Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telepon genggam iPhone dinilai sebagai lambang kemakmuran seseorang, bahkan di Amerika Serikat (AS). Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Chicago dan Biro Riset Ekonomi Nasional AS menyebutkan, kepemilikan iPhone menjadi indikator seseorang berada pada golongan pajak lebih tinggi dari yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sepanjang tahun, dalam data kami, tidak ada merek yang lebih prediktif dari memiliki Apple iPhone pada tahun 2016 untuk melihat seseorang dengan penghasilan tinggi," tulis para peneliti, seperti dikutip Gizmodo, 8 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ekonom menemukan, hampir tujuh dari sepuluh pemilik iPhone (69 persen), memiliki pendapatan lebih tinggi daripada yang lain. Dengan kata lain, di AS, memiliki iPhone akan menempatkan Anda di posisi teratas pendapatan kelompok rumah tangga.
Namun, karena data tersebut dari 2016, maka tidak memperhitungkan iPhone X dengan harga 999 Dollar AS (RP 14 juta) yang baru dirilis pada November 2017.
Temuan lain yang menggunakan data 2016 menunjukkan, selain pemilik iPhone, mereka yang memiliki Apple iPad (66,9 persen), atau ponsel Android (59,5 persen) cenderung memiliki penghasilan tinggi.
Hal lain yang tak kalah menarik dari laporan tersebut adalah seberapa cepat iPhone menjadi simbol status, dan apa yang telah digantikan olehnya. Pada 1992, indikator yang dapat diandalkan untuk melihat individu berpenghasilan tinggi adalah memiliki mesin pencuci piring otomatis atau mesin penjawab telepon. Sementara, pada 2004, membeli mobil baru atau memiliki komputer pribadi menjadi beberapa penanda kekayaan.
PHONE ARENA | GIZMODO | MUHAMMAD ABI MULYA