Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Dewa 'Microchip' Pengubah Dunia

Kilby, sang penemu microchip dan kalkulator saku, memperoleh hadiah Nobel. Penemuannya menjadi dasar pengembangan komputer dan telepon seluler.

22 Oktober 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAMA Jack St. Kilby, 77 tahun, telah menjadi simbol yang mengawali revolusi di dunia industri elektronik. Berkat penemuan dan keuletannya mengembangkan integrated circuit (rangkaian penghubung) berupa microchip, lahirlah teknologi komputer dan telepon seluler. Jerih payah Kilby semasa bekerja di Texas Instruments di Dallas, Amerika Serikat, itu kini diakui dunia lewat hadiah Nobel di bidang fisika, pada Selasa dua pekan lalu.

Boleh jadi Kilby, yang lahir di Kota Jefferson, Missouri, pada 8 November 1923, dulunya tak pernah menduga bahwa dirinya akan menjadi pengubah dunia. Apalagi hasil penemuan Kilby pada mulanya dianggap sebagai impian manusia belaka—atau, kalaupun terwujud, itu cuma bisa dilakukan para dewa.

Kilby mulai bergabung dengan Texas Instruments pada 1958. Sebelumnya, sejak 1947 sampai 1958, Kilby menjadi penanggung jawab proyek rancangan dan pengembangan microchip di Globe Union di Milwaukee. Ia memperoleh gelar sarjana teknik di Universitas Illinois pada 1947. Tiga tahun kemudian, ia mendapatkan gelar master dari Universitas Wisconsin.

Di Texas Instruments, karir Kilby demikian cemerlang. Ia menemukan microchip, yang merupakan inti produk elektronik dari telepon seluler berkemampuan komputer. Benda itu menjadi bagian dari materi semikonduktor. Ukurannya setengah dari klip penjepit kertas dan tersusun dari berjuta-juta transistor.

Ternyata, penemuan Kilby menjadi tulang punggung bagi industri komputer. Sebab, microchip kemudian dijabarkan sebagai suatu rangkaian dasar dan dikembangkan sebagai sistem elektronik secara luas. Melalui kepiawaian Kilby yang tak kunjung henti, semikonduktor itu dipasarkan ke seluruh dunia. Dan microchip pun menjadi trend dalam teknologi informasi modern.

Walhasil, Texas Instruments memanen segunung penghasilan. Pada 1960, misalnya, perusahaan itu memperoleh penghasilan US$ 230 juta. Padahal, tahun sebelumnya, pendapatan mereka cuma US$ 9,5 juta. Tahun-tahun berikutnya, Texas Instruments mendapatkan penerimaan sedikitnya US$ 137 juta setahun. Buntut lain dari kehebatan Kilby, pertumbuhan semikonduktor semakin meledak, khususnya di industri komunikasi, komputer, dan industri elektronik.

Namun, pada 1970, Kilby beralih profesi. Ia keluar dari Texas Instruments untuk kemudian menerjunkan diri sepenuhnya sebagai peneliti. Salah satu karyanya yang belum lama ini terdengar adalah penelitian tentang sisem solar energi baru.

Tak jelas kenapa Kilby meninggalkan Texas Instruments. Yang pasti, beberapa koleganya menganggap peristiwa itu semakin menunjukkan sikap Kilby yang seder hana. Memang, pria yang tinggal di Texas Utara itu mengaku tak pernah berharap dirinya menjadi jutawan ataupun orang terkenal.

Mungkin karena itu pula, ketika menerima kabar tentang hadiah Nobel berupa uang senilai US$ 915 ribu, Kilby merasa kebingungan. Ia tak tahu apa yang akan diperbuatnya dengan hadiah tersebut. Sekalipun demikian, Kilby mengaku merasa gembira. "Microchip ini merupakan benda yang bagus dan menjadi penting. Pada awalnya, saya tak paham bagaimana mengembangkannya," kata Kilby, seperti dikutip AP.

Kini, Kilby menerima imbalannya sebagai ilmuwan dan penggagas revolusi informatika. Ia telah menggores kesuksesan dalam perjalanan hidupnya selaku penemu dan peneliti microchip selama lebih dari 30 tahun dengan tinta emas. Pada 10 Desember 2000, bertepatan dengan peringatan meninggalnya ilmuwan Swedia Alfred Nobel, Kilby akan menerima hadiah Nobel langsung dari Raja Swedia Karl XVI Gustaf di Stockholm.

Bersama Kilby, ada lima warga dari tiga negara lainnya yang menjadi penerima anugerah bergengsi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia itu. Mereka terdiri atas tiga pemenang Nobel di bidang kimia, yakni Alan J. Heeger, Alan G. MacDiarmid, dan Hideki Shirakawa, serta dua pemenang bidang fisika, yaitu Zhores I. Alferov dan Herbert Kroemer.

Hadriani Pudjiarti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus