan pengelola web serta mencantumkan alamat lengkap, nomor telepon, dan surat elektronik pengelola. Ketika Tempo mengirim surat elektronik ke semua pengelola web calon presiden, yang membalas hanya situs megaprabowo.com. ”Kami memang berupaya merespons tiap masukan dan pertanyaan dengan cepat,” ujar Daryatmo Mardiyanto, Wakil Direktur Mega-Prabowo Media Center.

Adek Media

megaprabowo.com
Pengelola: Tim kampanye nasional Mega-Prabowo
Teknologi: Web 2.0
Pendukung*: Tak ada data
Pengunjung*: 59.008
Interaktif: Chat, buku tamu
Tautan: pdi-perjuangan.or.id partaigerindra.or.id, Facebook, Twitter

sbypresidenku.com
Pengelola: Fox Indonesia
Teknologi: Community web
Pendukung*: 31.188
Pengunjung*: Tak ada data
Interaktif: Komentar
Tautan: Tak ada

jk-wiranto-2009.com
Pengelola: Chemistry Media Center JK-Wiranto
Teknologi: Blog WordPress
Pendukung*: Tak ada data
Pengunjung*: 49.837
Interaktif: Komentar
Tautan: Tak ada

*Hingga Kamis pekan lalu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus