Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Inilah 7 Bahaya Password WiFi Diretas

Password WiFi yang dibobol menjadi pintu masuk peretas mencuri data-data pengguna jaringan, termasuk data penting.

14 Juli 2024 | 16.54 WIB

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kerentanan password WiFi terhadap akses ilegal atau pembobolan dilaporkan mengkhawatirkan berdasarkan penelitian pada 2021 di Israel. Dalam studi ini, peneliti berhasil membobol 70 persen jaringan WiFi yang menjadi responden. Artinya, hanya 30 persen jaringan WiFi yang aman dari pembobolan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peretasan WiFi adalah teknik apa pun yang digunakan untuk mendapatkan akses tidak sah ke jaringan WiFi. Biasanya, hal ini dilakukan dengan mengeksploitasi kelemahan atau kerentanan keamanan, yang memungkinkan penyerang mencuri informasi rahasia atau mengganggu operasi normal jaringan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pembobolan sandi WiFi ternyata tak sesederhana seseorang bisa mengakses internet lewat jaringan nirkabel Anda secara diam-diam. WiFi yang dibobol menjadi pintu masuk peretas mencuri data-data pengguna jaringan, termasuk data penting. Karena itu, keamanan password WiFi amat krusial menimbang betapa rentannya sandi WiFi diretas.

Menurut David Tidmarsh, seorang programmer dan penulis sekaligus pengembang perangkat lunak di Massachusetts Institute of Technology (MIT), sedikitnya ada tujuh kemungkinan peretasan yang disebabkan jebolnya password WiFi.

1. Rogue Access Point

Penyerang dapat memasang jalur akses nirkabel palsu yang dicolokkan ke jaringan WiFi yang sah, sehingga menciptakan jalan pintas atau pintu belakang. Serangan titik akses jahat ini memungkinkan penyerang untuk mencegat semua data yang dikirim dan diterima korban melalui jaringan, termasuk data sensitif seperti informasi keuangan dan kredensial login.

2. Serangan Man-in-the-Middle (MITM)

Dalam serangan MITM, peretas memasukkan dirinya di antara dua perangkat yang berkomunikasi di jaringan. Masing-masing perangkat percaya bahwa perangkat tersebut sedang berbicara satu sama lain, namun sebenarnya perangkat tersebut berbicara dengan penyerang, yang mungkin menangkap atau memanipulasi informasi yang dipertukarkan.

3. Evil Twin Attack

Peretasan WiFi ‘kembaran jahat’ mirip dengan titik akses jahat tetapi dengan perbedaan yang penting. Dalam serangan titik akses jahat, titik akses dicolokkan secara tidak sah ke jaringan nyata. Namun, dalam serangan kembar jahat, titik akses palsu dimaksudkan agar terlihat seperti replika jaringan asli yang meyakinkan.

4. Sniffing

Dalam peretasan WiFi sniffing, penyerang tetap bersembunyi menggunakan alat seperti Wireshark untuk mencegat dan menganalisis paket data yang dikirim bolak-balik melalui jaringan WiFi. Paket-paket ini mungkin berisi informasi sensitif yang nantinya dapat dieksploitasi oleh penyerang.

5. Gangguan Nirkabel

Serangan gangguan nirkabel melibatkan pengiriman sinyal (seperti white noise) pada frekuensi yang sama dengan jaringan WiFi, mencoba mengganggu operasinya dengan menyebabkan interferensi. Serangan-serangan ini dapat mengakibatkan kecepatan jaringan menjadi lebih lambat atau bahkan melumpuhkan jaringan sepenuhnya.

6. Spoofing MAC

Dalam peretasan WiFi spoofing atau pemalsuan MAC, penyerang mengubah alamat Media Access Control (MAC) perangkat mereka ke perangkat sah di jaringan. Hal ini memungkinkan penyerang mengakses jaringan tanpa memerlukan kredensial login.

7. Denial of Service (DoS) Attacks

Denial of service (DoS) attack melibatkan banjir jaringan dengan lalu lintas tidak sah untuk mengganggu operasi normalnya. Misalnya, penyerang mungkin mengirimkan paket data dalam format yang salah ke jaringan atau permintaan koneksi dalam jumlah yang sangat besar.

ECCOUNCIL.ORG | FORBES.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus