Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jaringan komunikasi kabel optik bawah laut antarpulau di Indonesia dan benua dilakukan oleh PT Optic Marine Indonesia dan PT Pelayaran Lintas Optik. Hal itu menjadi salah satu langkah perusahaan dalam mendukung infrastruktur di Indonesia.
Baca: 600.000 Pelanggan Telkomsel Terdampak Putusnya Kabel Optik Telkom
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Optic Marine juga terlibat dalam berbagai proyek pemasangan kabel optik subsea di Asia Pasifik dan telah bekerja bersama perusahaan telekomunikasi global, serta kantor pemerintah dari berbagai negara di seluruh dunia.
"Kami ingin memberikan kontribusi lebih banyak untuk pasar Indonesia, karena akan ada lebih banyak pembangunan Infrastruktur pada 2019. Berpartisipasi dalam mendukung percepatan teknologi telekomunikasi dan makro ekonomi di Tanah Air," ujar Komisaris PT Optic Marine Indonesia Isfan Fajar Satryo, dalam keterangan tertulis, 4 Desember 2018
PT Optic Marine Indonesia beroperasi sejak 2011, dan telah melebarkan sayapnya dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnya pada sektor maritim. Perusahaan juga mewujudkan jaringan telekomunikasi dengan fasilitas 'Cable Orchestra' dan 'Cable Empowered', yaitu kapal yang dibangun khusus untuk instalasi kabel akhir pantai.
Hal tersebut merupakan pekerjaan pendukung kelautan yang mengutamakan standar keselamatan terbaik serta ramah lingkungan. Dilengkapi Dragon Sledge, J-Sledge dan HAS Trenchers, salah satu yang menjadi keunggulan dari Optic Marine terletak pada akurasi dan kecepatan pemasangan kabel secara efektif.
"Kami terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional dan juga berbagi, serta menerapkan kualitas kerja standar internasional di Indonesia, dalam hal pembangunan serat optik, misalnya menghindari pemutusan jaringan serat optik yang tidak perlu," kata Isfan
Dengan fasilitas dan sumber daya yang berkualitas, Optic Marine juga telah menunjukkan keberhasilannya dalam pembangunan instalasi dan perbaikan proyek listrik sebesar 132KV di Malaysia serta survei dan konsultasi pada proyek kabel listrik Brunei 66KV dan 132KV.
Optic Marine juga memiliki kapal berbendera Indonesia terbaru yang bernama CS Ile De Re (IRE). Kapal tersebut sudah melanglangbuana dalam menjalankan penggelaran dan perbaikan kabel-kabel laut dalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal itu dilengkapi dengan alat penguburan SMD Gamma Type MD-3 dan perangkat ROV, dengan kapasitas terbesar dan canggih saat ini di Indonesia, yang mampu mengangkut empat ribu ton kabel optik yang jika dibentangkan bisa mencapai 3.800 km.
"Kenyamanan dan standar keamanan menjadi prioritas kami selama mengerjakan pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi terutama di wilayah Indonesia. Seluruh kapal yang kami miliki sudah memenuhi klasifikasi dan tersertifikasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kemampuan sumber daya manusia yang cakap dan berkualitas," tambah Direktur PT Optic Marine Indonesia Djonia A. Algamar.
Pada awal Desember 2018, kapal itu akan menyelesaikan proyek internasional yang melibatkan Singapura, Indonesia dan Australia.
Kapal ini juga secara resmi telah membentangkan kabel optik sejauh 8.000 kilometer di seluruh kawasan Asia Pasifik sejak Mei 2017 (25 persen proyek Indonesia dan 75 persen proyek asing), sehingga kapal dapat juga dijuluki sebagai 'Kapal Pahlawan Devisa'.
Dengan pengalaman yang dilakukan dalam membangun koneksi kabel bawah laut dan pembangunan jaringan, Optic Marine optimis dan bersemangat untuk memberikan kontribusi lebih baik dalam mengembangkan jaringan domestik di Indonesia.
"Kami sangat mengutamakan keselamatan dan selalu beroperasi berlandaskan regulasi yang tepat, sehingga Optic Marine dengan semua pihak yang terlibat, mulai dari mitra hingga pemerintah dapat berkolaborasi harmonis dan mencapai visi yang sama," lanjut Djonia.
Simak artikel lainnya tentang instalasi kabel optik Optic Marine di kanal Tekno Tempo.co.