Dunia Permainan di Internet

JAKARTA suatu sore pukul lima lewat sedikit. Matahari hampir jatuh di barat. Sinarnya yang redup menerobos jendela kaca ruang Tondo Rahardjo. Manajer pemasaran sebuah perusahaan properti itu sedang asyik menatapi komputer di atas mejanya. Deretan kartu-kartu terpampang di monitor. Sesekali terlihat dahinya berkerut dan mulutnya terdengar menggumamkan sesuatu. Kerja lembur? Bukan. Rupanya ia tengah asyik bermain kartu blackjack di salah satu situs internet favoritnya. "Daripada kena macet di jalan," kata bujangan yang bermukim di ujung selatan Jakarta ini.

Tondo tentu tidak sendiri. Belakangan ini, Internet games atau Net-based games memang telah menjadi salah satu alternatif hiburan pengisi waktu senggang para pemakai komputer. Survei yang bulan lalu dilakukan perusahaan makanan di Amerika, Nabisco, terhadap seribu responden pria dan wanita berusia di atas 19 tahun menunjukkan, 66 persen responden memilih menyusuri internet sebagai pengisi rehat. Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang mereka yang memilih minum kopi di saat jeda. Dari angka itu, 44 persen di antaranya menghabiskan waktu dengan bermain game lewat jaringan maya. Kecenderungan seperti itu makin besar pada kelompok remaja. Survei Nabisco memperlihatkan, 70 persen remaja usia 12-18 tahun memakai internet sebagai ajang permainan.

Sekarang, orang memang punya banyak pilihan game untuk dimainkan melalui internet. Ada ratusan situs menyediakan fasilitas permainan interaktif yang dengan mudah bisa dicari melalui mesin pencari semacam Yahoo!. Untuk menjadi peserta, peminat terlebih dahulu diminta mengisi formulir anggota—umumnya gratis. Beberapa permainan yang populer tersedia di sini, misalnya backgammon, blackjack, bridge, poker, bingo, atau catur.

Produsen biskuit Nabisco pun tergerak untuk membuka situs permainan dan hiburan, NabiscoWorld.com. Situs itu dikembangkan bersama spesialis aplikasi pemasaran dan permainan interaktif di internet, Skywork Technologies. Dua survei yang dilakukan produsen biskuit Oreo dan Ritz itu adalah untuk mempelajari aktivitas dan kebiasaan para peselancar internet di jagat maya. Dari hasil survei itulah Nabisco agaknya mantap menggunakan dunia permainan dalam internet sebagai sarana untuk menarik perhatian dan ajang promosi.

Situs Nabisco menggunakan teknologi yang biasa dipakai untuk internet termasuk Shockwave, Flash, dan Active Server Pages agar bisa melayani pengunjung dengan baik. "Dengan memanfaatkan teknologi Shockwave, NabiscoWorld.com menawarkan lusinan permainan dan aktivitas hiburan gratis," ujar Tom Hernquist, wakil presiden senior pemasaran Nabisco Biscuit Company, seperti dikutip situs warta digital CNET.

Nabisco hanyalah salah satu perusahaan yang meramaikan dunia permainan di internet. Sebelumnya, beberapa perusahaan telah melakukannya. Tampaknya media ini telah dipandang sebagai media potensial untuk mendapatkan perhatian khalayak. Seperti tak mau kalah bersaing, salah satu portal internet terbesar, Lycos, juga memutuskan terjun di bisnis permainan. Pekan lalu, Lycos mengakuisisi perusahaan hiburan interaktif dan pemasaran langsung (direct marketing), Gamesville.com, dalam bentuk saham senilai US$ 207 juta. Keputusan Lycos menjadi semacam bukti bahwa permainan lewat internet juga kian moncer dari sisi bisnis.

Juru bicara Lycos, seperti dikutip situs warta digital CNET, mengatakan, games telah meramaikan lalu lintas pengunjung di Gamesville. Jumlah pengunjung situs perusahaan yang bermarkas di Boston ini bahkan meningkat 300 persen dari jumlah tahun lalu. Menurut biro riset Media Metrix, popularitas Gamesville hanya sedikit di bawah situs lelang eBay, dengan rata-rata lama kunjungan setiap pengunjung 17,9 menit per hari. "Kami tertarik (mengakuisisi) Gamesville, terutama karena kualitas informasinya yang luar biasa. Kami berharap langkah ini akan memperluas infrastruktur jaringan pemasaran langsung kami," kata juru bicara tersebut.

Situs hiburan interaktif ini nantinya akan menjadi salah satu bagian dari Lycos Network, guna melengkapi layanan lain yang sudah ada macam Tripod, HotBot, Angelfire, dan MailCity. Dan orang-orang seperti Tondo pun tampaknya akan makin betah duduk di depan komputer mereka.

Wicaksono